20 Media Tanam Hidroponik Terbaik Dijamin Cepat Tumbuh - ekor9.com

20 Media Tanam Hidroponik Terbaik Dijamin Cepat Tumbuh

media tanam hidroponik

 

Konsep bercocok tanam dengan media tanam hidroponik sekarang ini semakin banyak digemari. Konsep ini menggunakan larutan air yang bernutrisi untuk mendukung proses pertumbuhan tanaman. Sehingga anda tidak perlu menggunakan tanah sebagai media tanam seperti yang sudah lama kita kenal.

Apabila anda saat ini memiliki keinginan untuk mulai bercocok tanam dengan cara hidroponik, maka sebaiknya anda baca ulasan di bawah ini terlebih dulu. Kami akan memberi tahu macam-macam media tanam hidroponik yang terbaik dan dijamin tumbuh subur. Berikut ulasan selengkapnya:

 

Daftar Isi :

Macam-Macam Media Tanam Hidroponik Terbaik 

 

  • Arang Sekam

arang sekam

 

Dari sekian banyak media hidroponik yang bisa anda pilih, arang sekam menjadi salah satu media yang paling populer. Selain karena harganya yang murah, arang sekam juga mudah ditemukan dan sudah memenuhi standard penanaman. 

 

Kelebihan lain yang dimiliki oleh arang sekam adalah mengandung komponen kimiawi berupa protein kasar, abu, lemak, serat kasar, oksigen, karbon, karbohidrat, silika, air, dan hidrogen. Dengan demikian tanaman akan lebih mudah untuk menyerap nutrisi yang kita alirkan.

 

Selain itu, arang sekam juga tidak mengandung bahan yang berbahaya. Dengan begitu anda bisa bebas khawatir karena tanaman tidak akan terpapar dengan zat yang dapat merusak kualitasnya. Bobot yang ringan juga membuat arang sekam semakin mudah untuk diaplikasikan, terlebih dalam jumlah besar.

 

 

  • Spons

spons

 

Untuk media tanam yang selanjutnya adalah spons yang mana telah lama digunakan sebagai media tanaman hias. Spons terkenal dengan bobot yang ringan sehingga bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan. Dan lagi spons juga memiliki kontur yang sederhana dan padat sehingga mudah untuk dipindahkan.

 

Hasil yang bisa anda peroleh dengan memanfaatkan spons adalah pertumbuhan tanaman yang jauh lebih prima karena kekebalannya terhadap jamur. Anda juga tidak perlu mengganti spons karena sifatnya yang tidak mudah rusak dan bisa digunakan dalam waktu lama.

 

Kelebihan lain yang terdapat pada spons adalah dapat menyimpan air dalam jangka waktu yang cukup panjang, sampai 2 minggu. 

 

 

  • Serbuk Sabut Kelapa

serbuk serabut kelapa

 

Untuk media tanam serbuk sabut kelapa ini termasuk pada golongan organik. Sabut kelapa umumnya bisa anda jumpai sebagai alat pencuci panci ataupun dijadikan sapu. Namun dengan seiring perkembangan zaman, sudah banyak yang meneliti dan membuktikan bahwa ternyata sifat organik dari sabut kelapa sanggup menyuplai nutrisi terbaik untuk tanaman.

 

Hal ini juga berdasarkan riset dari Dutch Plantin pada tahun 80-an, sebuah lembaga yang pertama kali melaporkan bahwa sabut kelapa cocok dijadikan media bercocok tanam hidroponik.

 

Di luar negeri pun serbuk sabut kelapa sudah sangat terkenal dan digunakan oleh banyak orang karena dianggap lebih efektif dalam menyimpan air. Setidaknya serbuk sabut kelapa dapat menyimpan air dalam jumlah lebih dari 6 kali lipat volumenya. Dengan demikian anda tidak perlu melakukan penyiraman terlalu sering dan pastinya jadi lebih hemat tenaga dan air.

 

 

  • Perlit

media tanam perlit

 

Untuk anda yang masih pemula dan baru mulai terjun ke dunia hidroponik, maka anda juga bisa mencoba perlit sebagai media tanam yang sesuai. Perlit termasuk ke dalam zat anorganik yang berasal dari batu silika.

 

Proses pembuatannya dengan cara memanaskan batu silika dalam suhu tinggi hingga mencair dan diubah dalam ukuran yang kecil-kecil. Kelebihan dari perlit adalah memiliki kemampuan menyimpan nutrisi dan unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak. 

