Unicorn, Hewan Nasional Kebanggaan Skotlandia
ekor9.com. Menelusuri Eksistensi Unicorn, Hewan Legenda Kebanggaan Skotlandia. Kuda putih bertanduk runcing, yang populer dengan sebutan unicorn, kerap menjadi bagian dalam dongeng dan legenda. Unicorn juga menjadi salah satu makhluk ikonis yang sering ditampilkan dalam berbagai film tentang dunia magis.
Ilustrasi unicorn – via : thelivingmoon.com
Namun, secara rasional, eksistensi unicorn hanya dapat kita saksikan dalam bentuk cerita dan interpretasi semata. Kendati demikian, sosok mistik unicorn memiliki posisi tersendiri dalam mitologi bangsa Celtic, sebagai lambang kemurnian, kesucian, kekuasaan, dan maskulinitas, terutama karena sering terlibat dalam kisah-kisah kepahlawanan dan kedigdayaan yang menyertainya.
Dan, persona megah itu pula yang lantas menjadikan unicorn sebagai lambang negara dan hewan nasional Skotlandia. Sepanjang sejarah, mitos, dan legenda yang diwariskan dari masa ke masa, unicorn dikenal atas cinta dan semangat juang yang tinggi untuk meraih suatu kemenangan. Karakter tersebut lantas dianggap cocok untuk mewakili kepribadian bangsa Skotlandia, sehingga unicorn digunakan sebagai lambang kerjaan oleh William I sejak abad ke-12. Terlebih, bangsa Skotlandia juga memiliki latar belakang historis yang cenderung lekat dengan dunia mistis, magis, dan kepercayaan terhadap hal-hal ghaib.
Kemudian, pada abad ke-15, di masa kekuasaan Raja James III, koin emas dengan logo unicorn pun diterbitkan. Ketika Skotlandia dan Inggris bersatu di bawah pemerintahan James VI pada 1603, dalam persenjataan mereka juga terdapat dua unicorn yang tampak menopang perisai. Namun, saat James VI digantikan oleh James I sebagai pemersatu Inggris dan Irlandia, unicorn di sebelah kiri perisai diubah menjadi singa, selaku hewan nasional Inggris, untuk menunjukkan persatuan dua bangsa tersebut.
Dalam lambang resmi Skotlandia, unicorn selalu tampak terikat oleh rantai emas yang membelit leher dan tubuhnya. Visualisasi tersebut berkaitan dengan anggapan bahwa unicorn merupakan hewan terkuat, dan hanya dapat ditaklukkan oleh kemurnian gadis perawan. Karena itulah, rantai emas tersebut lantas dihadirkan sebagai representasi ketangguhan dan kekuasaan raja-raja Skotlandia yang bahkan mampu menjinakkan unicorn.
Patung Unicorn di Skotlandia – via : wikimedia.org
Berdasarkan legenda yang paling umum dan populer, unicorn hidup di hutan rimba dan ada kalanya nampak berkeliaran di kawasan perbukitan. Seperti kuda biasa di dunia mortal, unicorn menyantap jerami, gandum, dan rerumputan. Meski kuat, tak terkalahkan, dan sangat berbahaya ketika merasa terancam, unicorn memiliki sifat dasar yang lembut, jinak, dan tidak agresif. Mereka terbiasa hidup dalam kelompok yang beranggotakan 4 – 5 ekor, dan hanya berpasangan dengan satu unicorn seumur hidupnya.
Menurut kepercayaan penduduk lokal, unicorn memiliki kekuatan tembus pandang alias menjadi tak kasat mata, sehingga sulit dijumpai. Unicorn menjalani kehidupannya dalam persembunyian, untuk menghindari para pemburu yang hendak membunuh mereka dan mengincar tanduk unicorn yang begitu berharga. Diperkirakan, terdapat sekitar 1500 dan 2000 unicorn yang eksis di muka bumi, serta dapat bertahan hidup hingga jutaan tahun lamanya. Karena dianggap sebagai makhluk cerdas para dewa, unicorn juga sempat menjadi berhala bagi bangsa Babel pada zaman kuno.
Tapi, semenakjubkan apapun romansa tentangnya, tentu hanya keterbatasan pengetahuan yang dapat menjadi acuan kita. Saat ini, unicorn tidak lebih dari mitos bagi penduduk dunia, dan hanya hidup dalam hati, serta pikiran sebagian orang yang percaya. Bagaimana menurutmu? Apakah kamu percaya bahwa unicorn itu nyata dan benar-benar menghuni semesta?
