Tanaman yang Berkembang Biak Secara Vegetatif
ekor9.com. Tanaman Berkembang Biak Vegetatif. Vegetatif merujuk pada istilah reproduksi tak kawin (aseksual), sehingga perkembangbiakan ini tidak memerlukan adanya sel kelamin jantan dan betina. Tanaman vegetatif bisa menumbuhkan tanaman baru dari fragmen tanaman induk atau struktur reproduksi tertentu.
Mayoritas tanaman menerapkan reproduksi vegetatif secara alami. Ada juga sistem vegetatif buatan, yang mana tingkat kesulitan dan keberhasilannya sangat bervariasi. Tetapi tanaman monokotil cenderung sulit dikembangbiakkan, sebab mereka kekurangan kambium vaskular.

Tanaman bunga hias iris – via : crioflora.ro
Daftar Isi :
Tipe-tipe perkembangbiakkan vegetatif
1. Tipe Alami/ Natural
Perbanyakan tanaman secara vegetatif biasanya dilakukan oleh tanaman kayu dan herba. Biasanya tanaman ini menyertakan modifikasi struktural batang. Kalau tidak, bagian-bagian seperti daun dan akar juga bisa berkontribusi terhadap reproduksi ini. Metode vegetatif natural yang paling umum yaitu sebagai berikut:
2. Rizoma/ rimpang
Modifikasi batang tumbuhan ini ada di bawah tanah dan tumbuh secara menjalar. Biasanya dipakai sebagai tempat penyimpanan pati dan protein, sehingga bisa menjadi sumber nutrisi bagi tanaman yang sedang berkembang. Ruas-ruasnya bisa menghasilkan tunas dan akar yang baru. Contoh tanamannya yaitu jahe, iris, dan lili.
3. Stolon/ geragih/ runners
Tidak seperti rizoma, stolon merupakan modifikasi batang yang tumbuh secara menyamping. Biasanya beruas-ruas atau berbuku-buku. Ruas-ruasanya bisa menumbuhkan bakal tanaman baru. Tunas-tunasnya tampak lebih terpisah bila dibandingkan dengan metode rizoma. Contoh tanamannya yaitu kismis dan stroberi.
4. Pentol/ bulb
Pentol ini merupakan bagian batang yang menggelembung. Biasanya bagian ini terletak di bawah tanah dan dikelilingi oleh dedaunan. Pentol ini mampu menjadi sumber nutrisi bagi tanaman baru. Contoh tanamannya yaitu bawang merah, tulip, dan bunga lily.
5. Tubers/ Umbi/ Bonggol
Umbi menjadi organ tumbuhan yang mengalami modifikasi bentuk dan ukuran. Umbi bisa terbentuk dari organ batang, akar, atau organ modifikasinya. Fungsi umbi berubah, sehingga anatominya juga berubah. Contoh tanamannya yaitu dahlia dan ubi.
6. Umbi palsu/ subang (corm)
Bagian ini merupakan pangkal batang yang memadat dan membengkak. Biasanya berbentuk bula pipih, berbuku atau berruas, dan memiliki mata tunas. Umbi palsu juga bisa menjadi cadangan makanan. Umbi ini biasanya dikelilingi daun-daun tipis. Contoh tanamannya yaitu talas dan gladiol.
7. Sucker
Metode ini kadang disebut juga sebagai akar kecambah, yaitu batang tanaman yang keluar dari tunas yang terdapat pada akar atau pangkal batang tanaman induk. Contoh tanamannya yaitu pohon pisang dan apel.
8. Planlet
Dalam struktur jaringan, planlet diartikan sebagai hasil perkembangan kalus atau kumpulan sel amorphous yang tampak seperti tanaman aslinya. Bagian batang, daun, dan akarnya begitu jelas. Struktur mini ini muncul dari meristem di tepi daun. Contoh tanamannya yaitu Bryophyllum daigremontianum, yang dikenal sebagai induk dari ratusan anak karena jumlah planletnya yang banyak.
9. Keiki
Diambil dari Bahasa Hawaii, keiki berarti anakan tumbuhan anggrek-anggrekan. Keiki muncul dari pangkal batang, ruas tangkai bunga, dan ruas batang. Keiki bisa memproduksi akar, sehingga anggrek jadi cukup mudah diperbanyak. Contoh tanamannya yaitu Epidendrum, Phalaenopsis, dan Dendrobium.
10. Apomiksis
Proses aseksual ini menggunakan biji yang menghasilkan kecambah, tetapi asalnya dari jaringan maternal (betina) bukan dari embrio. Tidak ada pembuahan dan meiosis. Hasilnya tidak lain yaitu keturunan produk klon induk.
Tipe Artifisial/ Buatan
Cara perbanyakan tanaman buatan biasanya dilakukan karena menginginkan karakteristik unggul tertentu. Metode ini juga umum dilakukan, khususnya oleh para ahli holtikultura dan petani. Bagaimana pun, mereka mendambakan tanaman berkualitas. Ada pun metode umumnya yakni sebagai berikut:
1. Cutting
Cutting atau pemotongan dilakukan pada bagian tanaman, baik itu batang atau pun daun, untuk kemudian ditanam kembali. Stek akan menumbuhkan akar adventif dan tanaman baru. Biasanya stek akan dirawat khusus menggunakan hormon agar pertumbuhannya terus terdorong. Contoh tanamannya yaitu kembang sepatu dan mawar.
2. Okulasi/ grafting
Caranya yaitu dengan menempelkan sepotong kulit pohon bermata tunas yang diambil dari batang atas pada irisan kulit yang lain dari batang bagian bawah. Mutu tumbuhan bisa meningkat pada tanaman baru yang tumbuh sehat. Contoh tanamannya yaitu guava (jambu batu) dan mangga.
3. Layering
Proses ini menunjukkan bagaimana cabang atau batang tanaman dibengkokkan sampai menyentuh tanah dan dikubur. Di bawahnya akan berkembang akar adventif sebagai layer atau lapisan. Metode ini bisa juga terjadi secara alami.
4. Suckering
Tunas batang tumbuh mencuat dan menghasilkan bentuk padat yang menempel pada tanaman induk. Jika jumlahnya terlalu banyak, ukuran tanaman bisa mengecil, sehingga tunas batang yang berlebih bisa dipangkas. Tunas batang yang dewasa kemudian dipindahkan ke area tertentu agar bisa berkembang menjadi tanaman baru.
5. Kultur jaringan
Metode ini diterapkan dengan cara mengisolasi bagian tanaman, misalnya sekelompok sel atau jaringan. Bagian tersebut ditumbuhkembangkan dalam kondisi aseptik dan wadah yang steril, sehingga lama-lama akan memperbanyak diri menjadi tanaman yang kembali lengkap.
6. Offset
Metode menanam ini umumnya diterapkan pada bambu. Namun cara ini terbilang konvensional.
Apa anda pernah menerapkan perkembangbiakan tumbuhan dengan cara vegetatif buatan? Tanaman yang Berkembang Biak Secara Vegetatif . #RD