 

Namun dalam penggunaannya sebaiknya anda mengkombinasikan perlit dengan bahan tanam organik agar proses penyerapan unsur hara bisa lebih optimal.

Baca Juga:  7 Tanaman Herbal Pilihan Keluarga untuk Tingkatkan Imun Tubuh

 

 

  • Vermikulit

vermikulit

 

Masih sama dengan perlit, vermikulit juga termasuk bahan anorganik. Keduanya juga sama-sama diproses dengan cara pemanasan batu yang kemudian dicairkan. Sedangkan untuk perbedaan antara keduanya lebih kepada daya serapnya.

 

Untuk vermikulit memiliki daya serap air yang lebih baik dibanding perlit. Itulah alasan beberapa orang cenderung lebih memilih vermikulit dibanding perlit. Namun untuk bobotnya sendiri vermikulit cenderung lebih berat. Akan tetapi hal ini bisa menjadi nilai plus untuk menopang akar dan batang tanaman sehingga proses tumbuhnya bisa lebih optimal.

 

 

  • Expanded Clay

 

media tanam Expanded Clay

Untuk anda yang masih asing dengan istilah expanded clay, maka akan kami jelaskan sedikit. Expanded clay atau yang juga sering disebut dengan hidroton adalah media tanam praktis yang berasal dari tanah liat sehingga mudah diimplementasikan. Expanded clay didapat melalui proses pemanasan suhu mencapai 1000 derajat celcius. Dengan kualitasnya yang baik maka tak heran jika media yang satu ini sangat terkenal di Jerman.

 

Expanded clay juga dianggap sebagai media yang mudah diaplikasikan pada berbagai cara dan pola tanaman. Hal ini dikarenakan bentuknya yang menyerupai bulatan kecil sehingga mampu mengisi tiap ruang dengan baik. Terlebih zat ini juga memiliki pH netral dan stabil sehingga terbilang mempunyai aerasi yang sempurna.

 

 

  • Rockwool

media tanam rockwool

 

Media tanam yang tidak kalah populer lainnya adalah rockwool. Mungkin bagi para kalangan petani media hidroponik yang satu ini sudah sangat akrab ditemui. Namun untuk anda yang masih belum tahu, tidak ada salahnya jika ingin mencoba.

 

Rockwool memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh beberapa media lainnya, yaitu kemampuannya dalam urusan perbandingan komposisi air dan udara. Rockwool sendiri sangat ramah lingkungan karena terbuat dari kombinasi bebatuan, seperti bau bara, batu kapur, dan batuan basalt yang kemudian dipanaskan dalam suhu lebih dari 1.600 derajat. 

 

 

  • Kerikil

media tanam hidroponik kerikil

 

Nah, untuk media tanam kali ini pasti sudah sangat sering ya menggunakannya. Selain karena mudah didapat, anda juga tidak perlu merogoh kocek untuk membelinya. Kerikil banyak dipilih sebagai media penanaman karena mampu memberi ruang untuk pertumbuhan akar.

 

Kerikil juga mampu mengedarkan unsur hara dan udara dengan baik. Namun walaupun demikian kerikil memiliki kelemahan, yaitu tidak mampu mengikat air. Ya, dengan demikian anda memiliki pekerjaan ekstra untuk menambahkan air dengan lebih sering. 

 

 

  • Serbuk Kayu

serbuk kayu

 

Mungkin anda akan berpikir bahwa sifat serbuk kayu mirip dengan sabut kelapa. Ya, secara garis besar memang keduanya memiliki kemiripan yang sama-sama mampu menjadi media penanaman dengan baik. 

 

Bahkan untuk serbuk kayu anda bisa mendapatkannya secara cuma-cuma lewat sisah serbuk potongan kayu. Sifat serbuk kayu yang cepat menyerap air juga bisa dimanfaatkan untuk menjaga kelembaban dengan baik.

 

 

  • Batang Pakis

batang pakis

 

Untuk media tanam yang terakhir adalah batang pakis. Secara umum batang pakis dibedakan menjadi 2 macam yang bisa dilihat dari warnanya, yaitu hitam dan cokelat. Sedangkan yang paling sering digunakan untuk media penanaman adalah batang pakis berwarna hitam.

 

Hal ini dikarenakan batang pakis hitam memiliki usia yang lebih matang dibanding yang masih berwarna cokelat. Dengan demikian batang pakis memiliki kontur yang lebih kering sehingga lebih siap untuk menerima aliran air. Nantinya batang pakis juga sangat cepat dalam urusan mengikat air dan memiliki sistem aerasi yang baik.

