Hewan Jerapah, Asal Usul Mamalia Tertinggi Di Dunia dan Ciri-Cirinya
Mendengar kata ‘Jerapah‘, anda pasti langsung ingat mamalia jangkung yang lehernya panjang. Ya, hewan jerapah ini menjadi salah-satu yang tertinggi di dunia. Mereka suka merumput di kawasan hutan terbuka di sub-Sahara.
Sejauh ini, diketahui ada 9 sub-spesies jerapah yang ditemukan. Mereka tersebar di berbagai lokasi geografis. Pola dan warna tubuhnya juga juga bervariasi.Dulu jerapah berkeliaran di seluruh sub-Sahara Afrika. Mereka juga hidup di sebagian wilayah Amerika Utara. Namun kini populasi mereka semakin mengecil dan terisolasi, khususnya di daerah Afrika Tengah.
Begitu bergerak ke selatan, populasi jerapah terjaga dengan baik dan stabil. Beberapa daerah juga terus melakukan pelestarian. Sebab banyak peternakan swasta yang terus meningkatkan permintaan.

Hewan Jerapah – via : reset.org
Daftar Isi :
Berikut ini klasifikasi dan informasi singkat seputar Hewan Jerapah:
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mamalia
Ordo: Artiodactyla
Famili: Giraffidae
Genus: Giraffa
Nama latin: Giraffa camelopardalis
Grup: Mamalia
Jumlah spesies: 9
Lokasi: sub-sahara Afrika
Habitat: sabana/padang rumput dan hutan terbuka
Warna: Putih, cokelat, sawo matang, hitam, merah
Tipe kulit: Berbulu
Ukuran: 4-6m
Berat: 550-1.930 kg
Kecepatan maksimum: 60km/ jam
Pola makan: Herbivora
Mangsa utama: buah, daun, biji-bijian
Predator: singa, hyena, leopard/macan tutul
Gaya hidup: diurnal
Interaksi: Berkelompok
Masa hidup: 20-25 tahun
Masa kematangan seksual: 3,5-4,5 tahun
Waktu kehamilan: 457 hari
Rata-rata bayi jerapah: 1
Usia menyapih: 13 bulan
Status konservasi: Terancam punah
Perkiraan populasi: stabil
Ancaman terbesar: kehilangan habitat dan perburuan
Fitur menarik: corak atau pola bulu menarik dan lehernya sangat panjang
Fakta menarik: lidahnya yang hitam dan panjang bisa mencapai ukuran 45 cm.
Anatomi dan Penampilan Jerapah
Ciri khas jerapah terletak pada lehernya yang panjang. Keunggulan ini memungkinkan jerapah untuk menjangkau tumbuhan atau dedaunan tinggi, yang tidak bisa diraih oleh binatang lainnya. Penglihatan mereka juga cenderung bagus dan tajam.
Lehernya bertulang seperti mamalia berkuku lain. Hanya saja, leher jerapah memiliki ukuran panjang yang istimewa. Pada bagian atasnya terdapat tonjolan mirip tanduk.
Perilaku, Karakteristik dan Gaya Hidup Hewan Jerapah
Bisa kita tebak, ukuran besar jerapah pasti menuntut makanan yang banyak. Mereka pun memanfaatkan waktu pagi dan sore untuk menyantap hidangan. Di waktu itu, panas matahari tidak begitu terik. Begitu tiba siang hari, jerapah akan memilih untuk berteduh atau beristirahat.
Kelompok jerapah biasanya terdiri atas jerapah betina dan anak-anaknya yang masih butuh perlindungan. Sedangkan jerapah jantan cenderung suka menyendiri. Mereka juga kerap berkeliaran untuk mencari makanan dan pasangan yang subur.
Kemungkinan jantan dan jantan akan berkelahi. Caranya dengan mengunci leher dan membenturkan kepala. Biasanya mereka berkelahi karena ingin menunjukkan dominasi. Mereka juga berebut jerapah betina.

