Panduan Lengkap: Cara Merawat Ikan Kardinal Tetra
ekor9.com. Ikan bernama ilmiah Paracheirodon axelrodi ini menjadi salah-satu peliharaan favorit. Mereka berukuran kecil dan berkelompok. Pasti cocok dikolaborasikan dengan tanaman akuatik tebal. Sehingga akuarium anda akan semakin anggun.
Warna ikan tampak lebih cerah ketika berada dalam air asam (hitam) dan lembut. Cahaya idealnya sedang dan substratnya gelap. Jika tinggal dalam akuarium yang perawatannya stabil, maka usia mereka relatif panjang. Sebaliknya, mereka akan mudah penyakitan dan cepat mati jika tangki tidak terawat.
Untuk para aquascapers atau pencinta aquascaping, anda bisa memilih ikan ini sebagai penghuni akuarium indah anda. Ikan memang bukan unsur utama dalam aquascape, yang terpenting anda bisa mengatur air, tanaman, karang, batu, kayu, dll, agar tangki jadi lebih artistik. Namun ikan juga bisa menjadi elemen pembeda yang membuat akuarium anda lebih mengagumkan.
Selain mungil, ikan ini memiliki warna indah dan pantulan cahaya yang membuatnya semakin memesona. Apalagi ketika ikan-ikan bergerak gerombolan.
Daftar Isi :
Habitat Asli Ikan Kardinal tetra
Ada 3 representasi genus Paracheirodon yakni cardinal tetra, neon tetra, dan neon tetra hijau. Di alam liarnya, ikan-ikan ini hidup di anak sungai Orinoco, cekungan atas dan tengah Rio-Negro, serta di hutan yang tergenang.
Jika terjadi banjir, mereka bermigrasi dari anak-anak sungai ke hulu. Begitu musim kering tiba, mereka akan kembali ke asalnya. Sungainya disebut ‘air hitam’ karena ada kandungan tanaman yang membusuk, sehingga warna air tampak cokelat gelap. Keasamannya pun mencapai 4,0-6,0.
Deskripsi Ikan Kardinal tetra
Ikan jantan berukuran antara 2,5-3,0 cm. Sedangkan ikan betina lebih besar, yakni 5 cm. Bagian belakang ikan berwarna beige dan zaitun (olive). Ada garis biru terang dari mata ke sirip tubuhnya. Di bawah garis tersebut ada garis merah menyala. Apun perutnya berwarna keputihan. (Baca : Ikan Aquascape)
Neon Tetra vs Cardinal tetra
Keduanya ikan yang berbeda. Namun kadang ada menyebut cardinal tetra atau kardinal tetra sebagai neon tetra merah. Kalau cardinal tetra berukuran cukup besar. Lalu garis merahnya membentang ke seluruh bagian tubuh, sementara neon tetra hanya separuh.
Kesulitan Merawat Ikan Kardinal tetra
Dibanding ikan neon tetra, ikan ini relatif lebih cerewet dan penuntut. Perawatannya pun terbilang rumit. Mereka sangat sensitif terhadap kemurnian dan parameter. Jika ainya berubah, mereka mudah sakit, stres, dan mati. Oleh karena itu, ikan ini tidak direkomendasikan bagi pemula. Sebaiknya aquarist berpengalaman yang menanganinya.
Makanan Ikan Kardinal tetra
Hasil studi saluran pencernaan sekitar 80 spesies Paracheirodon axelrodi, menunjukkan kalau mereka merupakan micropredator. Studi tersebut dilakukan pada ikan-ikan di alam liar. Makanan utama mereka adalah cacing darah, cacing tubifex, dan zooplankton. Namun mereka cenderung tidak rewel soal makanan. Mau makanan hidup, buatan, atau yang beku bisa dilahap.
Namun pastikan kalau pakan berbentuk butirnya itu berukuran kecil. Sebab, mulut mereka juga kecil. Sehingga makanan mungil tidak akan menyulitkan. (Baca : Ikan Hias Indonesia)
Anda bisa mencari tahu pakan apa yang terbaik di pasar atau via online. Perhatikan kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan. Lebih bagus lagi kalau pakan tersebut tidak mudah membuat tangki jadi kumuh.
Perawatan Ikan Kardinal tetra dalam Akuarium
Tanaman yang cukup banyak dengan pencahayaan yang sedang lebih disukai ikan. Berikan penutup tangki, namun jangan lupa untuk memberi ruang agar mereka bisa bermain atau berenang dengan leluasa.