Baca Juga:  6 Tanaman Bunga Cantik untuk Menghias Halaman Rumah

 

 

  • Pasir

 

media tanam pasir

Bagi anda yang masih awam, mungkin akan bertanya-tanya apakah pasir termasuk hidroponik, mengingat sifatnya yang mirip seperti tanah. Namun kenyataannya pasir memang termasuk pada media tanam hidroponik, bahkan terbukti mampu menopang tegaknya tanaman dengan baik.

 

Pasir juga memiliki pori berukuran mikro dalam jumlah yang sangat banyak sehingga cepat basah menyerap air namun juga cepat kering. Akan tetapi pasir menjadi banyak pilihan orang karena sifatnya yang juga mudah menghasilkan aliran udara. Dengan demikian seluruh proses pertumbuhan tanaman bisa berkembang dengan baik.

 

 

  • Hidrogel

 

media tanam hidroponik hidrogel

Apabila anda ingin kegiatan hidroponik menjadi lebih menyenangkan, maka anda bisa mencoba hidrogel sebagai media tanam yang tepat. Hal ini dikarenakan hidrogel memiliki warna yang beragam sehingga cocok untuk dikreasikan dengan tanaman.

 

Pada dasarnya hidrogel terbuat dari kristal polimer yang memiliki kemampuan serap air lebih baik. Kelebihan lainnya dari kristal polimer ini adalah mampu menyerap nutrisi lebih banyak. Dan nantinya bisa melepaskan air sesuai kebutuhan tanaman.

 

Hidrogel juga termasuk ke dalam media penanaman yang ramah lingkungan karena bisa terurai dan membusuk dengan sendirinya. 

 

 

  • Pumice

media tanam pumice

 

Untuk media tanam yang satu ini mungkin juga masih belum familiar ya bagi anda. Pumice merupakan media yang dapat menopang tumbuhan dengan baik. Mengingat sifatnya yang lebih kokoh karena berasal dari bebatuan basalt sisah letusan gunung berapi.

 

Bagi anda yang sering ke pantai maka anda akan cukup sering menemui pumice karena umumnya bebatuan ini akan berserakan dan tertinggal di pesisir pantai. Sedangkan untuk kemampuan mengikat air dari pumice juga cukup baik dan mirip seperti kerikil. Sehingga untuk mengoptimalkan hasil hidroponik anda bisa mengkombinasikan pumice dengan media lain seperti arang sekam atau vermikulit.

 

 

  • Moss

media tanam moss

 

Benda yang satu ini masuk ke dalam golongan hidroponik organik. Sebagai media tanam organik tentu kita sudah tidak perlu khawatir lagi dengan sisi keamanannya. Moss sendiri umumnya digunakan dalam tahap penyemaian benih sampai tahap pembungaan. Hal ini dilakukan karena moss memiliki cukup banyak ruang yang bisa ditumbuhi akar sehingga bisa lebih tumbuh dengan leluasa.

 

Moss juga terbukti efektif dalam mengikat air dan menciptakan ruang sebagai jalur tumbuhnya akar. 

 

  • Pupuk Kandang

pupuk kandang

 

Dunia tanam-menanam memang sangat luas dan beragam. Termasuk untuk urusan media tanam hidroponik yang satu ini. Ya, anda bisa menggunakan pupuk kandang secara langsung sebagai media penanaman.

 

Pupuk kandang mengandung sangat banyak unsur hara, mulai dari natrium, kalium, dan fosfor. Sedangkan untuk nutrisinya juga sangat lengkap dan memadai sebagai wadah tumbuhnya benih tanaman. 

 

Selain dengan kekayaan ataas unsur vital penanaman di dalamnya, pupuk kandang juga memiliki mikroorganisme yang bisa mengubah berbagai komponen organik susah serap menjadi lebih mudah serap oleh tanaman. 

 

Namun perhatikan pula dalam pemilihan pupuk kandang sebagai media tanam. Anda harus memilih pupuk kandang yang sudah matang dan steril. Untuk mengetahuinya anda bisa melihat dari warna pupuk kandang yang lebih hitam pekat.

 

 

  • Kompos

media tanam kompos

 

Masih mirip dengan pupuk kandang, kali ini anda juga bisa menggunakan kompos sebagai media tanam. Dalam penggunaannya kompos bisa diproduksi lewat berbagai jenis tanaman, mulai dari sekam, rumput, jerami, dan lain sebagainya.

