Dapatkah Kita Mengeluarkan Racun Ular Berbisa dengan Menghisap? - ekor9.com - ekor9.com

Dapatkah Kita Mengeluarkan Racun Ular Berbisa dengan Menghisap?

ekor9.com. Beberapa waktu yang lalu, kita merasa pilu atas kisah empat bersaudara asal Cianjur. Mereka menjadi yatim piatu lantaran orang tuanya tewas digigit ular.

cara mengeluarkan racun ular berbisa mimpi mengeluarkan racun ular, arti mimpi mengeluarkan racun ular, cara mengeluarkan racun gigitan ular, cara menghilangkan racun ular berbisa, cara menghilangkan racun ular dalam tubuh, cara menghilangkan racun ular hijau, cara menghilangkan racun ular kobra

Ular menggigit – via : theunknownbutnothidden.com

WHO menyebutkan kalau setiap tahunnya, sekitar 5,4 juta orang dilaporkan digigit ular. Kurang-lebih 81.000 sampai 138.000 kasus dinyatakan fatal. Banyak yang kehilangan nyawa. Padahal kasus serupa sebenarnya bisa dicegah.

Kalau wilayah keluarga di Cianjur memang menjadi “sarang ular” dan nahasnya sampai tergigit binatang tersebut, bagaimana tindakan terbaik yang sebenarnya bisa dilakukan?

Dulu teknik koboi tua sempat populer, di mana anda menggunakan pisau untuk membuka luka gigitan, lalu menyedot racun ular. Tindakan ini begitu berani dan dramatis. Tetapi, apakah memang manjur?

Baca Juga:  Cara Mengatasi Gigitan Ular Berbisa, Lakukan Ini Agar Kamu Tidak Langsung Mati!

Sayang sekali, metode “cut and suck” atau potong dan hisap itu sudah didiskreditkan sejak lama. Bahkan penelitian menunjukkan hasil yang kontraproduktif. Sebab bisa ular ular menyebar dengan cepat ke dalam sistem korban. Upaya untuk memotong dan menghisap rupanya tidak memberikan efek positif yang signifikan.

Tindakan tersebut justru mengundang risiko infeksi, sehingga memunculkan kerusakan jaringan lebih jauh. Bukan tidak mungkin aliran darah jadi terpotong, sehingga racun ular hanya terkonsentrasi pada satu titik. Dampaknya, si korban bisa saja kehilangan anggota tubuh.

Mudah untuk diucapkan, namun sulit untuk dilakukan. Ketika ada yang terkena gigitan ular, sebaiknya anda tenang. Jangan sampai menyentuh luka dan sebaiknya segera mencari pertolongan medis. Mayo Clinic menganjurkan agar korban gigitan ular melepaskan pakaian ketat mereka. Apalagi ketika korban merasa bengkak.

Baca Juga:  Waspada, 6 Ular Mematikan Ini Bisa Membunuh dengan Satu Gigitan

Detak jantung pun mesti dijaga, jangan sampai mengonsumsi alkohol, kafein, dan obat-obatan pereda atau penghilang rasa sakit. Begitu mendapat bantuan tenaga medis, alangkah lebih baiknya anda mengingat ular seperti apa yang sudah menyemprotkan bisanya ke dalam tubuh.

Spesies ular berbisa biasanya memiliki pupil elips, mirip seperti kucing. Sedangkan ular tidak berbisa biasanya memiliki pupil bulat. Bentuk luka gigitan pun berpengaruh. Mayoritas ular berbisa akan menancapkan luka tusuk yang sangat dalam. Sedangkan varietas ular tidak berbisa cenderung dangkal.

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya anda melakukan riset mengenai spesies ular yang ada di lingkungan sekitar. Misalnya ketika anda hendak pergi ke hutan, mendaki, wisata alam, dll.

Baca Juga:  10 Jenis Ular Tidak Berbisa di Dunia

Diperkirakan 25% gigitan ular berbisa merupakan “gigitan kering”. Dengan kata lain, gigitan tersebut tidak mengandung racun/bisa. Hal ini dikarenakan ular mengendalikan “jatah bisa” yang dilepaskan ketika ia menggigit. Mungkin saja mereka memilih mengamankan bisa tersebut untuk keperluan berburu atau mencari makanan.

Intinya, jika tidak memiliki dasar pengetahuan mumpuni, sebaiknya tidak sembarangan bertindak. Ada pihak medis yang siap didatangi atau dipanggil kala darurat. Biar mereka, ahlinya, yang menangani persoalan digigit ular. #RD

error: