Mengulik Simbol Nasional Negara Myanmar, Negeri Seribu Pagoda - ekor9.com - ekor9.com

Mengulik Simbol Nasional Negara Myanmar, Negeri Seribu Pagoda

ekor9.com. Asia Tenggara menyimpan eksotisme yang tiada duanya. Negara-negara tetangga kita memiliki budaya yang khas, semarak, dan membuat takjub pada pelancong dari segala penjuru dunia. Dan, Myanmar menjadi salah satu yang memancing perhatian atas sejarah kebangsaan dan panoramanya yang mengagumkan.

Inilah penyandang julukan negeri seribu pagoda dan tanah emas. Meski sebagian besar penduduknya hidup sederhana dengan hunian seadanya, Myanmar memiliki pagoda a.k.a kuil Buddha yang begitu megah, bahkan ada yang berlapis emas hingga batu permata. Jumlah pagoda di Myanmar pun terbilang sangat banyak.  Di wilayah Mandalay saja, telah berdiri lebih dari 2000 pagoda!

Kepribadian bangsa yang menarik ini, tentu perlu kita ulik lebih jauh. Dimulai dari atribut negara, yuk, kita telusuri simbol-simbol nasional yang dimiliki Myanmar!

Daftar Isi :

1. Bendera Myanmar

bendera myanmar 2019, bendera myanmar dan lambangnya, bendera myanmar dulu dan sekarang, bendera myanmar brainly, bendera asli myanmar, arti bendera myanmar, gambar bendera myanmar yang asli, bendera myanmar baru, kenapa bendera myanmar berubah, bendera negara myanmar baru

Sejak tanggal 18 Juni 1989, demi solidaritas kepada seluruh etnis, Burma berganti nama menjadi Myanmar. Perkara ini diikuti dengan perubahan lain pada atribut nasional, seperti lagu kebangsaan dan bendera negara. Awalnya, bendera Burma yang tercanang sejak 3 Januari 1974 memiliki warna dominan merah dan kotak biru di pojok kiri atas dengan simbol sosialis yang melambangkan keberpihakan pada kelas pekerja dan para petani. Simbol tersebut dikelilingi oleh 14 bintang yang menunjukkan pembagian administrasi.

Baca Juga:  7 Buaya Terganas Paling Berbahaya di Dunia

Kemudian, perubahan bendera dilakukan pada tanggal 21 Oktober 2010 berupa tiga baris horizontal dengan 3 warna, yaitu kuning, hijau, dan merah, yang memberi makna solidaritas, kedamaian dan ketenangan, serta keberanian dan ketegasan. Sementara itu, bintang putih besar di tengah bendera mencerminkan kesatuan etnis yang hidup berdampingan dengan harmonis di Myanmar.

2. Lambang negara Myanmar

Pada lambang yang digunakan dalam dokumen dan publikasi resmi kenegaraan Myanmar, tergambar dua singa yang menghadap ke arah berlawanan. Peta Myanmar berada di tengah-tengah lambang, dikelilingi oleh bunga Burma, dan bintang besar di bagian atas. Pada bagian bawah lambang, terdapat bentangan tulisan “The Union of Myanmar” dalam bahasa dan huruf Burma.

3. Tanaman nasional Myanmar

tanaman khas myanmar, tanaman negara myanmar

Pterocarpus macrocarpus – via : upload.wikimedia.org

Menjadi simbolisasi kekuatan dan ketahanan, Pterocarpus macrocarpus, atau padauk Burma, menjadi pohon nasional Myanmar. Pohon besar ini tumbuh pada hutan tropis di wilayah Asia Tenggara, meliputi Myanmar, Kamboja, Laos, Vietnam, dan Thailand. Kekuatan kayu pohon ini kerap diandalkan dalam pembuatan mebel. Selain itu, bunga pohon padauk yang keemasan dan wangi juga menjadi bunga nasional yang bermakna cinta, masa muda, dan romantika. Bunga padauk bermekaran kala menyambut hujan pertama di bulan April, dan ketika perayaan tahun baru.

