6 Manfaat Jamur Bagi Kesehatan Manusia
ekor9.com. Manfaat Jamur. Sejak zaman Mesir kuno, orang-orang sudah memanfaatkan jamur. Bahkan sejarah menyebutkan kalau Raja Firaun juga memfavoritkan dan menimbunnya dengan serakah. Untuk itu, jamur jadi makanan para bangsawan, sementara rakyat biasa tak berhak mengonsumsinya.
Tetapi di masa kini, semua orang boleh menggunakan jamur. Apalagi banyak negara yang menghasilkan jamur untuk kepentingan konsumsi sekaligus ekspor. Berdasarkan data dari Agricultural Marketing Resource Center, negara yang menjadi produsen jamur terbanyak yaitu Amerika dan Tiongkok.
Daftar Isi :
Manfaat Jamur
Jenis jamurnya juga banyak. Diketahui ada sekitar 300 sampai 2000 jenis yang bisa dimakan. Namun menurut Universitas Idaho, hanya ada 10 saja yang ditanam dan dipasarkan secara komersial. Termasuk jamur kancing, jamur tiram, jamur kuping, jamur merang, dll. Masing-masing menyimpan faedah penting bagi kesehatan kita.
Nah apa saja kekuatan dan keuntungan besar kalau kita memakan jamur? Berikut beberapa manfaat jamur!
1. Jamur Bisa Melawan Kanker
Pada tahun 2010, Experimental Biology and Medicine mempublikasikan sebuah jurnal tentang hasil pengujian terhadap 5 jenis jamur. Ada jamur tiram, jamur kancing, jamur maitake, jamur portabella, dan jamur crimini. Ternyata jamur-jamur tersebut bisa menekan pertumbuhan dan perkembangbiakan sel kanker payudara secara signifikan. Kesimpulannya, jamur itu chemoprotective dan memiliki kekuatan untuk melawan kanker payudara.
Kandungan lentinan atau semacam molekul gula juga ditemukan dalam jamur shiitake. Kalau menurut Memorial Sloan Kettering Cancer Center, zat ini bisa membantu memperpanjang kelangsungan hidup pasien kanker, khususnya ketika dipakai bersamaan dengan proses kemoterapi. Kandungannya memang tidak membunuh sel kanker secara langsung. Namun peran lentinan lebih pada peningkatan imun atau daya tahan, sehingga bisa membantu memperlambat pertumbuhan tumor. Tetapi lentinan bisa menumpas mikroba dan virus secara langsung.
2. Jamur Bisa Menjadi Immunity-Booster
Tak hanya kandungan lentinan saja yang bisa memperkuat kekebalan. Ada juga zat yang dinamakan beta-glucan, atau semacam gula yang terdapat pada dinding jamur. Kalau lentinan terdapat pada jamur shiitake, maka beta-glucan terdapat pada variasi lain, khususnya jamur kancing.
3. Jamur Bisa Menurunkan Kadar Kolesterol
Jamur memang menjadi makanan yang bebas kolesterol. Jamur juga mengandung chitin dan beta-glucan, yang menjadi serat untuk menurunkan kadar kolesterol. Pada tahun 2012, terdapat studi dalam International Journal of Medicine Mushrooms, yang menemukan bahwa kolesterol total dan kolesterol jahat (LDL) pada seekor tikus hiperkolesterolemia bisa dikurangi dengan bantuan jamur tiram pink.
Sementara itu, jamur shiitake juga memiliki senyawa yang bisa membantu organ hati ketika memeroses kolesterol. Kemudian senyawa itu juga bisa mengeluarkan kolesterol yang terseumbat dalam aliran darah. Fakta ini sendiri diungkapkan oleh pendiri dan direktur dari Arizona Center for Integrative Medicine di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Arizona, Andrew Weil, M.D.
4. Jamur itu Kaya Akan Vitamin B dan D
Selain cahaya matahari, vitamin D rupanya bisa ditemukan dalam jamur. Terutama dalam jamur criminis serta jamur kancing. Vitamin ini sangat vital untuk meningkatkan pertumbuhan tulang, serta membantu tubuh ketika menyerap kalsium.
Tetapi khusus criminis, jamur ini juga mengandung vitamin B12, vitamin yang bisa menjadi andalan vegetarian dan biasanya terdapat pada produk hewani saja. Vitamin B sendiri bisa mengolah makanan yang kita lahap sebagai bahan bakar atau energi tubuh.
5. Jamur itu Anti Inflamasi/ Peradangan
Di dalam jamur ada yang namanya ergothioneine, atau antioksidan yang super kuat. Antioksidan ini bisa mengurangi peradangan di seluruh bagian tubuh. Sebut saja jamur reishi, yang sudah lama dijadikan sebagai obat alternatif di Asia. Selain mengatasi inflamasi, beberapa studi juga membeberkan kalau jamur ini bisa menurunkan pembengkakan, menghadang pertumbuhan tumor, melawan penyakit, menekan respons alergi, dll.
6. Jamur Bisa Menjadi Sahabat Penderita Kanker
Ada beberapa uji klinis di New York University Langone Medical Center dan Johns Hopkins University School of Medicine, yang menyebutkan kalau 80 pasien kanker sangat menderita. Mereka begitu depresi, gelisah, dan sangat takut akan kematian.
Mereka pun diberi sesuatu yang bernama psychedelic, semacam senyawa alami yang terdapat pada jamur. Senyawa itu mampu memengaruhi keadaan mental pasien. Optimisme mereka meningkat, serta merasakan adanya koneksi atau ikatan kuat dengan orang lain. Ada juga yang sampai mengalami peristiwa spiritual dan mistis. Tak ayal kalau sebuah penelirian dalam Journal of Psychopharmacology menyatakan kalau kandungan dalam jamur itu (psilocybin) bisa membantu orang-orang yang depresi, serta dalam keadaan post-traumatic stress disorder.
Jamur Mentah VS Jamur Masak
Kita disarankan untuk memasak jamur, agar khasiat di dalamnya bisa dirasakan secara total. Kenapa? Alasannya sebagai berikut:
- Dinding sel pada jamur itu keras, sehingga sistem pencernaan kita akan sulit untuk mencerna segala nutrisi yang dibawanya.
- Biasanya jamur membawa senyawa kimia yang bisa memengaruhi penyerapan nutrisi, sehingga bisa mengganggu pencernaan juga.
- Cara memasak yang baik dan benar bisa melembutkan dinding selnya yang keras, mengenyahkan berbagai racun, serta menghentikan kinerja unsur-unsur yang anti-digestive.
Untuk cara memasaknya sendiri, sebuah studi asal Spanyol (2017) menyebutkan kalau memanggang dan memanfaatkan microwave adalah tips terbaik. Kedua trik ini dipercaya tidak membuang nutrisi jamur secara berlebihan, beda dengan merebus atau menggoreng. Ketika memanggang jamurnya, kita bisa menambahkan sedikit minyak, agar bisa menambah kandungan antioksidan juga.