Jenis Jamur Beracun Beserta Ciri dan Nama Ilmiahnya
Daftar Isi :
Hati-Hati! 8 Jamur Beracun Ini Wajib Kamu Jauhi Ketika Camping
Dapat dikatakan, jamur merupakan bahan makanan andalan bagi para vegan dan vegetarian. Sebagai sumber protein nabati, rasa dan tekstur jamur juga tidak kalah lezat dibandingkan daging hewan. Jamur pun mudah diolah menjadi aneka hidangan dan kudapan.
Namun, hati-hati saat kamu melihat jamur di hutan, padang rumput, atau area perkemahan. Meski tampak empuk dan lezat, jangan asal comot untuk dijadikan makan malam. Barangkali, itu jamur beracun yang dapat betakibat fatal saat dikonsumsi. Perhatikan dulu ciri-ciri fisiknya, dan ketahui jenis-jenis jamur beracun yang harus kamu jauhi, berikut ini:
1. Galerina marginata

via : iddhui.com
Populer dengan sebutan “autumn scalp”, Galerina marginata berwarna cokelat keemasan dan tumbuh pada batang pinus yang telah lapuk. Dengan amatoxin yang terkandung di dalamnya, autumn scalp dapat menyebabkan kerusakan liver hingga kematian. Jamur berbahaya ini berukuran 1,7—4 cm dan tumbuh di kawasan Eropa, Amerika Utara, Australia, dan Jepang.
2. Cortinarius rubellus

via : idntimes.com
Berwarna cokelat, dengan bentuk seperti payung, deadly webcap tampak seperti jamur pada umumnya. Tapi, jamur dengan nama latin Cortinarius rubellus ini mengandung racun yang dapat menyebabkan kerusakan fatal pada ginjal. Karena itu, kamu harus waspada kala menjumpai jamur ini pada area yang memiliki kelembaban tinggi di dataran tinggi kawasan Eropa dan Amerika Utara.
3. Amanita phalloides

via : econews.am
Berbentuk seperti payung, Amanita phalloides lebih populer dengan sebutan “the death cap”. Jamur ini tumbuh di Eropa, serta beberapa wilayah Afrika Tengah dan Asia Tengah. Tergolong jamur paling berbahaya di dunia, racun jamur death cap bahkan dapat berakibat fatal meski hanya dalam takaran 30 gram.
4. Conocybe filaris

via : mushroomobserver.org
Dengan warna kuning kecokelatan, tinggi sekitar 3 cm, dan bentuk payung, Conocybe filaris dapat mengecoh mata, karena mirip dengan jamur yang biasa kita konsumsi. Padahal spesies jamur ini mengandung mikotoksin yang dapat menyebabkan kerusakan liver yang parah, hingga kematian. Jamur mematikan ini tumbuh subur dia area pesisir Pasifik Amerika Utara, Eropa, hingga Asia.
5. Omphalotus olearius

via : kitchendecor.club
Selaras dengan julukannya, warna oranye jamur Jack o’Lantern alias Omphalotus olearius, persis dengan labu yang tak pernah apkir ketika Halloween. Meski tampak menarik, racun Illudin S dalam jamur ini dapat menimbulkan diare, muntah, dan kram. Maka, lebih baik menjauh jika kamu menemukan jamur ini di kawasan hutan Eropa, Amerika Serikat, atau Afrika Selatan.
6. Podostroma cornu-damae

kaskus.co.id
Kamu dapat menjumpai podostroma cornu-damae tumbuh pada berbagai area di Jepang. Tidak sulit untuk mengenalinya, karena jamur beracun ini memiliki bentuk unik menyerupai terumbu karang, dengan warna merah cabe yang mencolok. Tercatat, podostroma cornu-damae telah menjadi penyebab pada beberapa kasus kematian dan keracunan yang fatal di Jepang.
7. Lepiota brunneoincarnata

via : alchetron.com
Mendapat julukan “deadly dapperling”, jamur bernama ilmiah Lepiota brunneoincarnata ini berwarna putih kecoklatan dan berukuran sekitar 2,7—4 cm. Racun alpha amanitin pada jamur ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan liver. Tumbuh di iklim sedang wilayah Eropa, Asia Tengah, dan Tiongkok, kamu perlu hati-hati karena jamur ini umumnya tumbuh di padang rumput, taman, hingga pekarangan.
8. Clitocybe dealbata

via : first-nature.com
Tidak sulit untuk menemukan Clitocybe dealbata di Eropa dan Amerika Utara, terutama di kawasan padang rumput. Berbentuk seperti corong berwarna putih, jamur beracun ini dapat tumbuh sekitar 2—4 cm. Clitocybe dealbata mengandung muscarine yang dapat mengganggu fungsi saluran cerna dan menyebabkan keringat berlebih.
Karena itu, daripada kamu berburu jamur di alam dan berpotensi mengambil jamur beracun, lebih baik beli di supermarket yang sudah jelas aman dan bisa dikonsumsi, ya.