Menguak Peranan Obat-Obatan Di Tambak Udang Intensif
ekor9.com. Konsekuensi budidaya udang secara intensif adalah penggunaan obat-obatan dan bahan penolong yang hampir tak bisa lagi dihindarkan. Apa saja peranan obat-obatan yang membutuhkan biaya besar ini serta bagaimana pula pemakaiannya agar berhasil guna?
Kondisi lingkungan tambak udang setelah memasukai era intensifikasi, secara umum cenderung memburuk. Volume penebaran benur yang tinggi, yang harus diikuti pemberian pakan yang tinggi pula, membuat dasar tambak menjadi tempat bertumpuknya sisa-sisa pakan dan feses udang dalam jumlah banyak. Dampaknya, mutu air dan kondisi dasar tambak menjadi cepat jelek dan rusak sehingga mengganggu kesehatan dan kehidupan udang.
Selama ini cara yang dinilai paling praktis dan ekonomis mengatasi lingkungan hidup udang yang jelek ini ialah lewat pergantian ai tambak secara teratur. Akan tetapi, pada tambak intensif yang belakangan ini banyak dibangun gara-gara dolar yang dijanjikan udang, sistem pergantian air secara teratur dalam volume dan kualitas memadai, bukanlah pekerjaan mudah dan murah. Banyak tambak dibuat tanpa mengindahkan syarat lokasi. Ini bisa dilihat di Teluk Pang Pang, Muncar, Jatim. Tambak-tambak yang bertebaran di lokasi ini hampir seluruhnya mengambil dan membuang air di teluk tersebut. Padahal air yang mengantung di teluk itu tidak berhubungan langsung dengan laut bebas.
Pada kondisi demikian, tanpa pemakaian obat-obatan untuk mencegah penyakati dan menetralisir kualitas air, investasi yang jumlahnya ratusan juta rupiah itu akan sirna ditelan lumpur. Berikut ini bahan dan obat-obatan yang bisa digunakan untuk membantu memperbaiki kondisi lingkungan tambak serta mencegah penyakit yang sering menghinggapi udang windu.
Daftar Isi :
Serbuk batu alami
Dewasa ini penggunaan serbuk batu alami yang mengandung SiO2, Al2O3, Fe2O, CaO, MgO, K2O, dan mineral lainnya di sektor perikanan, khususnya pertambakan udang, semakin populer. Fungsinyaialah membantu menyerap zat-zat beracun (seperti amoniak, hidrogen sulfida), logam berat (mangan, merkuri), serta logam bersifat alkali yang tak dikehendaki udang. Kemampuan serbuk batu alami ini berasal dan strukturnya yang mempunyai rongga-rongga yang berhubungan satu sama lain mirip lorong-lorong kosong.
Dengan sifatnya yang mampu menyerap zat-zat beracun tersebut, maka bahan ini bisa menstabilkan kualitas air dan dasar tambak selama masa pemeliharaan udang. Fungsinya yang lain ialah mengembalikan kesuburan lahan tambak dengan merangsang tumbuhnya plankton (phytoplankton dan zooplankton) sebagai dampak dari komposisi unsur makro dan mikro yang dikandungnya.
Di pasaran serbuk batu alami ini tersedia dalam berbagai merek dagang seperti Wonderstone, Healthstone, Wonder Zeolite, Natural Zeolite, dan berbagai merek lainnya. aturan pengunaannya tergantung dari tujuannya. Jika pemakaian diarahkan untuk perbaikan kondisi lahan tambak setelah panen, dosisnya 500-1000 kg/ha. Jika digunakan untuk menyerap zat-zat beracun dari dalam tambak saat pemeliharaan, dosis yang dianjurkan 250-500 kg pada padat penebaran benur 20 ekor/meter persegi yang diberikan setelah 20-40 hari ditebar. Pada padat penebaran benur 30 ekor/meter persegi, dosisnya 500-1000 kg/ha yang diberikan setelah benur berada 20-30 hari di tambak.
Bakteri pengurai
Biasanya sisa pakan, feses udang termasuk ganggang/plankton mati yang menumpuk di dasar tambak akan mengalami proses pembusukan dan menghasilkan gas-gas beracun seperti amoniak, hidrogen sulfida dan zat beracun lainnya di dalam tambak. Selah satu cara mempercepat proses penguraian bahan-bahan organik menjadi siklus nitrogen dan sulfur, ialah dengan memasukkan bakteri pengurai ke dalam tambak.
Dengan memasukkan bahan mengandung bakteri pengurai secara teratur dan berkala, kualitas air dan dasar tambak menjadi lebih stabil. Alhasil, pertumbuhan bakteri patogen yang menyerang udang dapat ditekan. Di pasaran, saat ini teah beredar berbagai merek bakteri pengurai ini, seperti Aquazyme buatan Longmen Int. Corp., Aqua Bacta Aid produksi Argent USA, Bacteri Natural 9 & 10 dan Soil Reformer yang diproduksi Tong Kuwan Aqua Development Co. Ltd. Masing-masing merek ini mengandung sejumlah bakteri pengurai yang secara umum hampir sama, seperti bakteri : Bacillu subtilis, Nitromonas, Nitrobacter, Aeromonas, Cellulomonas, serta sejumlah enzym pengurai lainnya misalnya : protease, amylase, lactase, lifase dan hemicellulase.
