Jenis Reptil Kelompok Kura-Kura dan Penyu
ekor9.com. Mendengar atau membaca ‘kura-kura’ dan ‘penyu’, anda pasti langsung ingat akan reptil bersisik, berkaki empat dan memiliki “batok” atau rumah yang keras dan kuat.
Rupanya mereka memiliki berbagai spesies berbeda yang tersebar di bumi. Lengkap dengan aneka karakternya yang juga berbeda-beda. Ada yang populasinya masih normal, banyak juga yang sudah kritis – di ambang kepunahan.
Di Indonesia kita mengenal beberapa sebutan untuk reptil Kura-Kura ini. Dan bangsa Kura-Kura di Indonesia terbagi di dalam tiga (3) kelompok seperti Bulus atau Labi-Labi yang biasanya di sebut dengan (freshwater turtles). Ada juga Penyu (sea turtles) dan lagi Kura Kura darat (Tortoises). Nah, berikut ini beberapa jenis reptil kelompok kura-kura dan penyu:
Daftar Isi :
1. Kura-kura raksasa Aldabra (Geochelone gigantea)
Ini dia salah-satu kura-kura terbesar dan paling berat. Bobotnya mencapai 227 kg dan panjang cangkangnya sekitar 1,5 meter. Warna cangkangnya cokelat tua atau abu-abu.
Kura-kura ini mengonsumsi tumbuh-tumbuhan datau rerumputan. Kadang-kadang mereka juga melahap bangkai kepiting, bahkan kura-kura lainnya. Sang betina bisa memproduksi 4 sampai 14 telur.
Sebenarnya populasi mereka di bagian Kepulauan Seychelles sudah mengkhawatirkan. Namun kabarnya pemerintah setempat berupaya keras melindungi eksistensi mereka. Perkiraan usia mereka antara 65 sampai 90 tahun. Namun faktanya ada juga kura-kura Aldabra yang bisa bertahan sampai lebih dari 150 tahun.
2. Kura-kura Alligator/ Alligator Snapping Turtle (Macroclemys temminckii)
Secara geografis, mereka hidup di Amerika Serikat bagian tenggara. Tepatnya di sungai, rawa, danau dan kanal. Mereka menjadi kura-kura paling gemuk yang hidup di air tawar, julukan mereka adalah kura-kura penggigit. Ukurannya saja mencapai 90 kg. Selain bobotnya tidak sembarangan, mereka juga memiliki rahang yang kuat, cakar seperti beruang, paruh tajam dan ekor yang panjang nan kuat, tidak heran bila ia menjadi salah satu hewan dengan gigitan paling kuat.
Makanan kesukaan kura-kura akuatik ini adalah ikan. Mereka melahapnya dengan cara menggoyang-goyangkan lidah. Pada akhir musim semi, biasanya mereka sibuk mencari pasangan dan kawin. Kemudian di awal musim panas, para betina akan bertelur sampai sekitar 52 butir. Pada dasarnya kura-kura ini jarang menjadi incaran predator. Namun telur dan tukik mereka akan menjadi santapan impian para rakun, ikan besar atau burung.
Alligator Snapping Turtle ini kerap disebut sebagai ‘dinosaurusnya’ dunia kura-kura. Sebutan itu didasari oleh penampilannya yang primitif. Ekornya juga disebut-sebut mirip dinosaurus. Mereka bisa bertahan sekitar 50 tahun. Sayang sekali mereka mesti menderita karena airnya terkena polusi, habitatnya berkurang dan jadi buruan juga.
3. Arakan Forest Turtle (Heosemys depressa)
Kura-kura langka ini berasal dari Bukit Arakan, Birma. Nahasnya, mereka terancam punah. Sehingga generasi berikutnya mungkin tidak akan bisa menemukan penyu ini di alam liar. Sebagaimana yang kita tahu, bulus, labi-labi, kura-kura dan penyu kerap dijadikan obat tradisional. Sehingga tingkat perburuannya masih tinggi.
4. Kura-kura bintik kuning/ Asian Giant Pond Turtle (Heosemys grandis)
Kura-kura asal Asia Tenggara ini juga terancam binasa. Ketika populasinya aman, mereka kerap ditemukan di sungai, rawa, danau dan daratan. Namun senasib dengan kura-kura Arakan Birma, mereka juga kerap diburu untuk dijadikan produk obat dan makanan. Mereka juga sering diperjualbelikan secara ilegal. Oleh karena itu, usaha untuk melestarikannya tidak bisa setengah-setengah.
5. Kura-Kura kotak/ Box Turtle (Terrapene carolina)
Kura-kura yang hampir terancam ini datang dari Meksiko selatan dan timur, serta dari Amerika Serikat selatan-tengah dan timur. Mereka mendiami kawasan hutan terbuka, padang rumput biasa, padang rumput berrawa, atau semak belukar. Mayoritas kura-kura ini berumur panjang, bahkan ada yang usianya sampai 100 tahun. Untuk makanannya sendiri, mereka melahap serangga, buah beri, cacing dan siput.
6. Kura-kura peta utara/ Common Map Turtle (Graptemys geographica)
Rentang geografis yang ditempati kura-kura ini di sekitar Kanada Tenggara, pusat Amerika Tengah, New Jersey, Maryland dan Pennsylvania. Mereka hidup di danau, sungai dan kolam yang alirannya lambat. Sampai sekarang, nama mereka tidak terdapat dalam IUCN.
Sesekali, kura-kura ini akan berjemur di atas batu dan kayu. Kadang mereka juga suka menyelam ke dalam air. Mereka mengonsumsi kerang, siput dan udang karang. Ukuran kura-kura betina lebih besar. Rahang mereka begitu kuat, sehingga mampu menghancurkan mangsanya. Sedangkan yang jantan, yang kepalanya sempit, mesti puas mengonsumsi serangga dan moluska yang lebih kecil.
7. Kura-kura kleinmann/ Egyptian Tortoise (Testudo kleinmanni)
Status konservasi kura-kura Mesir ini sudah terancam punah. Populasinya yang kecil berasal dari Mesir utara dan bagian timur laut Libya. Mereka ditemukan di gurun, hutan kering serta semak belukar. Biasanya kura-kura ini akan aktif pada pagi dan sore, sedangkan siang hari digunakan untuk melindungi diri dari sengatan matahari. Kini kelangsungan hidupnya terancam oleh areal pertanian, yang berimbas pada penurunan habitat asli mereka.
8. Kura-kura galapagos/ Galapagos Tortoise (Geochelone nigra)
Sesuai namanya, kura-kura ini tinggal di Kepulauan Galapagos dan lepas pantai Ekuador di Amerika Selatan. Mereka begitu raksasa, sehingga ukurannya mencapai lebih dari 272 kg. Kabar buruknya, mereka sudah berstatus terancam.
Pada tahun 1700 dan 1900, populasi kura-kura ini memang sudah memburuk. Perburuan ugal-ugalan ditengarai sebagai faktor penyebabnya. Orang-orang memang memburu dagingnya. Selain itu, pemukiman warga juga mengundang hadirnya hewan non-asli seperti babi, tikus, kucing dan anjing. Sehingga telur dan tukik jadi bahan buruan.
9. Kura-kura pardalis/ Leopard Tortoise (Geochelone pardalis)
Tidak adanya nama kura-kura ini dalam IUCn bisa jadi pertanda baik. Mereka merupakan makhluk yang indah. Motif tempurungnya cantik. Selain itu, tempurungnya juga bisa menjadi pertahanan utama ketika ada bahaya.
Mereka tinggal di Afrika timur dan selatan, tepatnya di area sabana, hutan kering, padang rumput dan semak belukar. Reptil ini memakan rumput, buah-buahan dan tanaman lain. Mereka tidak begitu haus air, sehingga bisa bertahan di area kering. Baca : Jenis Kura-kura peliharaan dan harganya
10. McCord’s Box Turtle (Cuora mccordi)
Kura-kura langka ini ditemukan pada tahun 1988. Mereka merupakan penghuni kawasan Tiongkok Selatan, khususnya di sekitar pegunungan kecil yang dekat dengan aliran air. Hanya saja, keberadaan mereka sudah terancam lantaran mereka kerap diburu untuk dijadikan makanan.
11. Murray River Turtle (Emydura macquarii)
Kura-kura selanjutnya hidup di Australia Tenggara. Mereka mendiami lubang air, sungai besar dan laguna. Populasinya masih terbilang aman. Seekor betina bisa memproduksi sekitar 15 telur. Mereka kemudian ditempatkan di galian yang ada di tepi sungai. Mayoritas dari mereka hidup di air tawar.
12. Labi-labi besar/ Narrow-headed Softshell Turtle (Chitra indica)
Secara geografis, kura-kura ini hidup di sepanjang Pakistan dan India, sampai ke Malaysia. Dulu mereka tersebar di sungai-sungai. Namun kini keberadaannya jarang ditemukan, sebab status konservasinya sendiri sudah terancam punah.
Dari segi ukuran, kura-kura ini terbilang makhluk jumbo. Beratnya sekitar 118 kg dan panjangnya mencapai 115 cm. Mereka mengisi hari-harinya di air, lalu menimbun diri di dalam pasir. sambil bersantai, mereka juga mempertajam untuk mendeteksi dan memburu mangsanya. Gerakan lehernya begitu cepat, sehingga korban kadang tidak sempat melarikan diri. Mereka mengincar kepiting, moluska, dan udang sebagai makanannya. Sesekali mereka menambahkan tanaman ke dalam menu makan.
Induk kura-kura ini bisa memproduksi sekitar 60-100 telur sekaligus. Dari segi jumlah, reproduksinya memang tinggi. Namun kepunahan tetap mengintainya, sebab ada oknum-oknum yang kerap memburu dengan jumlah besar. Mereka dijadikan bahan obat-obatan atau makanan yang memang laris di pasaran Asia.
13. Kura-kura laba-laba/ Northern Spider Tortoise (Pyxis arachnoides brygooi)
Kura-kura laba-laba ini mendiami pantai selatan Madagascar. Mereka betah tinggal di area bukit pasir, hutan kering dan padang rumput yanga da di sana. Ada pun sebutan ‘laba-laba’ hadir karena karapasnya memiliki pola mirip sarang laba-laba. Ukuran karapasnya hanya sekitar 10 cm, sehingga hewan ini menjadi salah-satu kura-kura paling kecil. Sayang sekali, eksistensi mereka terancam punah.
Sepanjang musim kemarau, mereka akan menggali liang di tanah, di antara rumput dan semak-semak. Makhluk ini melakukan brumasi, bukan hibernasi. Beberapa minggu kemudian, tepatnya ketika hujan mulai turun, mereka akan keluar dan memuaskan dahaganya. Mereka juga akan melahap tanaman-tanaman yang sedang berkumbang. Bahkan kura-kura ini bisa mengonsumsi kotoran sapi dicampur larva serangga.
14. Ornate Box Turtle (Terrapene ornata)
Salah satu kura-kura kotak-kotak yang populasinya hampir terancam ini ditemukan di Meksiko dan Amerika Serikat, khususnya di antara Sungai Mississipi dan Pegunungan Rocky. Karapasnya berbentuk bulat atau oval, yang warnanya cokelat kemerahan atau cokelat tua. Di tengah-tengahnya terdapat garis kuning.
Kura-kura betina memiliki mata cokelat kuningan dan ukurannya lebih besar. Sedangkan yang jantan bermata merah dan ukurannya lebih kecil. Namun ekor sang jantan tampak lebih tebal. Mereka memakan ulat, kumbang, dan belalang. Mereka juga melahap bangkai dan buah beri. Jumlah mereka menurun drastis karena kematian, hilangnya habitat dan ulah manusia juga. Namun pada tahun 2012, St. Louis Box Turtle Project berdiri untuk meningkatkan kesadaran akan terancamnya kura-kura ini dalam kehidupan.
15. Labi-labi moncong babi/ Pig-nosed Turtle (Carettochelys insculpta)
Kura-kura berhidung mirip babi ini kadang disebut juga sebagai “Fly River turtle”. Mereka menghuni kawasan Australia Utara dan Papua Nugini selatan. Mereka beraktivitas di danau, sungai dan laguna. Kakinya memang berukuran kecil dan mirip seperti dayung, sehingga mereka bisa leluasa beraktivitas di dalam air. Sayang sekali, populasi mereka kini sangat terbatas.
16. Kura-kura dada merah/ Red-bellied Short-necked Turtle (Emydura subglobosa)
Kura-kura ini hidup di wilayah New Guinea selatan dan Australia timur laut. Tepatnya di kawasan air sungai, laguna, kolam dan danau. Makanan favoritnya adalah moluska, krustasea, ikan dan serangga air. Seperti spesies penyu di Australia dan Papua, mereka juga termasuk yang berleher samping. Warnanya begitu terang dan atraktif.
17. South American Yellow-footed Tortoise (Geochelone denticulata)
Rentang geografisnya ada di Andes timur dan kawasan tropis Amerika Selatan, juga mereka ditemukan di Brazil. Mereka menjadi salah-satu spesies di darat yang ukurannya besar. Namun, populasi mereka terus merosot. Kini mereka jarang ditemukan di habitat aslinya, yakni di kawasan hutan hujan yang lembap.
Biasanya daerah seperti itu yang memberikan sumber makanan lengkap baginya. Entah itu jamur, prem liar atau bahkan bangkai. Usianya memang cukup panjang, antara 50-60 tahun. Hanya saja, perburuan oleh manusia menyebabkan eksistensinya terusik parah.
18. Kura-kura berbintik/ Spotted Turtle (Clemmys guttata)
Berikutnya, merupakan kura-kura yang hidup di Amerika Serikat bagian timur dan timur laut. Habitatnya ada di kolam, danau kecil, atau juga parit. Kura-kura jantan memiliki mata dan dagu cokelat. Sedangkan kura-kura betina memiliki mata oranye dan dagu kuning. Ekor sang jantan berukuran lebih panjang. Pola belang-belang pada karapasnya bisa menjadi ‘senjata’ untuk kamuflase. Namun sekarang keberadaannya semakin langka. Populasi mereka sudah terancam.
Alam yang seimbang tentu akan memberikan kehidupan yang lebih ideal. Sehingga menurunnya populasi kura-kura mesti menjadi peringatan tersendiri bagi semua umat manusia. Jangan sampai hilangnya habitat, perburuan ilegal dan aktivitas jual-beli hewan ini terus menggerus hak mereka untuk hidup di dunia. Jenis Reptil Kura-Kura.#RD