Penyebab Kelamin Kucing Betina Berdarah
ekor9.com. Siapa yang tidak khawatir melihat alat kelamin kucing mengalami pendarahan?
Umumnya, jika terdapat darah pada vulva kucing, berarti kesehatannya sedang bermasalah. Beberapa alasan bisa anda curigai. Entah itu sistitis, trauma atau tumor, bahkan infeksi rahim. Apalagi penyebab simptomatologi ini memungkinkan terjadinya kematian.
Maka wajar saja jika anda bingung tentang apa yang harus dilakukan pertama kali. Kemungkinan besar anda langsung terpikirkan untuk segera menghubungi atau mengunjungi dokter hewan terdekat.
Apakah Kucing yang Sedang Dalam Masa “Heat” atau Berahi itu Mengalami Pendarahan?
Tidak. Ada miskonsepsi atau kesalahpahaman dalam hal ini. Sebab faktanya kucing yang sedang berahi tidaklah otomatis mengalami pendarahan. Oleh karena itu, jika anda melihat ada darah atau cairan merah dan kecokelatan pada kelamin mereka, berarti tandanya ada gejala penyakit yang sedang diderita.
Daftar Isi :
Sistitis Pada Kucing
Istilah sistitis pada kucing terjadi ketika kandung kemih mengalami peradangan. Penyebabnya beragam. Bisa jadi infeksi saluran kemih, adanya penyakit ginjal atau semacam trauma, bakteri yang berkembangbiak secara berlebihan, kena pukulan, atau mungkin karena tendangan.
Ciri-ciri sistitis:
- Ketika buang air kecil, kucing tampak gugup dan gelisah.
- Buang air kecil kucing jadi tidak terkendali.
- Kucing mengeong karena merasa tidak nyaman.
- Terdapat darah dalam urin kucing.
Ketika memeriksakan kucing, dokter mungkin akan melihat secara mikroskopis dan menunjukkan keberadaan bakteri dalam air kencing. Penyakit ini biasanya diobati dengan antibiotik, namun sebaiknya patuh terhadap resep yang ditentukan dokter.
Pyometra pada Kucing
Infeksi ini terjadi karena adanya nanah yang terakumulasi pada rahim kucing. Keadaan ini tentu sangat berbahaya dan bisa mematikan jika anda terlambat mengobatinya. Penyakit ini sendiri biasanya mengincang kucing yang berusia lebih dari 8 tahun, khususnya yang belum dikebiri. Kucing anda juga rentan terkena pyometra jika sedang menerima treatment hormonal.
Pyometra memiliki 2 jenis, yakni:
- Closed/tertutup: nanah tidak dikeluarkan sehingga bisa membuat rahim pecah dan menimbulkan peritonitis.
- Open/terbuka: pyometra jenis ini memiliki ciri-ciri seperti dehidrasi, perdarahan disertai nanah, lesu, dan sering buang air kecil.
Anda memerluka pemeriksaan sampel darah dan USG untuk memastikan keberadaan patologi ini. ada pun penanganannya bisa dengan obat dan proses pembedahan.
Keguguran pada Kucing
Jika kucing mengalami perdarahan ketika ia sedang hamil, bisa jadi ia menderita keguguran. Namun hal ini tergantung tahap kehamilannya. Tingkat risikonya juga berbeda-beda.
- Minggu-minggu pertama
Penyebabnya bisa jadi karena kematian salah-satu keturunan kuving. Pada masa ini, bentuk kucing masih belum jelas dan sekadar bisa menyerap jaringan.
- Masa Pertengahan
Perdarahan di level ini bisa mengancam kesehatan anak dan induk kucing. Fase ini bahkan bisa mengundang aborsi spontan. Biasanya diakibatkan oleh trauma atau adanya infeksi rahim yang tidak ringan. Anda harus segera bertindak agar penyebab dan obatnya bisa segera dianalisis. Mungkin saja dokter hewan akan melakukan x-ray atau USG.
Kucing Melahirkan
Pendarahan melalui vulva kucing memang lumrah terjadi jika ia melahirkan. Selain berdarah, kucing juga akan menunjukkan gelagat seperti gelisah. Sehingga ia akan mondar-mandir mencari spot paling aman untuk melahirkan anak-anaknya. Jika tempatnya sudah ditemukan, ia akan memproduksi lendir sebagai tanda kalau persalinan akan segera tiba.
Batu Ginjal
Tidak hanya pada manusia, kucing pun sangat terganggu dengan penyakit ini. Mereka akan kesakitan ketika buang air kecil. Selain itu, risikonya juga sangat berbahaya. Apalagi jika mereka sudah kencing dengan mengeluarkan darah.
Penyebab batu ginjal pada kucing cukup beragam. Namun umumnya, dalang dari penyakit ini yaitu makanan. Lebih lagi makanan yang mengandung tepung dan lemak jenuh.
Trauma Fisik
Trauma ini terjadi jika kucing sudah jatuh atau terkena benturan keras, khususnya sampai merusak organ mereka. Bisa jadi mereka berkelahi, mengalami kecelakaan, atau mungkin menjadi korban kekerasan. Tidak jarang kucing sampai mengalami cedera, luka, atau luka. Pendarahan dari vulva atau bagian tubuh lain pun bisa terjadi.
Apa pun lukanya dan apa pun hewannya, tentu efeknya sangat berbahaya. Sebab kemungkinan mereka akan menderita pendarahan internal dan kerusakan organ vital. Sebaiknya anda sigap membawanya ke dokter hewan.
Kucing Bertingkah Normal, Tapi Kencingnya Berdarah
Kemungkinan kucing anda menderita tumor. Penyakit ini muncul karena pertumbuhan jaringan berlangsung dengan tidak normal. Tumor bisa berkembang pada bagian tubuh mana saja. Entah itu organ ginjal, organ urin, atau pun organ reproduksi. Untuk mendiagnosis kepastiannya, anda harus segera berkunjung ke dokter hewan.
Lalu, Apa yang Bisa Anda Lakukan Ketika Area Pribadi Kucing sampai Berdarah?
Wajar saja kalau anda panik dan khawatir. Namun anda juga mesti tetap tenang. Segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk mengetahui penyebab pendarahan, sebab untuk beberapa kasus, pendarahan ketika buang air kecil bisa berakibat fatal.
Sebaiknya anda menajamkan kepekaan. Perhatikan gejala penyakit, ketidaknyamanan kucing, dan keluhannya. Tidak disarankan untuk melakukan pengobatan sendiri. Penyebab Kelamin Kucing Betina Berdarah. #RD