Untuk persiapan lahan, masing-masing merek menganjurkan dosis penggunaan yang berbeda. Aquazyme sekitar 5 kg/ha, Bacteri Natural 9 & 10 dosisnya 2-3 kg/ha, Soil Reformer sebanyak 100-150 kg yang diberikan saat penjemuran tanah. Saat pemeliharaan berlangsung, jumlah pemakaian Aquazyme sebanyak 5 kg/ha setiap 30 hari, Bacteri Natural sekitar 2-4 kg/ha setiap 20 hari, Aqua Bacta Aid dosisnya 0,25 ppm setiap 4 minggu. Dianjurkan agar pemakaian bakteri pengurai ini jangan bersamaan waktunya dengan penggunaan bahan kimia seperti disinfektan, antibiotika, formalin, malachite green, coperin, Bioiodine, potasium permanganat dan bahan kimia lainnya. Tenggang waktu pemakaian sedikitnya 5 hari setelah dilakukan pergantian air berulang-ulang.
Multivitamin
Dlam masa pertumbuhan, udang membutuhkan vitamin. Udang yang kekurangan vitamin akan mudah terserang penyakit. Mengingat udang kurang mendapat vitamin dari pakan alami dan pakan buatan, maka vitamin khususnya vitamin B & C perlu ditambahkan. Beberapa merek vitamin dan bahan penguat kini sudah ada di pasaran. Misalnya Stroner, dan prohepa. Aturan pakainya 30-50 gram stroner untuk setiap 20 kg pakan yang diberikan, dan 50-100 gram prohepa bersama 10-20 butir telur ayam atau juice kerang sebagai perekat untuk setiap 20 kg pakan. Caranya, sebelum diberikan vitamin dicampur dulu dengan pakan dan tunggu 30 menit agar vitamin terserap rata ke seluruh pakan.
Selain untuk pertumbuhan ada juga multivitamin yang berguna membantu proses pembentukan warna pigmen tubuh udang (proses kromatofora) agar tidak biru (blue discoloration) yaitu Brightamin atau Anti Blue Color. Bahan-bahan ini mengandung multivitamin dan caratenoid, serta enzim berdaya tinggi. Aturan pakainya 30-50 gram Brightamin untuk 20 kg pakan, 100-200 gram Anti blue color untuk 20 kg pakan. Masing-masing multivitamin dicampur dengan 10-20 butir telur dan dibiarkan selama 20-30 menit sebelum diberikan kepada udang.
Untuk mencegah penyakit oleh virus, bisa digunakan Hepacidin yang mengadung gabungan vitamin dan antibiotik. Dosis pemakaiannya 100 gram untuk 20 kg pakan yang dicampur bersama 12 butir telur ayam sebagai perekat. Dengan obat ini, maka kehadiran virus seperti Monodon Baculo Virus, Midgut Gland Necrosis Virus, dan Hepatopankreatic Parvo Virus dapat ditangkal.
Bactericide, accidental & fungicide
Selama pemeliharaan di tambak intensif sering ditemukan anggota tubuh udang tak normal, misalnya ekor busuk (tail rot), antena putus, kaki jalan dan kaki renang putus, warna insang abnormal (hitam, kuning, merah) ada bintik hitam pada rangka tubuh serta tubuh udang ditumbuhi lumut dan jamur atau protozoa. Untuk mengatasi gangguan ini ada berbagai merek obat tersedia di pasaran. Misalnya Fabcide G-50, Bioidine 2.000, BKC 50, Bromo sept. 50, yang berkhasiat membunuh bakteri bahkan virus dan protozoa, serta membasmi pertumbuhan plankton yang bersinar di waktu malam. Dosis penggunaannya bisa dibaca pada label yang disertakan pada masing-masing merek.
Selain itu di tambak udang sering pula terjadi kasus pertumbuhan plankton yang berlebihan (booming). Untuk mencegahnya bisa digunakan obat yang bersifat algacide, misalnya : Copperin dan Copper Control. Selain mencegah pertumbuhan plankton berlebihan, penggunaan algacide ini juga akan membantu merangsang udang berganti kulit (moulting).
Obat perangsang phytoplankton
Pada lokasi tambak yang miskin unsur hara (pasir 60%) pertumbuhan phytoplankton sangat terhambat. Air menjadi tetap jernih. Untuk mengatasinya, kadungan hara air tambak harus ditambah. Caranya, dengan menaburkan tepung ikan sebanyak 5-10 kg/ha, atau urea dan TSP dalam jumlah yang tak berlebihan.
Cara lain ialah dengan memberi Algae Grow. Bahan ini mengandung nutrien salt (unsur hara yang dibutuhkan phytoplankton untuk pertumbuhannya) dan diberikan saat air bening atau saat terjadinya pergeseran warna air (dari kondisi baik jadi jelek). Dosisnya sekitar 2-3 ppm.
Obat pemberantas hama
Selain penyakit, hama juga sering ditemui di dalam tambak. Misalnya, ikan-ikan liar yang masuk ke tambak dari saluran pemasukan air. Hama ini selain memangsa udang , juga yang bersifat penyaing (kompetitor) dalam perebutan pakan, oksigen terlarut dan ruang gerak. Untuk membasmi ikan liar ini tanpa membahayakan udang. Tersedia obat khusus seperti Rotenon 0,5% dengan dosis 0,5 ppm, saponin yang terkandung 10-15% dalam ampas teh yang udah diambil minyaknya dengan dosis 10-150 kg/ha. Obat untuk Tambak Udang Intensif #DVM