Sapi Belgian Blue, Sejarah, Karakteristik dan Keterangan Lainnya
Daftar Isi :
Sapi Belgian Blue di Indonesia
Sapi Belgian Blue disebut-sebut akan membantu program swasembada daging sapi tahun 2026 di Indonesia.
Rupanya pemerintah memilih jenis sapi ini untuk pengembangan. Alasannya karena Belgian Blue memiliki karakteristik unggul. Sapi ini jinak, mudah ditangani, pakannya efisien, dan memiliki otot ganda. Sapi ini baru beranak ketika usianya sekitar 32 bulan.
Selain itu, kualitas Belgian Blue juga dipuji-puji. Sapi ini dinilai memiliki kualitas daging yang lembut, kolesterolnya rendah (± 45mg/100g), kadar karkasnya tinggi (75-80%), kaya protein, mengandung vitamin B3 dan B12, serta tinggi zat besi. Oleh karena itu, ia termasuk salah satu sapi pedaging terbaik di dunia.
Pengembangan sapi ras baru ini dilaksanakan di 11 UPT (Unit Pelayanan Teknis) lingkup kementan. Target 1.000 ekor kelahiran Belgian Blue murni hasil transfer embrio (TE) dan persilangan hasil inseminasi buatan (IB) pada tahun ini 2019. Saat ini sudah ada sekitar 99 ekor kelahiran sapi belgian blue di Indonesia, dengan sapi yang paling awal diberi nama gatot kaca.

Sapi belgian blue gatotkaca – via : visioneernews.com
Sejarah Sapi Belgian Blue
Dari namanya, kita bisa menebak kalau sapi ini berasal dari Belgia. Pada abad ke-19, UK atau Inggris mengekspor sapi jantan Shorthorn ke Belgia. Tujuannya untuk meningkatkan populasi sapi asli di sana, yang rata-rata menjadi sapi perah.
Barulah pada tahun 1960, proses seleksi terampil menghasilkan sapi Belgian Blue. Sapi ini kadang dinamai sebagai Blue, Blue Belgian, Race de la Moyenne et Haute Belgique, Belgian Blue-White, Belgian White Blue, atau Belgian White and Blue Pied. Namun di Indonesia, banyak juga yang percaya dengan hoax, yang katanya sapi ini adalah persilangan dari sapi dan babi. Itu sama sekali tidak benar!.
Karakteristik Sapi Belgian Blue
Sapi Belgian Blue berukuran besar dan berotot cukup kekar. Apalagi pada bagian punggung, bahu, pinggang, dan pantatnya. Bagian punggungnya lurus, buntut atau ekornya menonjol, pantat miring, dan kulitnya bagus. Kakinya juga kuat.
Meski dinamakan Belgian Blue, namun warna sapi ini bisa saja hitam, putih, biru atau kombinasi. Dalam beberapa genotipe, ada juga sentuhan warna merahnya. Namun apa pun warnanya, sapi ini difavoritkan karena temperamennya yang tenang.
Sapi jantan dewasa berbobot sekitar 1100 dan 1250 kg untuk ketinggain berukuran 1,45 – 1,50 m. Ada juga Belgian Blue yang bisa memiliki berat lebih dari 1300 kg. Sementara sapi betina berukuran antara 850-900 kg dan tingginya bisa melebihi 1,4 m.
Sapi ini terlahir dengan otot-otot ekstrem yang menjadi ciri khasnya. Perkembangan otot itu dimulai ketika sapi berusia 4-6 minggu. Banyak yang menyebutnya sebagai ‘double muscling’ alias otot ganda. Ototnya memang mengagumkan. Sapi ini pun menjadi juara dalam hal karkas, yang memang melebihi 80%. Daging yang dihasilkan pun bagus.

Sapi belgian blue super cow – via : cellcode.us
Statistik Sapi Belgian Blue dengan sapi lainnya
Belgian Blue merupakan anakan sapi modern. Mereka pun memiliki berabagai keunggulan, yakni sebagai berikut:
- Sapi ini mudah melahirkan
- Masa kehamilan terbilang pendek
- Struktur dan mobilitas bagus
- Temperamennya tenang dan baik
- Perkembangan ototnya laur biasa
- Ukurannya bagus
- Ada kapasitas untuk pengembangan daging sapi muda
- Tingkat kesesuaiannya tinggi
- Adanya efisiensi makanan untuk menggemukan
- Adanya fasilitas untuk kawin silang
- Rata-rata sapi betina melahirkan di usia 32 bulan, sekitar 75% melahirkan antara usia 28-35 bulan.
Perbandingan Sapi Belgian Blue dengan sapi lainnya
Eropa membandingkan sapi Belgian Blue dan sapi Charolais. Hasilnya, Belgian Blue memiliki otot yang lebih tinggi. Susu dan bobot tubuh juga lebih unggul. Selain itu, Belgian Blue memiliki kematangan seksual yang lebih tua.
Banyak yang berpendapat kalau proses melahirkan Belgian Blue itu sulit, sehingga mesti menerapkan operasi caesar. Secara global, sapi Belgian Blue dimanfaatkan sebagai pejantan terminal untuk keperluan produksi daging. Bisa dibandingkan dengan ras Simmental, beberapa Friesian, dan Charolais.
Daging Sapi Belgian Blue
USDA melakukan tes selama 3 tahunan di Meat Animal Research Center, Clay Center, Nebrask. Hasilnya, sapi persilangan Belgian Blue diuji dengan Warner-Brazner untuk tingkat kelembutan daging. Rupanya sapi Belgian Blue memiliki nilai geser yang lebih rendah dengan rasa dan kelembutan yang sebanding pada panel sensorik. Lapisan lemak dan marbling-nya juga lebih sedikit. Marbling sendiri merupakan kumpulan butiran lemak yang ada dalam jaringan serat-serat daging.
Distribusi Sapi Belgian Blue
Semakin hari, popularitas sapi Belgian Blue semakin menanjak. Tak ayal persebarannya juga semakin luas. Sapi ini pun sudah bisa ditemukan di Eropa, Amerika, Brazil, New Zealand, Kanada, dll, termasuk juga Indonesia. #RD