21 Jenis Hewan yang Hidup di Papua Nugini
ekor9.com. Hewan di Papua. Papua Nugini (Papua New Guinea) adalah sebuah negara yang berada berdekatan dengan Papua Barat, di Indonesia bagian timur. Daerah tersebut kesohor karena keberagaman flora dan faunanya. Bicara tentang hewan langka khas di Papua, anda mungkin langsung teringat Cendrawasih. Karena keindahannya, makhluk anggun itu bahkan dijuluki sebagai “burung surga”.
Namun populasi cendrawasih dan beberapa hewan lain semakin tergerus. The International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau Uni Internasional untuk Konservasi Alam bahkan sudah memberi label peringatan terkait eksistensi para hewan. Masalahnya klasik, tak jauh dari menipisnya habitat asli dan perburuan ilegal. Namun tetap saja masalah tersebut menjadi bahaya yang mesti dicarikan alternatifnya.
Berikut ini 21 jenis hewan yang hidup di Papua dan Papua Nugini:
Daftar Isi :
1. Kangguru pohon matschie
Nama lain : Matschie’s tree kangaroo
Nama Ilmiah/ Latin : Dendrolagus matschiei
Berdasarkan IUCN, status kangguru pohon ini terancam. Mereka hanya hidup di hutan pegunungan yang ada di Semenanjung Huon. Manusia memburunya untuk kebutuhan makanan. Sebagian juga mengincar bulunya sebagai bahan dekorasi tradisional.
2. Ekidna Moncong Panjang Timur
Nama Lain : Ekidna paruh panjang timur. Nama Ilmiah/ Latin : Zaglossus bartoni
IUCN menyatakan kalau posisi echidna ini sangat kritis, hampir punah. Ekidna spesies ini memang langka dan sulit dipahami. Pasalnya, mereka lebih senang hidup di daerah yang belum banyak disentuh manusia. Adapun paruhnya yang panjang sering digunakan untuk mencari cacing tanah serta invertebrata lain.
3. Kuskus Sutera pegunungan
Nama Ilmiah : Phalanger sericeus
IUCN mengumumkan status “least concern” atau sedikit kekhawatiran untuk mamalia ini. Mereka bersifat nokturnal, alias banyak beraktivitas malam hari. Umumnya kuskus hidup di pusat pegunungan New Guinea dan Semenanjung Huon.
4. Triok berjari panjang
Nama lain : Long-fingered triok
Nama latin : Dactylopsila palpator
Sama seperti kuskus gunung, status hewan marsupial ini juga dikhawatirkan terus berkurang. Makhluk semacam possum atau sugar glider ini merupakan nokturnal yang hidup di hutan pegunungan yang ada di atas 1.000 meter. Mereka tersebar di Semenanjung Huon dan New Guinea tengah. Jarinya yang khas digunakan untuk mengorek-ngorek pohon atau kayu busuk demi mengeluarkan serangga atau hewan kecil yang bersembunyi di dalamnya.
5. Kelelawar buah berhidung tabung (Nyctimeninae sp.)
Statusnya di IUCN sama dengan kuskus gunung, ada sedikit kekhawatiran jumlahnya terus menurun. Hewan ini sendiri kerap bertengger di dedaunan hidup. Mereka senang mendiami hutan pegunungan atau dataran rendah nan tropis yang berlahan basah.
6. Katak pohon New Guinea Utara (Litoria graminea)
Katak ini merupakan hewan arboreal. Dengan kata lain, ia menghabiskan sebagian besar waktunya di belukar atau pepohonan. Ia sering ditemukan di hutan hutan dataran tinggi dankanopi dataran rendah.
7. Kupu-kupu Ulysses/ Kupu-kupu kaisar biru
Nama Iliah : Papilio Ulysses
Sampai saat ini, statusnya belum diketahui. Hewan ini berhabitat di Australia, Indonesia, New Guinea, dan Kepulauan Solomon. Masing-masing subspesies memiliki ukurannya tersendiri. Rata-rata sekitar 10,5 cm. Di Queensland (Australia) sendiri, kupu-kupu ini dijadikan sebagai lambang pariwisata.
8. Weevil/ Kumbang Pengerek
Kumbang ini biasanya ditemukan di dataran rendah pesisir YUS. Mereka menunjukkan pola warna berbeda. Warna tersebut bisa menjadi peringatan bagi predator atau organisme yang dianggap mengancam, bahwa sang kumbang tidak menyukai keberadaannya.
9. Dwarf cassowary
Nama lain : Kasuari kerdil
Nama latin : Casuarius bennetti
Vertebrata istimewa ini asli dari hutan YUS. Selain dengan penampilan, mereka juga terkenal karena mampu berkomunikasi dengan kasuari lain menggunakan suara booming rendah. Sayangnya, IUCN menyatakan kalau status kasuari ini hampir terancam atau mendekati kepunahan.
