Sakit Mata pada Kucing: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
ekor9.com. Manusia berkedip hingga puluhan ribu kali dalam sehari. Manusia juga terbiasa mengusap mata ketika ngantuk atau kelilipan. Namun, apabila kamu menemukan kucing peliharaan kamu sering berkedip secara tidak wajar atau mengusap mata, ada baiknya kamu waspada. Infeksi mata, atau yang lebih populer dengan sebutan “sakit mata” termasuk kondisi yang umum terjadi pada kucing.
Kenapa Kucing sakit Mata
Terkadang, gangguan mata menjadi gejala dari suatu penyakit. Namun, sakit mata pada kucing lebih sering terjadi akibat infeksi bakteri, parasit, atau virus. Karena itulah, penularan dapat terjadi begitu cepat, terutama jika kucing sering berinteraksi dengan kucing lainnya.
Pada kucing berusia muda dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dan hidup di lingkungan padat seperti penampungan, sakit mata dapat terjadi akibat infeksi bakteri dan virus. Chlamydia dan Mycoplasma merupakan dua bakteri yang paling sering terdiagnosis. Ada pula feline herpesvirus type 1 dan calicivirus yang sering kali turut menjadi penyebab infeksi.
Namun, apabila sakit mata terjadi pada kucing yang sudah cukup besar dan tinggal di lingkungan stabil, bisa jadi gejala dari suatu kondisi atau penyakit. Misalnya, benturan pada mata, autoimun, kanker, hingga infeksi virus yang lebih serius seperti feline leukimia (FeLV) atau feline immunodeficiency virus (FIV).
Maka, sebelum kondisi menjadi semakin buruk, kamu wajib waspada apabila kucing mengalami gejala-gejala berikut ini:
- Bagian putih pada mata menjadi merah.
- Gangguan selaput mata, dari bening menjadi kuning atau kehijauan.
- Kedipan atau usapan mata secara berlebihan.
- Pembengkakan pada kelopak mata.
- Timbul gejala lain berupa masalah pernapasan, seperti ingus atau bersin-bersin.
Untuk mendapat diagnosis yang tepat dan akurat, kamu harus mengunjungi dokter hewan. Umumnya, akan dilakukan evaluasi tanda-tanda benturan, infeksi pada sistem pernafasan, dan struktur mata kucing. Dokter hewan juga dapat mengambil sampel sel di sekitar area inflamasi untuk mengetahui penyebab infeksi, dan tes darah apabila terdapat indikasi masalah sistemik, seperti FeLV dan FIV. Tentu akan sangat membantu pula apabila kucing kamu memiliki catatan riwayat kesehatan.
Pada infeksi yang belum terlalu parah, deteksi dini dapat mempercepat penyembuhan. Infeksi bakteri akan pulih dengan tindakan yang tepat, sementara infeksi virus dapat dihambat. Namun, apabila terdapat penyakit lainnya, lama penyembuhan tergantung pada tingkat keparahan atau dilakukan pengobatan terpisah pada gangguan mata.
Seperti manusia, apabila kucing sakit mata terjadi akibat infeksi bakteri, maka diberikan antibiotik, dalam bentuk oles atau tetes. Apabila terjadi infeksi virus, dokter hewan biasanya akan tetap memberi antibiotik untuk mengantisipasi infeksi bakteri, dan anti-virus jika kondisi telah memburuk.
Yang terpenting, kamu tidak mengambil tindakan sendiri sebelum mendapat diagnosis dari dokter hewan, ya. Selain akan membuang waktu, penanganan yang kurang tepat akan memperburuk kondisi mata kucing. Waspadalah, demi kesehatan kucing tersayang!