Kakapo, Burung Eksotis yang Berada di Ambang Punah
ekor9.com. Sekilas, bentuk burung kakapo mirip dengan burung hantu. Hanya saja, kakapo berwarna hijau kekuningan dan masih dalam satu persaudaraan dengan burung bayan dan betet. Kabar buruknya, burung gempal yang memiliki figur misterius ini tengah berada di ambang kepunahan. Seperti apa kehidupan mereka? Simak selengkapnya!

Kakapo bird – globaldiasporanews.com
Informasi Umum
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Psittaciformes
Famili: Nestoridae
Genus: Strigops
Nama ilmiah: Strigops Habroptilus
Karakteristik dan Fakta Menarik Kakapo
Kakapo merupakan spesies bayan terbesar di dunia yang dapat tumbuh sekitar 60 cm. Tidak hanya itu, kakapo juga menjadi yang terberat dengan postur tubuh yang gempal sekitar 2—4 kilogram, sehingga menjadi alasan kenapa burung kakapo tidak bisa terbang.
Sebagai hewan endemik Selandia Baru, kamu tidak dapat menemukan kakapo di wilayah lainnya. Disinyalir, kakapo tidak dapat terbang karena di Selandia Baru tidak ada mamalia yang menjadi predator mereka, sehingga kakapo berevolusi untuk beraktivitas di daratan.
Dibandingkan dengan ukuran tubuhnya yang besar, kakapo memiliki sayap yang relatif pendek. Namun, mereka memerlukan sayap untuk menjaga keseimbangan dan menopang tubuh saat melompat-lompat di pepohonan. Hewan nokturnal ini juga menggunakan sayapnya untuk menurunkan kecepatan ketika melompat dari dahan pohon ke tanah.
Persis seperti spesies bayan lain, kakapo memiliki kaki bersisik besar, dengan dua jari kaki menghadap ke depan dan dua jari kaki menghadap ke belakang. Anatomi ini membantu kakapo untuk mencengkeram cabang pohon secara ergonomis ketika bertengger di atasnya. Mereka juga memiliki cakar yang panjang dan tajam untuk memanjat pohon.

Kakapo – via : digitalspace.info
Selain itu, kakapo punya mata coklat besar yang mirip burung hantu. Bentuk kepala dan paruh kakapo juga mendukung kemiripan tersebut, sehingga mereka kerap disebut bayan burung hantu.
Dari segi pola makan, kakapo tergolong herbivor. Mereka gemar manyantap biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, arbei, dan bunga. Buah pohon rimu menjadi makanan favorit kakapo dan selalu menantikan masa-masa ketika pohon tersebut berbuah.
Selama musim kawin, kakapo jantan menarik perhatian betina dengan panggilan keras dan penampilan yang kompleks. Kakapo hanya akan berkembang biak ketika pasokan makanan berlimpah, sehingga proses reproduksi kakapo bisa menjadi sangat lambat. Apalagi, kakapo jantan baru mencapai kematangan seksual sekitar usia 5 tahun, sementara kakapo betina perlu mencapai usia 10 tahun untuk siap berkembang biak.
Menariknya, kakapo berumur cukup panjang dengan rata-rata masa hidup sekitar 60 tahun. Tidak jarang, ada pula kakapo yang hidup lebih lama, hingga mencapai 100 tahun.
Seperti spesies hewan lain yang hidup di seputaran Selandia Baru, kakapo sangat penting bagi suku-suku setempat, sehingga menjadi bagian dari legenda dan cerita rakyat dari masa ke masa. Para penduduk kerap berburu kakapo sebagai makanan dan memanfaatka bulu mereka sebagai pakaian. Perburuan oleh manusia dan kedatangan predator yang dibawa oleh pemukim Eropa, menurunkan populasi kakapo hingga kurang dari 150 ekor di alam liar pada tahun 2009.
Ya, dapat dikatakan, mereka termasuk dalam deretan spesies yang paling terancam oleh status kepunahan.