Monyet King Colobus: Ciri-ciri, Habitat, Makanan
King colobus (Colobus polykomos), juga dikenal sebagai colobus hitam-putih barat, adalah spesies monyet Dunia Lama, ditemukan di dataran rendah dan hutan hujan pegunungan di wilayah yang membentang dari Senegal, melalui Guinea-Bissau, Guinea, Sierra Leone dan Liberia hingga Pantai Gading. Mereka adalah salah satu dari lima anggota Genus Colobus yang merupakan colobus hitam-putih.
Di antara semua spesies monyet colobus Afrika, King colobus (dan colobus merah barat) adalah spesies paling barat di benua Afrika. Mereka makan terutama daun, tetapi juga buah-buahan dan bunga. Meskipun arboreal, mereka makan terutama di tanah. Mereka hidup dalam kelompok kecil yang terdiri atas 3 sampai 4 betina dan 1 sampai 3 jantan, ditambah anak-anaknya. Kelompok-kelompok ini menjaga jarak satu sama lain melalui panggilan teritorial.
Daftar Isi :
Etimologi
Kata ‘Colobus’ berasal dari kata Yunani untuk ‘dimutilasi,’ karena semua monyet Colobus hanya memiliki tunggul pendek di mana ibu jari berada. Kata ‘poli’ berasal dari kata Yunani yang berarti ‘banyak.’ Kata ‘komos’ berasal dari perayaan Yunani tentang nyanyian tanpa batas. Sebuah subspesies yang mungkin dikenal sebagai C. p. dollmani dapat ditemukan, tetapi kemungkinan besar merupakan hibrida dengan C. vellerosus.
Deskripsi
Ukuran badan
King colobus jantan tumbuh dengan panjang kepala-dan-tubuh 67 cm, dengan ekor antara 63 dan 90 cm. Betina sedikit lebih kecil. Pejantan memiliki berat rata-rata 9,9 kg dan betina memiliki berat rata-rata 8,3 kg
Warna
Tubuh monyet king colobus berwarna hitam, lengan dan jarinya panjang serta ekornya berwarna putih. Ada pinggiran rambut keperakan di sekitar wajah serta “tanda pangkat” putih panjang di pundaknya. King colobus dapat dibedakan dari anggota genus Colobus lainnya dengan penempatan marking putihnya. King colobus hanya memiliki warna putih pada kumis, dada, dan ekornya, dan ekornya tidak tertutup jumbai.
Persebaran dan habitat
Monyet king colobus ditemukan di hutan hujan tropis dataran rendah dan pegunungan. Wilayah tempat mereka tinggal terbatas pada wilayah kecil di Pantai Gading hingga Gambia. Mereka juga dapat ditemukan di Senegal, melalui Guinea-Bissau, Guinea, Sierra Leone dan Liberia. Sebagian besar habitat C. polykomos telah dihancurkan oleh manusia untuk pertanian dan hutan sekunder yang mulai memenuhi area ini. Habitat hutan hewan ini mengalami musim kemarau yang signifikan dan dua puncak curah hujan. Daerah ini didominasi oleh pohon polongan.
Perilaku dan Biologi
Makanan
Makanan terutama terdiri atas dedaunan arboreal, tetapi termasuk buah dan bunga tergantung musimnya. Mereka dapat ditemukan mencari makan di tanah dan biasanya tetap dalam jalur mencari makan sampai sekitar 500 meter.
Tatanan sosial
Monyet king colobus hidup dalam kelompok kecil yang terdiri atas kurang dari 4 betina dan 1 sampai 3 jantan. Tidak seperti pejantan, monyet betina berinteraksi secara dekat: pejantan jarang berinteraksi dan mencoba menunjukkan dominasi.
Aktivitas
King colobus memiliki wilayah jelajah rata-rata 22 hektar dengan beberapa area tumpang tindih antar kelompok. Kelompok jarang bertemu dengan kelompok lain dari spesies yang sama tetapi ketika mereka bertemu, jantan terlibat dalam pertunjukan agresif. Panggilan teritorial adalah bentuk agresi yang umum tetapi juga bisa menjadi peringatan bagi kelompok predator.
Reproduksi
Kng colobus hidup dalam sistem perkawinan unimale (poligini) dan multimale (poligynandrous). Beberapa kelompok menunjukkan kelahiran sepanjang tahun, sementara yang lain menunjukkan kelahiran yang berkaitan dengan musim kemarau. Masa kehamilan rata-rata adalah 175 hari dan betina menghasilkan 1 keturunan setiap 20 bulan.
Baik pejantan maupun betina mencapai kematangan seksual sekitar 730 hari atau 2 tahun. Betina memberikan pengasuhan orang tua dengan memberikan susu, perawatan, perlindungan, dan menggendong bayi yang baru lahir karena mereka tidak dapat langsung berjalan.
Masa hidup
King Colobus telah terbukti hidup sekitar 23,5 tahun di penangkaran dan mungkin sekitar 30 tahun di alam liar.
Status dan Konservasi
King colobus memiliki ukuran wilayah jelajah sedang; dulunya spesies yang umum dan tersebar luas tetapi kini jumlahnya telah menurun selama beberapa dekade terakhir. Penyebab utama penurunan ini adalah perburuan yang mengancam dan memecah-belah populasi. Abad ke-19 ditandai dengan perburuan “C. polykomos ” untuk diambil bulunya.
Selain itu, terjadi penurunan kualitas dan kuantitas habitat hutan tempat tinggalnya; tampaknya sebagian besar terbatas pada hutan primer dan hutan galeri, meskipun terkadang juga hutan sekunder. Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature /IUCN) telah menilai status konservasinya sebagai hewan yang terancam punah. Mempertahankan spesies ini di penangkaran sebagian besar telah gagal dan fokusnya tertuju pada pengelolaan habitat untuk mencegah degradasi lebih lanjut dan perusakan habitat yang dapat membahayakan spesies.
Wah sayang sekali ya bila monyet secantik ini sudah terancam punah!