Sapi Charolais: Asal-usul, Kinerja, dan Keterangan Lainnya
ekor9.com. Di Indonesia, nama Sapi Charolais tidak begitu familiar. Karena, untuk mendatangkan sapi Charolais dari negara asalnya tentu tidak mudah dan membutuhkan biaya besar. Sehingga, sapi Charolais kurang mendapat perhatian dan menjadi pilihan kesekian untuk sapi pedaging.
Padahal, sapi Charolais dapat menjadi ternak unggulan, lho. Mereka dapat dimanfaatkan sebagai sapi pekerja, sekaligus sapi pedaging yang menguntungkan. Ingin tahu lebih lengkap mengenai sapi Charolais? Simak informasi berikut ini!

Sapi charolais jantan dewasa – via : smartcowboy.blogspot.com
Asal-usul Sapi Charolais
Entitas sapi putih berkembang-biak di wilayah Eropa sejak 878 M, kemudian marak di pasaran Prancis sekitar abad ke-16 dan 17. Dan, sekitar tahun 1773, seorang peternak bernama Claude Mathieu, berpindah dari wilayah Charolles ke provinsi Nievre dengan membawa sekumpulan sapi putih. Maka, merujuk pada sejarah serta perkembangan trah sapi di wilayah tersebut, sapi Charolais yang ada saat ini, diperkirakan berasal dari wilayah barat hingga tenggara Prancis, tepatnya di sekitar Charolles dan Nievre.
Seperti sapi Charolais, pilihan ternak di Prancis, umumnya mengutamakan pertumbuhan yang cepat, ukuran yang besar, serta otot dan tulang yang kuat. Sapi tidak hanya dimanfaatkan sebagai pedaging dan sapi perah, melainkan juga sumber tenaga. Dengan kata lain, utilitas sapi menjadi fokus utama, dibandingkan dengan aspek lainnya.
Berawal dari ekspor kecil, sapi charolais mulai menjelajahi dunia. Empat sapi jantan dan enam sapi betina menuju Brasil di tahun 1950; lima sapi jantan dan sebelas sapi betina ke Argentina pada tahun 1955; satu sapi jantan dan tiga sapi betina ke Afrika Selatan pada tahun 1955; dan tetap berkelanjutan hingga distribusi semakin besar dan meluas. Sekitar tahun 1964, Prancis mengekspor 259 sapi jantan dan 1605 sapi betina, yang kuantitasnya terus meningkat sampai saat ini.

Sapi charoilais betina dan anakannya – via : picswe.com
Karakteristik dan Kinerja Sapi Charolais
- Berwarna putih dengan moncong merah muda, namun kini ada pula jenis yang berwarna hitam dan kemerahan.
- Memiliki kuku dan tanduk yang cenderung pucat.
- Postur tubuh panjang.
- Ukuran sedang hingga besar, dan berotot kuat.
- Kepala yang pendek dan lebar.
- Pertumbuhan alami dari segi ukuran dan berat badan relatif cepat, dengan pakan yang efisien.
- Penghasil daging dengan kualitas dan kuantitas tinggi.
- Kematangan relatif lambat, hingga cocok untuk penggemukan dan tujuan lainnya.
- Temperamen tenang, penurut, dan mudah diatur.
- Mudah melahirkan.
- Dapat beradaptasi dalam berbagai sistem peternakan.
- Warna dominan menjadi kode yang menunjukkan asal-usul sapi Charolais.
Distribusi
Sapi Charolais dapat dijumpai di negara-negara penghasil ternak, juga sperma bekunya sudah banyak tersebar di berbagai negara.
Nah, apakah kamu juga tertarik mengimpor dan memelihara mereka?