Makanan Burung Hantu Segala Jenis dan Perawatannya - ekor9.com

Makanan Burung Hantu di Alam Liar dan Peliharaan

Makanan Burung hantu adalah makanan untuk salah-satu hewan yang memiliki aura misterius dan menyedot rasa penasaran. Mereka begitu elegan. Kerap tampil ketika fajar atau pagi buta, senja hari, dan dalam kegelapan. Tatapan mereka juga tampak menusuk jiwa.

Apa anda pernah penasaran, apa yang sebenarnya dimakan oleh burung hantu?

Makanan burung hantu bisa sangat beragam. Burung ini punya kemampuan khusus untuk beradaptasi dengan sumber makanan yang tersedia di lingkungannya. Beda spesies, beda juga habitat dan menu makannya. Ada yang berburu mangsa di hutan, di lahan dataran tinggi, atau di lahan pertanian dataran rendah. Namun mayoritas dari mereka memburu mamalia kecil seperti tikus.

Para ilmuwan, naturalis, dan kelompok studi raptor sudah lama memerhatikan gerak-gerik burung hantu. Mereka menemukan ada sisa-sisa makanan mereka di tempat bertenggernya atau di dekat sarangnya. Bahkan ada burung hantu yang menimbun makanan juga.

Berikut ini jenis-jenis burung hantu beserta makanannya:

1. Burung Hantu Cokelat (Tawny owl)

Makanan Burung Hantu Cokelat Tawny owl, burung hantu makan ayam, burung hantu makan anak ayam, burung hantu makan daging ayam

via : bedroomfurniture.club

Burung hantu ini sangat populer di Inggris. Mereka adalah makhluk nokturnal, sehingga anda cukup beruntung jika sampai menemukannya. Burung ini lebih suka menghabiskan waktu di bangunan tua dan kawasan hutan.

Ketika berada di hutan, burung ini akan memburu aneka tikus. Entah itu tikus kayu atau tikus hutan. Mereka juga ketahuan memangsa burung kecil dan invertebrata, misalnya kumbang besar. Dari tempat bertengger, mereka akan memerhatikan dan menyergap incarannya.

Baca Juga:  10 Burung Terkecil Paling Imut di Dunia

2. Burung Hantu Bertelinga Panjang (Long-eared Owl)

Jenis burung hantu dan makanannya, gambar burung hantu keren, burung hantu telinga panjang

via : ebird.org

Burung ini berhabitat di hutan, biasanya di area perkebunan konifer yang lebat. Sebab di sanalah mereka akan membuat sarang pohon berbahan kayu. Namanya diambil dari penampilan burung, di mana telinganya berukuran panjang. Namun rupanya, bagian tubuh itu bukanlah telinga, melainkan bulu yang memberi kesan burung bertubuh besar ketika ia dilanda kekhawatiran. Padahal aslinya mereka berukuran mirip seperti merpati kayu yang kurus dan tinggi.

Mayoritas burung hantu ini memelihara anaknya di sarang burung lain yang sudah tidak digunakan, atau di sarang-sarang tupai. Mereka memakan tikus, vole, burung lain, dsb. Mereka memburu mangsa dengan cara terbang rendah di atas tanah, lalu menyergap sasaran.

3. Burung Hantu Kecil (Little Owl)

apa saja jenis makanan burung hantu, apa saja makanan untuk burung hantu, apa makanan burung hantu, apa makanan burung hantu kecil, apa makanan burung hantu anakan, apa makanan burung hantu yang masih kecil, cara makan burung hantu, cara memberi makan burung hantu anakan, berapa banyak makanan burung hantu, apa makanan dari burung hantu, untuk makanan burung hantu, apa makanan untuk burung hantu

Pada abad ke-19, burung hantu ini diperkenalkan ke Inggris. Mereka hidup di areal pertanian dan hutan. Burung ini kerap membuat sarang berlubang pada dinding batu, pohon mati, atau bangunan tua. Mereka berukuran mungil, sehingga lihai menyelinap ke lubang-lubang kecil.

Karena ukurannya kecil, makanan mereka pun lebih kecil dari makanan umum burung lain hantu lain. Entah itu kumbang, cacing, atau mamalia kecil. Meski demikian, mereka memiliki ketajaman penglihatan yang luar biasa. Indera tersebut bahkan berfungsi baik di siang dan malam hari. Sesekali mereka mengejar mangsa di tanah atau langsung terbang menukik dari arah tempat bertengger.

Baca Juga:  13 Jenis Burung Kakatua di Dunia, Keterangan dan Gambarnya

4. Serak Jawa (Barn Owl)

Makanan Tyto Alba atau Serak Jawa (Barn owl)

Salah-satu ciri khas burung ini yaitu wajahnya yang berbentuk hati atau ‘love’. Burung besar ini tersebar di wilayah Inggris, tepatnya di lanskap pertanian, hutan kecil, dan ladang. Mereka memangsa tikus, vole ladang, burung kecil, dll.

Mereka memiliki sistem pendengaran yang keren. Burung hantu bisa menangkap suara sekecil apa pun. Sehingga kemampuan itu membantu mereka ketika berburu mangsa atau menghindari musuh.

Seringkali mereka beraksi di waktu fajar dan petang hari. Kadang ketika musim dingin, di mana persediaan makanan barn owl menipis, mereka akan ke luar di siang hari untuk berburu.

5. Burung Hantu Bertelinga Pendek (Short-eared Owl)

Burung hantu kerap membuat sarang di areal padang rumput, tanah dataran tinggi, dan kadang di tepi hutan. Mereka membuat sarang menggunakan vegetasi di sekitar alang-alang atau heather dan rumput. Di musim dingin, burung-burung ini biasanya akan bermigrasi dari Rusia, Skandinavia, dan Islandia menuju ke Inggris.

Burung hantu bertelinga pendek aktif di siang hari. Mereka sering terlihat terbang rendah ketika mengintai mangsa potensial. Biasanya mereka akan memburu mamalia atau burung kecil. Ketika populasi mangsa mereka tinggi, populasinya mereka ikut aman. Dan sebaliknya, ketika ketersediaan mangsanya rendah, jumlah mereka pun ikut menyusut.

Baca Juga:  10 Jenis Burung Macaw Beserta Gambar dan Harganya

6. Burung Hantu Celepuk (Scops Owl)

Menurut wikipedia, burung hantu celepuk lebih suka berburu di daerah yang berisi pohon-pohon tua dengan lubang; ini adalah rumah bagi mangsanya yang mencakup serangga, reptil, mamalia kecil seperti kelelawar dan tikus dan burung kecil lainnya. Burung hantu ini akan memakan cacing tanah, amfibi, dan invertebrata air.

Burung hantu Scops memiliki indera pendengaran yang baik yang membantu mereka menemukan mangsanya di habitat manapun. Mereka juga memiliki cakar raptor yang berkembang baik dan paruh melengkung, keduanya digunakan untuk merobek mangsa menjadi potongan-potongan yang cukup kecil untuk ditelan dengan mudah.

Makanan Burung Hantu

Sebagai burung pemangsa, tentu saja burung hantu mesti membunuh hewan lain untuk menyambung hidupnya sendiri. Mereka melahap mamalia kecil, burung lain, ikan, amfibi, reptil, dan invertebrata seperti cacing tanah, serangga, kepiting, laba-laba, dan siput.

Namun makanan utama burung hantu tergantung pada spesiesnya. Contohnya Screech Owl dan Scops Owl (Burung Hantu Celepuk) lebih suka mengonsumsi atau makan serangga. Sedangkan Barn Owl atau Serak Jawa lebih doyan tikus dan vole. Beda lagi dengan Eagle Owl, yang menyukai rubah muda, bebek, burung, dan kelinci. Lalu ada juga spesies-spesies yang lebih cocok dengan ikan. Misalnya African Fishing Owl (Scotopelia) dan Asian Fish owl (Ketupa).

Meski demikian, kebanyakan burung hantu itu oportunistik. Dengan kata lain, mereka akan memangsa apa pun yang tersedia di lingkungan sekitarnya.

Cara Burung Hantu Berburu

Umumnya burung hantu memiliki kawasan berburu yang jauh dari tempatnya bertengger sepanjang hari. Mereka dikaruniai fitur khusus agar mahir berburu. Penglihatan mereka begitu tajam, sehingga bisa berburu di lokasi penggalian atau di tempat-tempat redup.

Burung hantu juga memiliki pendengaran sensitif dan terarah, sehingga bisa menguak mangsa-mangsa yang bersembunyi. Bahkan ada spesies burung hantu yang tetap mampu mencari mangsa dalam keadaan gulita. Mereka biasanya mengandalkan suara-suara saja.

Upaya perburuan burung hantu dilengkapi juga oleh keunggulan sayapnya. Mereka bisa terbang dan mengincar mangsa secara sembunyi-sembunyi, sehingga korbannya sangat terkejut dan tidak bisa berkutik.

Mayoritas burung hantu akan menyerang dari tempatnya bertengger. Misalnya pada tiang pagar, cabang pohon yang rendah, atau tunggul. Begitu mangsanya munvul, mereka akan membuka sayap dan menukik tajam. Cakarnya membentang ke arah depan.

Ada juga spesies burung hantu yang terbang melambung. Lalu ketika mangsa yang diincarnya ada, mereka akan terbang ke arah mangsa dan menjaga agar kepalanya tetap sejajar, lalu kemudian menyerang mangsa. Mereka menumbuk sangat kuat, sehingga bisa menyebabkan mangsanya pingsan.

Kadang berbeda jenis mangsa, berbeda pula teknik berburunya. Ketika menangkap burung kecil dan serangga, mereka akan melakukannya di udara. Lalu ketika memburu ikan, mereka akan meluncur ke atas air dan menyambar dengan sangat cepat.

Ada yang bertengger di tepi air, lalu meraih lobster air tawar atau ikan yang muncul di dekatnya. Ada juga spesies yang mampu menyeberang air dan memburu ular air, ikan, katak, atau udang karang. Mangsa kecil biasanya akan dibawa dulu dalam paruh, atau langsung saja dilahap. Jika kelebihan makanan, burung hantu bisa menyimpannya dalam sarang, cabang pohon, atau lubang pohon.

Baca Juga:  11 Burung Terbesar di Dunia, Ada yang Setinggi Manusia!

Sistem Pencernaan Burung Hantu

Mirip seperti burung lain, burung hantu juga tidak mampu mengunyah makanannya. Jika mangsanya berukuran mungil, mereka akan menelannya secara utuh. Namun ketika mangsanya besar, mereka akan mengoyaknya dulu menjadi potongan-potongan kecil, lalu menelannya.

Burung hantu agak berbeda dengan burung lain, sebab mereka tidak memiliki tembolok. Biasanya burung-burung lain akan menggunakan tembolok sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Oleh karena itu, burung hantu akan menyalurkan makanan langsung ke sistem pencernaan mereka.

Perut burung hantu terbagi menjadi dua. Bagian pertama yaitu proventriculus atau lambung kelenjar. Lambung ini memproduksi asam, enzim, dan semacam lendir untuk melancarkan proses pencernaan.

Lambung bagian kedua yaitu gizzard atau perut berotot. Di dalamnya tidak ada kelenjar pencernaan. Fungsinya lebih kepada filter yang menahan benda-benda yang tidak larut. Misalnya gigi, tulang, dan bulu. Sebaliknya, makanan yang mudah lunak dan larut akan dihaluskan oleh kontraksi otot. Lalu hasilnnya dibiarkan melewati seluruh sistem cernah, yang mencakup usus kecil dan besar.

Sementara itu, hati dan pankreas menghasilkan enzim pencernaan ke usus kecil, spot di mana tubuh menyerap makanan. Di akhir saluran cerna ada kloaka, yang menampung produk dan limbah dari sistem cerna dan kemih. Kloakan terbuka ke arah luar melalui lubang angin.

Beberapa jam pasca makan, bagian-bagian yang tidak bisa larut dan dicerna dikompresi menjadi pelet yang bergerak naik ke proventrikulus dari ampela. Bagian ini akan tetap tinggal selama sekitar 10 jam, sampai kemudian dimuntahkan. Bagaimana pun, burung hantu tidak bisa mengonsumsi mangsa atau makanan lain jika peletnya tidak dimuntahkan.

Siklus pelet ini berjalan teratur. Ketika sistem pencernaan sudah mengekstraksi nutrisi dari makanan, maka sisa-sisanya akan dimuntahkan. Biasanya burung hantu akan melakukan hal ini ketika mereka sedang bertengger.

Ketika burung akan memproduksi pelet, uniknya, mereka akan menunjukkan ekspresi sedih. Cakram wajahnya tampak menyempit, matanya tertutup, dan burung seperti ogah untuk terbang. Ketika hendak dikeluarkan, mereka akan tampak merentangkan leher dan membuka paruh. pelet keluar begitu saja, bahkan tanpa ada ekspresi meludah atau muntah. Demikian tentang makanan burung hantu – #RD.

error: