9 Jenis Ular yang Umumnya ada di Lingkungan Sawah
ekor9.com. Ular Sawah. “Para petani yang bekerja di sawah dengan iklim tropis di Indonesia, seperti pulau Jawa dan Bali, memiliki risiko tinggi digigit ular berbisa”.
Demikianlah informasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) alias WHO. Pernyataan ini tentu menimbulkan kekhawatiran. Di satu sisi, petani ingin beraktivitas dengan aman dan nyaman. Di sisi lain, keberadaan ular berbisa sangat penting bagi ekosistem.
Bagaimana pun, habitat para ular sudah terusik. Banyak manusia yang membunuhnya dengan alasan keamanan dan ada juga untuk kepentingan konsumsi, obat-obatan hingga minyak dan empedunya dipercaya meningkatkan kejantanan pria. Akibatnya, populasi tikus atau hewan pengerat semakin banyak.
Daftar Isi :
Ular Berbisa di Areal Sawah
1. Ular-sendok jawa
Ular-sendok jawa/ Javan spitting cobra (Naja sputatrix) menjadi salah-satu spesies yang sering ditemukan di Bali. Ular ini juga tersebar di Jawa dan Nusa Tenggara. Panjangnya mencapai 1,5 meter. Alih-alih memakan katak dan binatang pengerat seperti kawan-kawan kobranya, ular sendok ini justru melahap ular lainnya, sebab ia memang ophiophagus. Ular sendok Jawa pun berkeliaran di sawah agar bisa memburu ular lain.
2. Ular Weling
Spesies ular lain yaitu weling/ular belang/banded kraits (Bungarus candidus). Ular ini menyebar di Bali, Jawa, dan kawasan Asia Tenggara lainnya. Ukurannya lebih kecil dari ular sendok Jawa, yakni sekitar 90 cm. Meski demikian, ular elapidae ini mematikan.
3. Ular Bandotan tutul
Selanjutnya ada ular Keelbacks (Rhabdophis ssp.) atau disebut juga ular Bandotan tutul. Ular ini tidak memiliki taring besar dan panjang di depan mulutnya. Namun gigi belakangnya yang bisa membesar bisa mentransferkan racun berbahaya.
Ular Tidak Berbisa di Areal Sawah
4. Ular sanca bodo
Burmese python atau Piton Burma (Python bivittatus) berukuran besar sekitar 6 meter dan sering ditemukan di sawah-sawah.
5. Ular sanca kembang
Ada juga ular sanca kembang (Python reticulatus), yang panjangnya bisa mencapai 7,5 meter. Ular-ular besar ini memiliki menu makan yang beragam. Mereka tidak hanya melahap binatang pengerat atau kodok, tetapi juga bebek dan mamalia besar lainnya, bahkan di Thailand ditemukan kasus bahwa ular besar memangsa manusia. Berbeda dengan sanca kecil, yang cukup memburu tikus.
6. Ular jali
Selanjutnya ada ular jali/rat snakes Indochinese (Ptyas korros), yang ukurannya lebih kecil dari sanca bodo dan sanca kembang. Ular jali berukuran sekitar 2 meter. Spesies ular tikus ini sering diandalkan untuk membasmi hama pengerat, khususnya di sawah dan areal perkebunan.
7. Ular Sapi
8. Malayan banded wolf snake
9. Ular pucuk
Kemudian ada ular sapi/ular tikus kepala tembaga (Coelognathus radiatus) dan ular White-banded wolf/Malayan banded wolf snake (Lycodon subcinctus). Sekilas, Lycodon subcinctus mirip seperti ular welang. Lalu ada juga ular anggur atau ular pucuk (Ahaetulla sp.) yang menjadi penghuni pohon. Namun ia juga tak segan-segan mengejar katak sampai ke sawah.
Daya Tarik Sawah
Sawah menjadi sumber mangsa, seperti tikus, bagi para ular. Sawah juga kerap dihuni oleh calon mangsa lain seperti katak. Selain itu, genangan air di sawah juga menjadi magnet bagi para serangga.
Belum lagi dengan burung-burung yang tergoda untuk mencuri tanaman dan ikut memburu serangga. Para burung yang berburu mangsa itu tak sadar sudah menjadi buruan para ular juga. Intinya, sawah menjadi kawasan favorit – tak hanya bagi ular, tapi bagi mangsa ular juga.
Beberapa petani ada yang merawat ikan di sawah. Kemudian ganggang tercipta dan tanaman yang sudah busuk dijadikan pupuk. Jenis Ular Sawah. (DBS) #RD