 

Kompos juga bisa diproduksi dari bahan baku limbah rumah tangga. Pastikan pula kompos yang anda gunakan sebagai media penanaman memiliki warna hitam kecokelatan. Selain itu, kompos yang digunakan juga sebaiknya tidak memiliki bau. Hal ini untuk menjaga kualitas penanaman agar menghasilkan produk yang terbaik.

Baca Juga:  11 Tanaman Gantung Paling Nyentrik Bikin Rumah Unik

 

 

  • Humus

tanah humus

 

Untuk media tanam humus umumnya diperoleh dari pelapukan jasad organik mikro beserta sumber energinya. Jenis ini awalnya terbentuk lewat jaringan tubuh tumbuhan ataupun hewan yang telah mati. 

 

Keberadaan humus memang sangat baik dalam mendukung penggemburan tanah. Humus juga bisa menghasilkan unsur hara yang sangat baik karena sifatnya yang mampu menukar ion dalam jumlah besar.

 

Penggunaan humus dalam media tanam sebenarnya tidak bisa sembarangan dilakukan. Hal ini disebabkan humus adalah zat yang rentan ditumbuhi parasit dan jamur apabila terjadi perubahan suhu mendadak, kelembaban, atau aerasi yang tidak terkontrol. Oleh karena itu humus tidak cocok untuk pemula. Dan bagi anda yang ingin menggunakan humus, sebaiknya mengkombinasikannya dengan media lain, seperti misalnya pasir.

 

 

  • Pecahan Batu Bata

 

pecahan batu bata

Siapa sangka jika ternyata pecahan batu bata juga bisa menjadi media tanam yang menguntungkan. Selain mudah didapat, pecahan batu bata juga mampu melekatkan akar tanaman dengan sangat baik sehingga lebih kokoh saat tumbuh.

 

Namun walau begitu, batu bata juga memiliki kelemahan, yaitu sangat minim kandungan unsur haranya. Wajar saja karena pada dasarnya batu bata memang tidak diperuntukkan sebagai media penunjang kesuburan tanaman. Akan tetapi jika anda ingin membuatnya dengan alasan ekonomis maka tidak ada salahnya menggunakan pecahan batu bata.

 

  • Tanah Liat

 

tanah liat

Mungkin kita mengenal tanah liat sebagai media untuk membuat berbagai jenis kerajinan tangan. Namun ternyata tanah liat juga sangat cocok dijadikan sebagai media tanam hidroponik lho.

 

Tanah liat memiliki tekstur yang sangat halus sehingga lengket dan sangat baik untuk proses pertumbuhan dan merekatnya akar. Pori-pori mikro dalam tanah liat yang berjumlah sangat banyak itu juga memungkinkan air bisa terserap dalam jumlah besar.

 

Sedangkan kelemahan dari tanah liat sebagai media hidroponik terletak pada sifatnya yang miskin akan unsur hara. Bahkan tak jarang air yang terserap dalam jumlah banyak telah melebihi dosis kebutuhan tanaman sehingga menghambat sirkulasi udara dan hal itu tidak baik untuk pertumbuhan tanaman. 

 

Sehingga untuk mengatasinya anda bisa mengkombinasikan tanah liat dengan media lain, seperti pasir atau humus. Dengan cara ini setidaknya hidroponik akan lebih seimbang dalam menunjang pertumbuhan tanaman.

 

 

  • Kapas

 

media tanam hidroponik kapas

Untuk media tanam yang terakhir ini juga sudah terbukti mampu menunjang pertumbuhan tanaman dengan baik. Bahkan jika anda ingat, mungkin dulu saat masih berada di Sekolah Dasar anda pernah diajarkan praktik menanam kecambah di media kapas.

 

Pada dasarnya kapas memang memiliki pori yang sangat banyak dan sangat mudah menyerap air. Terlebih kapas juga tidak mudah kering sehingga air bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama. Potongan kapas dalam jumlah banyak juga akan menciptakan kepadatan tersendiri yang cocok untuk menahan akar dan batang. Dengan begitu tanaman bisa tumbuh dengan baik.

 

Nah, itulah beberapa macam media tanam hidroponik yang bisa coba anda buat sendiri di rumah. Dengan berbagai macam media yang ada maka anda bisa menggunakannya sesuai kebutuhan tanaman. Anda juga bisa memvariasikannya supaya tidak bosan dan menghasilkan hidroponik tanaman yang bermacam-macam pula. Semoga ulasan ini bermanfaat dan anda bisa membudidayakan tanaman hidroponik sebaik mungkin.

error: