Kucing Himalaya, Informasi, Sejarah dan Karakteristik
Daftar Isi :
Kucing Himalaya Asli
Sebagian orang mungkin menyebut kucing himalaya/himalayan sebagai kucing persia himalaya, atau cukup dengan himmie saja. Mereka adalah produk dari persilangan antara antara kucing siam dengan kucing persia. Kucing dikenal sebagai penyayang, namun juga diskriminatif.
Sejarah, Asal Usul Kucing Himalaya
Dilansir dari cattime.com, sebagai hasil dari persilangan antara kucing siam dan Persia, bisa disimpulkan kalau eksistensi kucing himalaya ini menggunakan campur tangan manusia. Pada tahun 1931-an, pembudidaya kucing mulai menerapkan persilangan kucing. Pengembangbiakan secara selektif berlangsung bertahun-tahun. Peneliti Harvard Medical School bernama Clyde Keeler dan penangkar kucing bernama Virginia Cobb mengembangkan persilangan kucing ini. Lalu anak kucing himalayan pertama lahir dan diberi Newton’s Debutante.
Kemudian pada 1950, peternak Amerika Utara dan Inggris juga tertarik untuk mengembangkan kucing ini. mereka menerapkan polanya Cobb-Keeler. Hasilnya sukses.
Namun pengakuan kucing himalaya sebagai spesies kucing persia atau kucing lainnya tergantung asosiasi yang ada. Pada 1957, Cat Fanciers Association (CFA) mengakui sebagai peranakan yang berbeda. Namun pada 1984, dewan direksi CFA mengubah ketetapan dan menganggap sebagai varian warna dari kucing Persia. Lain lagi dengan The International Cat Association yang memasukkan kucing himalaya sebagai anggota grup Persia.
Umumnya kucing himalaya bisa disilangkan dengan kucing persia atau kucing exotic shorthair. Hanya saja, kucing siam sudah bukan bagian dari program pembiakan. Namun apa pun itu, kucing himalaya sudah menjadi satu dari sekian kucing peliharaan paling populer.
Ukuran kucing himalaya
Kucing ini berukuran sedang. Rata-rata mereka memiliki bobot tubuh seberat 3-6 kg.
Kepribadian kucing himalaya
Sifatnya mirip seperti kucing persia. Mereka patuh, pendiam, dan manis. Dia senang duduk di pangkuan anda, dibelai, disisir dengan lembut, bermain dengan anak-anak, dll. Mereka adalah kucing yang penuh kasih sayang.
Namun kucing ini cukup diskriminatif. Mereka hanya mencurahkan perhatian kepada anggota keluarga atau orang-orang yang menurut mereka bisa dipercaya.
Kucing himalaya juga cenderung menyukai suasana rumah yang tenang. Mereka tidak suka lingkungan yang keras atau bising. Ketika mereka memberi kode untuk diperhatikan atau meminta jatah makan, kucing ini akan mengeong dengan lembut. Namun mereka tidak akan menuntut. Kucing ini menyenangi pemberian anda apa adanya. Baca : Tentang Kucing Anggora
Sang felis catus ini bukan tipikal kucing yang melompat di meja, memanjat gorden, atau menaiki lemari es. Mereka akan berada di furnitur yang mudah di akses, seperti lantai atau karpet. Ketika penghuni rumah sedang di luar, kucing ini lebih puas berdiam diri di sofa atau kasur anda.
Kesehatan kucing himalaya
Kucing apa pun, baik itu keturunan asli atau campuran, memiliki potensi gangguan kesehatan yang sifatnya genetik. Di balik sosoknya eksotik, manis, dan indah, rupanya mereka juga rentan terhadap masalah kesehatan. Umumnya, kucing ini rawan terkena masalah di bagian struktur wajah. Penyakit lainnya yang mesti diwaspadai yaitu:
- Penyakit kulit yang menyebabkan kemerahan, gatal-gatal, dan rambut rontok.
- Infeksi jamur atau kurap
- Lubang hidung yang menyempit, sehingga menyebabkan kucing jadi sulit bernafas atau pernafasannya bising.
- Maloklusi gigi atau keadaan di mana gigi tidak bersatu dengan baik
- Penyakit mata seperti entropion, mata ceri, dan atrofi retina progresif
- Sindrom hyperesthesia kucing, di mana kucing mengalam gangguan sistem saraf
- Sensitivitas terhadap panas
- Robekan atau cakaran yang berlebihan
- Sakit ginjal polikistik, namun tes genetiknya sudah tersedia
Perawatan
Tidak diragukan lagi. Kucing ini memang anggun dan menawan. Namun mereka memang memerlukan perawatan sehari-hari. Pastikan agar bulunya yang indah dan panjang itu tidak kusut serta tetap bersih. Setiap hari anda menyisirnya dengan kelembutan. Setiap sebulan sekali, anda juga bisa memandikannya.
Selain itu, anda mesti memerhatikan ‘kotak sampah’ sang kucing. Seringkali bulu atau cakarnya bersarang di dalam kotak tersebut. Jika tidak ikut dijaga dengan baik, bisa jadi kucing himalaya enggan menggunakannya lagi.
Masalah lain yaitu berupa gesekan keras pada kucing. Anda pun mesti membersihkan sudut matanya agar kotoran di bawah matanya tidak tertimbun. Agar terhindar dari penyakit periodontal, anda mesti rutin menyikat giginya, setidaknya seminggu sekali.
Ada baiknya anda tidak membebasliarkannya. Biarkan mereka di dalam rumah saja. Mereka rentan terkena gangguan anjing atau kucing lain. Selain itu, orang-orang jahat pun berkesempatan untuk mencuri sang kucing. Bagaimana pun, harga dan perawatannya tidaklah gratis.
Harapan hidup kucing himalaya ini di kisaran 9-15 tahun.
Penampilan
Sekilas saja, kucing ini sudah memberikan ekspresi manis dan lembut. Kepalanya bundar dan besar, hidungnya pesek dan imut, mata bulat dan besar, lehernya pendek, telinganya mungil, dan pipinya gemuk menggemaskan. Tubuhnya bertipe ‘cobby’, yang tampak kekar berotot. Cakar kucing himalaya bulat, besar, dan mantap. Sementaranya kakinya tebal, pendek, dan kuat. Ekornya terbilang pendek, namun ukurannya memang proporsional dengan panjang tubuhnya. Baca : Tentang Kucing Persia
Bulunya sendiri tebal, panjang, halus, dan berkilau. Telinganya berjumbai. Sedangkan warnanya bervariasi. Ada yang cokelat, krim tortie, merah, biru, krim biru, coklat-tortie, lynx biru, lynx krim, lynk merah, dll. Badannya juga beraneka warna. Ada yang putih, ada juga yang cokelat kekuningan.
Untuk matanya, kucing ini berbeda dengan kucing eksotis dan persia. Mereka hanya memiliki satu warna, yakni biru tua yang pandangannya bisa menusuk hati anda. Performa kucing himalayan begitu tradisional dan ekstrem.
Kucing himalaya dan anak-anak atau kucing lainnya
Sebenarnya kucing himalaya bukan pilihan tepat jika rumah anda penuh dengan anjing dan anak-anak, yang notabene sering menjadi sumber keramaian atau kegaduhan. Namun kucing ini tidak akan keberatan jika menjadi teman bagi anak yang perangainya lembut, atau bagi anjing yang memang ramah. Jangan sampai anjing atau hewan lain kerap mengejar-ngejar sang kucing, karena kucing juga bisa merasa cemas, stres, dan tertekan. Demikian, Semua Tentang Kucing Himalaya. #RD
Baca juga : Kucing Siam, Asal Usul, Sejarah dan Karakteristik