10. New Guinea harpy-eagle
Nama lain : Elang Rajawali Papua
Nama Ilmiah : Harpyopsis novaeguineae
Nama elang ini sering terdengar, namun wujudnya sendiri sudah jarang terlihat. Hal itu dikarenakan statusnya yang sudah dinyatakan vulnerable/ rentan. Sang raptor ini memiliki kaki tanpa bulu yang kuat dan panjang. Cakarnya juga sangat tajam. Tak heran kalau ia mampu memburu mamalia besar termasuk posum, kangguru pohon, dan walabi.
11. Nuri kabare
Nama Ilmiah : Psittrichas fulgidus
Ini dia burung endemik dari dataran tinggi dan hutan hujan di New Guinea. Kakaktua besar ini hidup dengan memakan buah ara. Malangnya, eksistensi mereka sudah berstatus rentan.
12. Huon astrapia
Nama Ilmiah : Astrapia rothschildi
Burung dengan status berisiko rendah ini hanya ada di Semenanjung Huon. Mereka merupakan burung cendrawasih yang memiliki kepala dan tubuh kecil. Ekornya panjang dan berwarna hitam.
13. Parota Wahnes
Nama Ilmiah : Parotia wahnesi
Populasinya yang terus menurun membuat burung ini dilabeli vulnerable/ rentan. Mereka ditemukan di bagian timur laut PNG. Burung jantan kerap membuat semacam lantan dansa di hutan. Aksi itu semata-mata untuk unjuk gigi saja.
14. Emperor bird of paradise
Nama lain : Cendrawasih kaisar
Nama latin : Paradisaea guilielmi
Burung berukuran sedang ini berasal dari genus Paradisaea. Mereka memiliki bulu indah berwarna cokelat dan kuning, sementara parunya abu-abu kebiruan. Ketika musim kawin tiba, burung jantung menggantung terbalik di cabang pohon. Ia ingin pamer gumpalan sayap putih mereka yang memang elok. Sayang sekali, burung ini sudah langka dan terancam punah.
15. Burung Kehicap Biku-biku
Nama lain : Frilled monarc, Burung raja berjumbai
Nama ilmiah : Arses telescopthalmus
Burung dengan jumbai khas di kepalanya ini hidup di hutan bukit dan dataran rendah New Guinea. Jumlah mereka terus berkurang. Statusnya jadi least concern, atau sedikit berisiko.
16. Nuri macan Brehm
Nama lain : Brehm’s tiger-parrot
Nama latin : Psittacella brehmii
Burung ini biasanya ditemukan di wilayang tengah New Guinea dan kawasan Semenanjung Huon. Senasib dengan Frilled monarch, kuantitas mereka pun dikhawatirkan terus anjlok.
17. Cendrawasih raja
Nama lain : King bird of paradise
Nama Ilmiah : Cicinnurus regius
Meski dijuluki sebagai “raja”, namun burung ini justru menjadi cendrawasih paling kecil di daratan. Ukuran tubuhnya sekitar 16 cm. Mereka memiliki penampilan indah, dengan burung jantan berbulu putih dan merah tua yang menyala. Tetapi populasi mereka terus mengalami penurunan.
18. New Guinea Pademelon
Nama lain : Pademelon Papua, Pademelon Nugini
Nama latin : Thylogale browni
Walabi ini memiliki ukuran sedang. Bobot hewan dewasa sebesar 5,5 kg, sementara panjangnya sekitar 55 cm. Habitat mereka ada di gunung, hutan dataran rendah, dan tepian hutan. Namun habitat mereka yang terus mengganggu membuat pademelon ini berstatus rentan punah.
19. Walabi hutan (Dorcopsulus vanheurni)
Walabi jenis ini sangat pemalu. Para ahli pun sulit mengobservasi hewan marsupial ini. Apalagi sang walabi hidup di area pegunungan di atas 800 meter. Mereka senang melahap makanannya di padang rumput. Namun walabi ini diperkirakan tinggal beberapa ekor, sehingga mereka dicap sebagai hewan hampir punah.
20. Namdur jambul-emas
Nama lain : Macgregor’s bowerbird
Nama latin : Amblyornis macgregoriae
Burung jantan membangun tempat tinggal berupa punjung di lereng, di bawah puncak punggung gunung. Mereka sengaja membuat dan mendekornya demi menarik burung betina. Namun sang betina sendiri mendesainnya untuk merawat dan membesarkan anak-anak mereka.
21. Burung Mambruk
Nama Lain : Mambruk Victoria, Crowned pigeon
Nama Latin : (Goura victoria)
Diantara jenis burung merpati, mambruk merupakan spesies paling besar. Panjangnya mencapai 74 cm. Ia memiliki jambul khas mirip kipas dengan ujung berwarna putih. Sementara bulu tubuhnya berwarna biru keabu-abuan. Mereka hidup di hutan rawa, hutan sagu, dan hutan dataran rendah di pulau Irian utara. Hanya saja, sekarang status mereka sudah rentan.
Sangat disayangkan kalau hewan-hewan asli Papua Nugini berangsur-angsur tiada. Kalau bukan kita yang sadar akan pelestariannya, siapa lagi? 21 Jenis Hewan yang Hidup di Papua Nugini. #RD