Seekor Jerapah – via : livescience.com
Reproduksi Hewan Jerapah
Periode perkembangbiakan jerapah terjadi sepanjang tahun. Ketika jerapah jantan sudah menemukan pasangan dan mengawininya, ia akan kembali menjalani kehidupan sebatang kara. Sementara sang betina akan mengandung bayi selama 15 bulan. Biasanya mereka akan melahirkan bayi tunggal. Jarang ada jerapah yang melahirkan bayi kembar.
Bayi jerapah pun sudah setinggi 2m. Mereka juga sudah mewarisi corak unik pada tubuhnya. Namun sang induk biasanya akan menjauhkan anaknya dari kelompok, kurang-lebih selama 15 hari. Pada usia 1 tahun, mereka akan disapih.
Makanan Hewan Jerapah
Sebagai herbivora, jerapah mengonsumsi aneka tanaman. Lehernya yang panjang memudahkan jerapah untuk menjangkau tumbuhan di ketinggian. Sehingga mereka pun tidak memiliki banyak kompetitor untuk melahap tanaman tersebut.
Jerapah bisa memangsa lebih dari 60 spesies tanaman sepanjang tahunnya. Biasanya mereka meraih ranting-ranting menggunakan lidah panjangnya, lalu mengunyah, dan menelannya. Mereka sering menyantap daun dari pohon akasia. Mereka juga memburu buah-buahan, aprikot liar, biji-bijian, bunga, dan rumput segar – apalagi pasca terguyur hujan.
Sekitar 70% kelembapan yang dibutuhkan jerapah bisa didapat dari makanannya. Mereka pun tidak memerlukan banyak air minum. Begitu menemukan sumber air, mereka mesti merentangkan kaki depan agar kepalanya bisa ke bawah atau menjangkau tanah untuk minum.
Predator dan Ancaman bagi Jerapah
Banyak karnivora yang mengincar jerapah. Predator utamanya adalah singa, yang memang berbagi tempat tinggal di savana kering. Hyena dan macan tutul pun tidak mau kalah. Mereka kerap mengintai dan siap menerkam.
Tidak heran kalau jerapan senang berada di dataran terbuka. Dengan demikian, mereka bisa mengedarkan pandangan agar bisa melihat dengan seksama. Lagipula, indera penglihatan mereka memang keren.
Jika ada tanda bahaya, jerapah akan langsung berlari. Uniknya, mereka tidak bisa berlari lambat. Sebab kaki mereka panjang, sehingga langkahnya pun lebar.Sebagai upaya mempertahankan diri, jerapah juga siap menyerang dengan kaki mereka yang besar dan panjang.
Hanya saja, anak jerapah masih begitu lemah dan rapuh. Oleh karena itu, induk mereka akan selalu ada dan melindunginya. Sayang sekali, hanya 50% anak jerapah yang sukses tumbuh lebih besar. Mereka menjadi sasaran empuk para pemangsa dan pemburu.
Hewan Jerapah dan Manusia
Jerapah menjadi salah-satu magnet wisata. Banyak orang yang ingin melihat jerapah secara langsung ketika melakukan safari. Namun populasi jerapah terus terusik lantaran upaya perburuan dan perambahan habitat alami mereka. Di beberapa negara, spesies jerapah bahkan sudah dianggap punah.
Beda lagi dengan kawasan selatan Afrika, di mana populasi jerapah justru cenderung tumbuh. Rupanya banyak peternakan swasta yang tertarik untuk melestarikannya. Tetapi tetap saja, isu utama soal perburuan dan hilangnya habitat asli jerapah masih menjadi persoalan pelik.
Status Konservasi
IUCN memasukkan jerapah ke dalam daftar spesies yang least concernatau risiko rendah, namun berubah menjadi spesies yang diprediksi punah dalam waktu dekat di lingkungan alaminya. Beberapa spesies dari total 9 spesies jerapah sudah resmi terdaftar sebagai hewan yang terancam atau hampir punah.
Semoga kesadaran akan perlindungan dan pelestarian jerapah dan hewan lainnya terus meningkat, ya. Demikian, Hewan Jerapah, Asal Usul dan Ciri-Cirinya . #RD