Baca Juga:  Tebak Hewan Nasional Jepang, Ternyata Bukan Kucing!

Selain padauk, ada pula tumbuhan khas seperti anggrek thazin  dengan nama ilmiah Bulbophyllum auricomum, yang terabadikan dalam lambang negara Myanmar. Dengan bentuk yang sederhana, anggrek putih ini memiliki keindahan yang begitu elegan dan memesona, sehingga dianggap mewakili nilai kemurnian dan bangsawan.

4. Hewan nasional Myanmar

Tidak hanya satu, terdapat beberapa hewan nasional yang menjadi bagian dari kehidupan bangsa Myanmar, yaitu:

lambang hewan negara myanmar, hewan khas myanmar, hewan endemik myanmar, nama hewan myanmar, lambang hewan myanmar hewan khas dari myanmar, hewan nasional myanmar, hewan negara myanmar, hewan yang dilindungi negara myanmar

Gajah putih Myanmar – via : news.okezone.com

  • Gajah putih, yang mewakili kedamaian dan kekayaan, serta menjadi simbolis masa depan yang lebih baik. Ada pula yang mengatakan bahwa penampakan gajah putih dapat menjadi tanda keberuntungan. Menurut keyakinan bangsa Myanmar, penguasa gajah putih disebut “Hsinbyushin” dan Buddha pun dipercaya pernah menjelma sebagai gajah putih.
  • Merak hijau, atau Daung, menjadi fitur utama pada bendera dan koin Dinasti Konbaung (1700—1885). Merak hijau merupakan simbol dari “pengawasan yang penuh kasih” dalam mitologi Buddha. Namun, burung nasional Myanmar ini telah langka karena penurunan habitat dan penangkapan penduduk lokal untuk mengambil telur, daging, dan bulu mereka yang indah.
  • Harimau Indocina (Panthera tigris corbetti)

burung merak

  • Singa penjaga a.k.a Chinte, berupa makhluk mitos berwujud setengah singa dan setengah naga, yang menjaga gerbang kuil. Mereka kerap digambarkan berpasangan, pada pintu masuk pagoda dan kuil-kuil Burma, karena dipercaya dapat melindungi ritus-ritus keagamaan. Karena itulah, pemerintah militer Myanmar juga menggunakan Chinte sebagai lambang negara.
lambang hewan myanmar, nama hewan myanmar, hewan khas dari myanmar, hewan nasional myanmar, hewan negara myanmar, lambang hewan negara myanmar

Singa penjaga a.k.a Chinte – via : wikimapia.org

5. Makanan khas Myanmar

Berkunjung ke Myanmar tidak akan lengkap tanpa mencicipi salad daun teh a.k.a laphet thoke. Setelah pemrosesan awal, daun teh diolah bersama irisan tomat, kubis, sejenis kacang-kacangan, bawang putih, dan cabai. Menjadi hadiah perdamaian di zaman kuno, hidangan ini memberi sensasi tradisional dan historikal yang kental bagi masyarakat Myanmar.

Baca Juga:  Elang Laut Dada Putih, Hewan Nasional Brunei Darussalam

6. Olahraga ala Myanmar

Sejak lebih dari 1500 tahun yang lalu, Chinlone menjadi olahraga kuno, dan dianggap pula sebagai bentuk tarian atau seni bela diri. Penentuan pemenang didasarkan pada keindahan dan keterampilan pemain dalam menjaga bola tetap melambung.

7. Musik tradisional Myanmar

Saung Gauk merupakan alat musik tradisional Myanmar, dan kerap dimainkan di halaman kerajaan. Saung gauk berupa harpa berbentuk perahu yang terbuat dari kayu keras yang dilubangi, dengan leher melengkung yang terbuat dari akar pohon akasia. Dengan apik, alat musik yang elegan ini umumnya dimainkan sambil duduk.

Kebudayaan yang sungguh menarik, ya. Apakah kamu sudah pernah berkunjung ke Myanmar?

error: