7 Ular Terbesar di Dunia, Ada yang Makan Orang!
ekor9.com. Ular Terbesar di Dunia. Ular Besar Makan Orang? Bagaimana reaksimu jika melihat ular raksasa? Menurut wikipedia, hanya sedikit spesies ular yang secara fisik mampu memakan atau menelan seseorang manusia dewasa. Meskipun beberapa klaim telah dibuat tentang ular raksasa yang memangsa manusia dewasa, namun hanya sedikit sekali jumlah yang telah dikonfirmasi. Ular pembelit yang besar kadang-kadang membelit dan membunuh mangsanya yang terlalu besar untuk ditelan.

Ular Anaconda berusaha makan orang
Beberapa kasus yang didokumentasikan, rata-rata ular yang menyerang orang adalah berukuran sedang antara 3 m – 4 meter. Ular Burmese pythons (Sanca Bodo) adalah ular yang tercatat telah membunuh manusia, diantaranya adalah pelajar atau penjaga kebun binatang yang sedang magang. Di kasus lainnya sanca bodo berukuran 2,7 m melilit seseorang pria yang sedang mabuk.
Di Filipina, beberapa laki-laki dari suku Aeta yang menjadi pemburu di hutan telah dilaporkan berhasil selamat dari serangan reticulated python (sanca kembang). Baik pemburu dan piton memburu babi hutan, monyet dan rusa, sehingga ular tersebut menganggap para pemburu sebagai saingan.
Daftar Isi :
Daftar Ular Terbesar di Dunia yang Masih Hidup
Sekilas, ular raksasa itu tampak mengerikan. Namun mereka memang makhluk luar biasa. Bahkan reptil panjang dan tak berkaki ini mampu menelan hewan seperti buaya yang ukurannya jauh lebih besar dari tubuh mereka sendiri.
Nah, dibawah ini daftar ular berukuran raksasa terbesar di dunia.
1. Green anaconda/ anakonda hijau
Inilah ular terbesar yang masih eksis di dunia. Beratnya saja sampai 250 kg. Sedangkan panjangnya membentang antara 6-9 meter. Ukurannya dobel dari ular sanca batik. Biasanya ular betina berukuran lebih besar ketimbang jantannya.
Anakonda ini senang hidup di rawa-rawa, semak, atau sungai-sungai Amerika Selatan. Tubuhnya khas dengan kulit berwarna hijau zaitun dan bercak hitam. Orang-orang sering menyebut ular ini sebagai pemakan manusia, namun sebutan tersebut mitos belaka.
Yang benar, anakonda hijau sering disebut sebagai boa air, sebab sebagian besar waktunya dihabiskan di air. Tak ayal kalau mereka memiliki kemampuan berenang luar biasa. Lubang hidung dan matanya juga terletak di atas kepala, sehingga mereka bisa leluasa berenang di permukaan air dengan kecepatan tinggi.
Anakonda ini termasuk hewan noktrunal. Namun banyak juga yang menilai kalau ular ini bisa berburu di siang hari. Mereka memanfaatkan lubang penginderaan panas untuk mengetahui pergerakan mangsa di malam hari. Cara menyergapnya sama dengan ular raksasa lain. Mereka menunggu mangsa mendekat, menyergap cepat, merekas, dan menelannya secara utuh. Beberapa hewan yang sudah menjadi menu makannya yaitu rusa, ikan, kura-kura, tapir, buaya, dan caiman.
2. Reticulated Python/ Sanca kembang
Ular piton yang disebut juga sanca batik ini ini menjadi ular paling panjang umur. Ular ini juga masih menduduki gelar sebagai ular piton terbesar di Indonesia dan dunia. Mereka memiliki badan seberat 135 kg dan panjang maksimalnya 10 meter. Sanca batik ini hidup di hutan pepohonan, hutan hujan, dan sungai kecil yang tersebar di Asia Tenggara. Mereka hidup di tanah dan tak berbisa.
Tak hanya ukurannya yang luar biasa, sanca ini juga terkenal karena warna tubuhnya yang memikat. Kulit mereka menawarkan aneka warna. Ada emas, hijau zaitun, dan hitam dengan bercak cokelat. Pola dan warna tubuhnya mendukung upaya kamuflaas hewan ini.
Mereka merupakan ular soliter yang angat agresif. Seperti piton lain, mereka pun puas memeras mangsa sampai kehilangan nyawa. Mereka berburu tikus, monyet, babi, rusa, dan musang. Pemburuan itu biasanya terjadi di malam hari.
3. Burmese python/ Sanca bodo
Python Burma jadi ular tidak berbisa paling besar ketiga di dunia. Berat maksimalnya mencapai 137 kg, sedangkan panjangnya dari 5 – 7,6 meter. Mereka berkeliaran di hutan, rawa-rawa, lembah sungai, dan padang rumput kawasan Asia Tenggara.
Selain besar, piton Burma menjadi salah-satu ular cantik terindah di dunia. Tubuh mereka tampil dengan warna cokelat, abu-abu, cokelat dengan bercak merah, atau cokelat kekuningan. Namun piton ini memiliki daya penglihatan yang buruk. Mereka pun hanya mengandalkan lubang penginderaan panas dan reseptor kimia untuk mengendus keberadaan mangsa. Gigi mereka yang melengkung ke belakang juga siap menjaga mangsa yang hendak melarikan diri.
Setelah mangsa dicekik sampai mati, rahang berengselnya menelan korban secara keseluruhan. Mereka bisa melahap babi, rusa, kelinci, burung kecil, dan tikus. Jika perutnya kenyang, mereka bisa bernapas berbulan-bulan tanpa makanan.
4. African Rock Python
Ini dia ular tidak berbisa yang berukuran terbesar di Afrika. Mereka bisa tumbuh sepanjang 7,5 meter dan berat badannya menyentuh angka 114 kg. Penampilan jumbo itu ditunjang oleg corak dan bercak gelap. Penampilan ini memberi keuntungan tersendiri, sebab mereka jadi mudah berkamuflase di habitatnya.
Ular ini mendiami kawasan hutan tropis Afrika Tengah dan Barat, rawa-rawa, dan padang rumput. Makanan kesukaan mereka adalah biawak, tikus besar, monyet, antelop, babi, dan buaya. Jika santapannya merupakan hewan-hewan besar seperti buaya dan antelop, ular ini bahkan bisa tahan tanpa makanan selama setahunan. Selama iklim keras, kemarau, mereka mengurangi aktivitas metabolik agar hemat energi. Mereka baru berkumpul dengan sesamanya ketika musim kawin saja.
5. Amethystine Python/ Sanca patola
Ular yang disebut juga Scrub phyton ini bisa termasuk hewan terbesar sekaligus paling berat. Panjngnya mencapai 8,5 meter. Sementara bobotnya menyentuh ukuran 90 kg. Ular ini hidup di padang rumput Papua Nugini, Australia, dan hutan hujan tropis. Di Australia sendiri, Amethystine Python termasuk ular tidak terbisa terbesar yang hidup.
Mereka merupakan makhluk nokturnal. Lubang penginderaan panas di rahangnya disiagakan untuk mendeteksi mangsa di malam hari. Mereka akan menyerang sasaran yang terjangkau dan membunuhnya dengan belitan. Mereka suka memangsa mamalia kecil, kelelawar, burung, dan tikus.
6. Yellow anaconda/ Anakonda kuning
Hewan yang berasal dari Amerika Selatan ini merupakan spesies anakonda terbesar kedua di dunia. Member boa yang tidak berbisa ini mendiami kawasan sungai dan rawa-rawa. Mereka sering bersembunyi di air keruh dalam rawa atau sungai. Beratnya 60 kg, sedangkan panjangnya antara 3 – 4,5 meter.
Penampilan boa ini menarik, sebab memiliki kulit kuning dengan bintik-bintik hitam yang indah. Sebenarnya mereka termasuk hewan soliter. Mereka hanya berkumpul untuk kawin. Hewan ini termasuk pemburu penyergap. Dengan kata lain, mereka akan menunggu mangsa melintas dan lengah, lalu mendadak menyerang. Mereka juga akan membelitnya sampai tewas. Korbannya rusa, ikan, kura-kura, burung bayan, bahkan caiman.
7. Boa constrictor/ Boa pembelit
Sesuai namanya, ular ini kerap membelit mangsa mereka sampai tewas. Incaran mereka beragam. Bisa rusa, babi hutan, burung, dan monyet. Selain menjadi pembelit, mereka juga lihai memanjat pohon dan berenang. Namun mereka lebih sering ditemukan di pepohonan ketimbang di perairan. Mereka merupakan pemburu di waktu malam. Lidah mereka dijentikkan untuk mendeteksi bau mangsa.
Boa ini tumbuh sampai 3,5 – 5,5 meter dengan berat 45 kg. Mereka tinggal di kawasan savana, hutan hujan tropis, dan padang pasir Amerika Selatan serta Tengah. Selain sebagai salah-satu ular terbesar, boa pembelit juga populer karena kulitnya yang elok. Tubuh mereka memiliki warna merah, cokelat, kuning, hijau dengan corak garis gelap.
Bagaimana? Luar biasa, bukan? Demikian. 7 Ular Terbesar di Dunia yang Masih Hidup.#RD