10 Cara Melatih Kucing Agar Pipis di Pasir Litter box
Daftar Isi :
Cara agar kucing tidak pipis sembarangan
ekor9.com. Ketika kucing buang kotoran atau urinasi sembarangan, pastilah ada rasa kesal dan kecewa. Apalagi, jika kamu telah menyediakan kotak pasir dan melatihnya untuk buang kotoran di sana. Kamu tentu berharap kucing akan selalu disiplin dan tidak mengotori rumah.
Tapi, kamu jangan emosi dulu. Buang kotoran sembarangan tidak mengindikasikan bahwa kucing menjadi nakal. Barang kali, sistem metabolisme kucing kamu sedang bermasalah, atau ada perasaan tidak nyaman yang membuatnya kebingungan. Terdapat beragam alasan yang harus kamu telusuri untuk dapat mengatasinya.
Lantas, apa yang harus kamu lakukan? Berikut ini 10 upaya agar kucing kamu tidak buang kotoran sembarangan:
1. Membersihkan area yang bermasalah
Sesegera mungkin, bersihkan kotoran dan urine kucing dari area yang bermasalah. Selain untuk menjaga kebersihan rumah, menyingkirkan jejak bau sangat penting dilakukan agar kucing tidak kembali buang kotoran atau urinasi di tempat yang sama.
2. Mengamati urine kucing
Kucing melakukan dua jenis urinasi. Berupa semprotan dalam jumlah kecil, biasa mereka lakukan pada bidang vertikal. Sementara urine dalam jumlah besar biasa mereka keluarkan pada bidang horizontal. Kamu perlu mengidentifikasi urine yang keluar, karena keduanya mengindikasikan dua masalah yang berbeda, dengan penanganan yang berbeda pula.
3. Membantu kucing merasa aman
Apabila kamu menemukan urine kucing berupa semprotan pada bidang vertikal, segera ambil tindakan sebelum menjadi kebiasaan. Urine tersebut mengindikasikan bahwa kucing tidak merasa aman di suatu area, sehingga mereka berupaya untuk menunjukkan kekuasaan. Maka, bantulah kucing merasa aman dengan memisahkannya dengan kucing lain dan berikan mereka teritorial masing-masing. Jika tidak berhasil, kamu dapat mengunjungi dokter hewan untuk mendapatkan obat penenang, seperti fluoxetine.
4. Menambah kotak pasir
Jika kamu menemukan kotoran kucing dan genangan urine di sembarang tempat, ada baiknya kamu segera mengevaluasi kondisi kotak pasir. Pastikan kamu telah menyiapkan kotak pasir sejumlah kucing yang ada, karena mereka tidak akan mau buang kotoran di tempat kotoran kucing lain. Berikan pula kotak pasir tambahan sebagai cadangan jika ada kotak pasir yang telah penuh atau berbau.
5. Meletakkan kotak pasir di lokasi strategis
Tempatkan kotak pasir di lokasi yang mudah diakses, namun tetap memberi privasi bagi kucing. Sebaiknya, kamu juga menyediakan kotak pasir di setiap lantai apabila kamu tinggal di rumah yang bertingkat. Namun, apabila kucing memiliki tempat favorit untuk buang kotoran, tempatkan kotak pasir di tempat tersebut agar kucing kembali terbiasa menggunakan media yang kamu sediakan.
6. Memilih kotak pasir terbaik
Kotak pasir yang tertutup bisa jadi mengurangi bau dan tidak menganggu pemandangan. Namun, kucing tidak menyukainya karena terasa pengap dan gelap. Maka, pilihlah kotak dengan tepian rendah, luas, dan terbuka, terutama jika kucing yang kamu miliki masih kecil.
7. Menjaga kebersihan kotak pasir
Secara naluri, kucing termasuk hewan yang menyukai kebersihan. Kotak pasir yang kotor dan berbau akan serta merta mereka jauhi. Maka, setidaknya bersihkan kotoran di kotak pasir setiap hari, lalu cuci dan ganti media minimal sekali dalam satu bulan.
8. Memilih pasir atau media terbaik
Sebaiknya, kamu tidak memilih media yang terlalu wangi untuk mengisi kotak pasir. Karena, hidung kucing yang lebih sensitif dari manusia akan merasa terganggu, sehingga mereka memilih tempat lain untuk buang kotoran. Untuk mengurangi bau, kamu bisa memilih media yang mengandung karbon aktif. Namun, kamu tetap harus melakukan uji coba dan memastikan kucing kamu menyukainya.
9. Mendamaikan konflik antar kucing
Kehadiran kucing baru dapat menimbulkan gangguan rasa aman bagi kucing yang telah kamu miliki sebelumnya. Maka, sediakan beberapa kotak pasir sebagai alternatif bagi kucing kamu. Biarkan mereka saling membiasakan diri, hingga memiliki wilayah teritorial dengan kotak pasirnya masing-masing.
10. Mengunjungi dokter hewan
Apabila urinasi dan buang kotoran sembarangan semakin sering terjadi, sebaiknya kamu mengunjungi dokter hewan. Akan dilakukan serangkaian penilaian meliputi riwayat kesehatan, analisis urine, dan perubahan tingkah laku pada kucing. Bisa jadi, kucing kamu mengalami masalah kesehatan, seperti diabetes, infeksi saluran kemih, hingga masalah ginjal. Namun, apabila tidak ada masalah, dokter hewan juga dapat membantu kamu menentukan sikap dan memberi saran agar kucing kembali buang kotoran di tempat yang telah disediakan.