Jika mau, anda bisa menyediakan tanaman lebat dalam akuarium. Namun sisakan ruang kosong di tengahnya. Tempat tersebut sangat ideal bagi ikan ini. Kapasitasnya sendiri tidak perlu besar. Dengan kelompok yang terdiri atas 10 spesies ikan, anda bisa menyediakan akuarium ukuran 56-75 liter.
Teman Akuarium yang Cocok untuk Ikan Cardinal tetra
Ikan ini berkarakter kalem dan damai. Sebagai ikan yang hidup berkelompok, mereka juga mudah berbaur. Kebersamaan mereka dengan ikan juga akan memberikan rasa nyaman tersendiri. Selain itu, akuarium anda akan tampak lebih hidup dan berwarna.
Tangki komunitas akan semakin sempurna jika parameter airnya stabil. Lebih-lebih kalau rekan-rekan seakuariumnya tidak bermasalah. Tentu mereka akan hidup tenteram dan damai.
Perbedaan Jenis Kelamin Ikan Cardinal tetra
Secara umum, ikan yang lebih besar biasanya berjenis kelamin betina. Mereka lebih gemuk. Apalagi jika memasuki masa pemijahan, maka ukuran tubuhnya yang jumbo akan semakin terlihat.
Ikan ini memasuki masa reproduktif pada usia 9 bulan. Ikan yang hidup di alam liar biasanya tidak bisa bertahan hidup sampai 1 tahun lebih. Namun jika anda memeliharanya dengan baik dalam akuarium, ikan ini berumur 5 tahunan. (Baca : Ikan Hias Cepat Beranak Berkembang Biak)
Pembiakan Ikan Cardinal tetra
Proses pemijahan bisa terjadi dalam keadaan berpasangan atau di tengah kelompok ikan. Dalam sebuah akuarium, biasanya 1 ikan betina akan ditemani 2-3 jantan. Jika pemuliaan ini dilakukan sepasang, kapasitas akuariumnya bisa sekitar 2 liter. Namun jika berkelompok, maka ukurannya dobel, sekitar 4 liter.
Ketinggian air saat pemijahan harus sekitar 30 cm. Ukuran pH-nya 5,0-5,5. Sementara ukuran suhunya antara 24-26 derajat Celcius. Air juga mesti didesinfeksi menggunakan lampu ultraviolet atau ozonizer. Tanaman berdaun kecil dengan jaring pemijahan bisa disimpan di akuarium bagian bawah.
Anda mesti memisahkan ikan jantan dari betinanya, semingguan sebelum proses pemijahan dimulai. Ikan betina yang akan berkembang biak tersebut mesti berada dalam air bersuhu rendah, antara 22-23 derajat Celcius. Makanan mereka mesti berkualitas dan porsinya lebuh banyak. Namun hentikan pemberian makan, sehari sebelum ikan tersebit memasuki kolam pemijahan. Kadang-kadang proses ini tertunda sekitar 5-7 hari.
Anda tidak disarankan memberi makanan ketika ikan betina sudah berada dalam akuarium pemijahan. Jika belum bertelur juga, anda mesti mengembalikan mereka dan memberinya makan. Ulangi lagi sampai mereka berhasil berkembang biak.
Masa pemijahan sendiri baru dimulai ketika hari gelap. Prosesnya bisa berlangsung selama beberapa jam. Ketika proses ini, anda akan menemukan sekitar 300-500 telur berwarna oranye transparan yang bermunculan. Mereka sangat sensitif terhadap cahaya, sehingga akuarium dengan telur mesti diarsir. Dalam kurun waktu 20-36 jam, larva akan mulai muncul dari telur. Sekitar 5-6 hari kemudian, ikan akan mulai berenang.
Anda bisa memberinya makan ketika ikan-ikan tersebut mulai berenang. Anak-anak ikan itu bisa diberi krustasea kecil atau infusorian. Begitu pemberian makan terhadap juvenil ikan dimulai, aerasi lambat dalam air mesti dimulai. Pelan namun pasti, ubah air agar semakin keras. Caranya cukup dengan menambahkan air dari aquarium utama (komunitas) ke dalam akuarium khusus pemijahan.
Semakin hari, pakan juvenil ikan akan semakin banyak dan besar. Selama 2 pekan pertama, mereka akan tampak malu-malu dan senang bersembunyi di balik tanaman atau di bawah dedaunan. Lalu di minggu ketika, tubuh mereka mulai dihiasi garis biru. Baru pada minggu ke-4, mereka akan memiliki warna dan bentuk yang sama dengan orang tuanya. Kalau sudah begitu, mereka bisa dipindahkan ke tangki utama. Panduan Lengkap Cara Merawat Cardinal Tetra.#RD