Hewan Serigala, Deskripsi, Asal Usul dan Klasifikasi
ekor9.com. Serigala atau serigala abu adalah mamalia karnivora yang spesial. Mereka dianggap sebagai survivor dari zaman es. Dilihat dari penyelidikan dan pengurutan DNA, mereka juga dipandang sebagai nenek moyang dari para anjing domestik. Namun mereka dikembangbiakkan secara selektif agar sifat ganas khas serigala dewasa tidak bertahan dalam jiwa hewan peliharaan.
Serigala merupakan binatang adaptif. Dengan kata lain, mereka bisa bertahan di segala medan. Mereka bisa tinggal di kawasan hutan, tundra, gunung, padang rumput, gurung, dan bahkan kawasan perkotaan. Varian warnanya banyak. ada yang putih murni, abu-abu, sampai kecokelatan.
Serigala sempat menjadi mamalia dengan distribusi atau penyebaran paling luas. Serigala berukuran raksasa pernah hidup di Alaska. Ukurannya 56,7-61,3 kg. Satu spesimen terberat yang pernah ada berukuran sekitar 90 kg. Sedangkan serigala terkecil atau paling ringan berukuran rata-rata 27 kg.
Berikut ini klasifikasi dan fakta singkat seputar serigala:
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mamalia
Ordo: Karnivora
Famili: Canidae
Genus: Canis
Nama latin: Canis rufus
Tipe: Mamalia
Pola makan: Karnivor
Ukuran: 60-91 cm
Berat: 25-40 kg
Kecepatan maksimum: 75km/jam
Masa hidup: 10-12 tahun
Gaya hidup: berkelompok
Status konservasi: terancam (punah)
Warna: abu, cokelat, hitam, putih
Tipe kulit: berbulu
Makanan favorit: rusa
Habitat: hutan dan padang rumput
Mangsa utama serigala : elk, rusa, moose (rusa besar)
Predator: manusia
Fitur spesial: bulunya tebal dan hangat, suara lolongannya nyaring
Serigala Berkelompok
Jika hidup di alam liar, serigala bisa bertahan sampai 10 tahunan. Mereka hidup berkelompok. Ada serigala jantan alfa, betina alfa, dan disertai oleh keturunan mereka yang usianya beragam. Bisa saja serigala lain ikut bergabung.
Namun kedua orang tua serigala tetap menjadi pemimpin utama. Mereka tidak memiliki “predator alami”, selain kelompok serigala lain yang wilayah kekuasaannya berdekatan. Ada pun serigala yang hidup di penangkaran bisa bertahan sampai 20 tahunan.
Sebagai karnivora, serigala selalu berburu hewan lain untuk dijadikan makanan sehari-hari. Mereka berburu secara tim untuk menangkap, membunuh, dan melahap mangsa. Mereka begitu oportunis. Mereka tidak akan menyia-nyiakan tenaga atau energi untuk mengejar rusa sehat yang jaraknya 16 km, dan memilih memburu rusa sakit atau yang terluka.
Lapisan bulu yang tebal dan hangat menjadi kebutuhan pokok bagi serigala, khususnya yang mendiami kawasan Arktik dengan cuaca dingin yang ekstrem. Stok kalori juga sangat penting. Di musim tersebut, mangsa serigala seperti rusa akan kekurangan makanan dan menderita kedinginan. Di satu sisi, serigala akan mudah menangkap dan memangsanya. Di sisi lain, sumber makanan tersebut cepat habis dan jumlahnya terbatas.
Populasi Serigala
Kini, populasi serigala terus anjlok. Mereka juga menjadi spesies yang terancam punah. Sebab banyak yang memburu, menjebak, dan meracuninya. Ada yang ingin mendapatkan bulu indah mereka. Ada juga yang mencegah mereka agar tidak menyerang hewan ternak. Selain itu, hilangnya habitat asli serigala juga menjadi faktor penting kemerosotan jumlahnya. Selain itu, mereka menderita kelaparan karena sumber makanannya juga berkurang.
Pada akhir musim dingin atau awal musim semi, biasanya serigala akan kawin. Begitu musim jadi lebih hangat dan mangsa melimpah, anak-anak serigala lahir. Mereka tumbuh dan ditempa keadaan agar lebih kuat dan punya daya tahan tinggi. Awalnya mereka akan hidup dengan induknya. Namun serigala jantan akan meninggalkan kelompok keluarga untuk membentuk kelompok sendiri.
Serigala kerap menjalin kawin silang. Entah itu dengan anjing, coyote, redwolves, dan jackal atau ‘serigala baru Afrika’. Keturunannya begitu subur. Mereka juga jadi memiliki perbedaan perilaku, fisik, dan ekologis. Namun grup binatang ini tidak bisa berkembang biak dengan rubah, sebab secara genetik, mereka memang terpisah sangat jauh. Demikian, Hewan Serigala, Asal Usul dan Klasifikasi. #RD