Ternak Burung Emu di Australia, Hama yang Dibudidayakan
ekor9.com. Sebelum tahun 1970, emu menjadi salah satu ‘musuh’ utama petani di Australia. Kini ia malah diternakkan, lantaran dagingnya berkolesterol rendah dan minyaknya bermanfaat sebagai obat.
Emu (Dromaius novaehollandiae) gemar sekali memakan biji-bijian dan buah-buahan. Ia merupakan burung asli dari Australia yang tidak dapat terbang. Dulu ia merupakan hama, namun kini malah diternakkan besar-besaran.
Daftar Isi :
Telurnya Dierami burung jantan
Burung yang sering berkeliaran di padang rumput ini ditemukan di seluruh Australia, dari daerah tropis di Northern territories sampai daerah bertemperatur sedang di bagian selatan Australia. Tingginya dari kaki sampai kepala bisa mencapai 180 cm. Beratnya 45-55 kg dengan panjang paruh 12 cm. Ciri bulu emu kecokelatan bergaris cokelat tua dan kaki berjari 3 buah.
Emu mencapai dewasa pada umur sekitar 18 bulan. Namun baru pada umur 24 bulan emu betina mulai bertelur dari hasil perkawinan dengan emu jantan. Biasanya jumlah telur yang dihasilkan pada bulan April sampai September berkisar 15-25 butir dalam satu periode.
Telur itu disimpan di dalam sarangnya yang terletak di semak-semak, tertutup daun-daun dan rumput kering. Sarang itu dapat dikenali dengan adanya bulu-bulu emu. Uniknya, yang mengerami telur itu selama 58-60 hari justru emu jantan. Selama masa mengeram, emu jantan jarang sekali turun meninggalkan sarangnya. Untuk mempertahankan hidupnya, ia ‘mengandalkan’ timbunan lemak yang disimpan di punggungnya.
Emu betina ini sifatnya doyan kawin. Setelah kawin dengan seekor emu jantan, ia bertelur. Telur itu diserahkan pada sang jantan untuk dierami. Sementara betinanya berkeliaran lagi mencari pasangan baru dan bertelur lagi. Demikian seterusnya sampai periode bertelur selesai.
Diternak secara komersial
Burung emu pertama kali diternakkan pada tahun 1970-an oleh suku Aborigin di Wluna, Australia Barat. Kemudian di bawah bimbingan pemerintahan setempat, manfaat emu serta pengelolaan di peternakan mulai dipelajari, namun belum bertujuan komersial.
Tahun 1987, pemerintah setempat untuk pertamakali memberikan izin peternakan secara komersial. Salah satu peternakan yang mendapat izin tersebut adalah Rio Tinto Emu Farms di Todyay, Australia Barat.
Peternakan itu jaraknya sekitar 1 jam perjalanan di Perth, ibukota Negara Bagian Australia Barat. Menurut Kipp Venn, pemilik Rio Tinto, peternakan itu terbuka untuk dikunjungi turis. Pengunjung dapat bebas berjalan-jalan di sana. Selain itu mereka pun dapat membeli souvenir burung emu di toko peternakan. Keluarga Kipp Venn juga bertindak sebagai pemandu bagi tamunya.
Di tempat Kipp Venn, telur-telur emu ditetaskan menggunakan mesin tetas selama 56 hari. Sejak menetas sampai berumur 4 bulan, anak-anak emu dirawat sangat hati-hati untuk menghindari kematian. Sebab pada umur 4 bulan, anak emu burung harganya agak tinggi. Setelah 4 bulan, anak emu dipindahkan ke kandang pembesaran yang luas. Selama masa itu emu mendapat pakan atau makanan berupa campuran biji gandum, jelai (sejenis gandum), dan lupin, yang sudah dihancurkan dan telah ditambah mineral penting agar pertumbuhannya optimal.
Komoditas ekspor
Menurut Kipp Venn, yang juga menjadi presiden Asosiasi Peternak Emu Australia, asosiasi itu telah mempromosikan daging dan minyak emu untuk diekspor. Ia juga mengharapkan terbentuknya asosiasi garmen dari kulit emu se-Asia Tenggara.
Sekarang, Asosiasi Peternak Emu Australia telah membentuk perusahaan yang memproses daging emu serta membuka pasar ekspornya. Sebagian besar peternak emu telah bergabung dalam perusahaan itu.
Nilai komersial burung emu memang tinggi. Seluruh bagian tubuhnya dapat dimanfaatkan. Bulunya digunakan untuk industri mode, seperti untuk aksesoris pakaian, dan lain-lain. Kulitnya dapat disamak untuk garmen. Daging emu mengandung protein tinggi sedangkan kolesterolnya sangat rendah. Daging itu terutama diserap oleh restoran dengan harga US$ Aust 15-20 jika dirupiahkan sekitar 200 ribu. Sedangkan minyak emu bermanfaat sebagai obat penghilang rasa sakit dan ngilu. Harga per liter minyak emu mencapai US$ Aust 60 atau sekitar 600 ribu rupiah.
Harga Burung Emu
Untuk wilayah Asia, India pun cukup banyak peternak burung Emu, rata-rata mereka mematok harga untuk sepasang anakan burung emu adalah 14,000 Indian rupee atau sekitar 2.900.000 rupiah, sedangkan untuk sepasang burung emu dewasa adalah 60,000 Indian rupee atau sekitar 12.500.000 rupiah, untuk kurs 2018.
Ternak Burung Emu di Australia, Hama yang Dibudidayakan. #MD-JB