Jenis Alga untuk Industri Makanan, Bahan Pembuatan Agar-agar
Daftar Isi :
Jenis Alga yang Digunakan untuk Bahan pembuatan Agar-agar
ekor9.com. Apa anda suka agar-agar? Tahukah anda, dari mana agar-agar berasal?
Agar-agar biasanya berbentuk gel. Zat ini merupakan produk yang berasal dari rumput laut atau alga. Terutama dari genus Gelidium, Gracilaria, dan Euchema. Bisa digunakan untuk pembiak bakteri di dunia medis. Bisa juga dijadikan sebagai makanan.
Semua alga yang digunakan untuk pembuatan agar-agar biasanya berasal dari kelompok alga merah. Cirinya berukuran kecil, kaya akan serat yang berbentuk lendir, serta memiliki batang berwarna kemerahan. Biasanya alga ini akan diekstrak. Caranya dengan dikeringkan dulu di bawah sinar matahari, lalu tuang dengan air panas.
Cara tradisional ini awalnya dilakukan di Jepang, tepatnya dengan menggunakan alga Gelidium Amansii (Kütz). Jeli atau lendirnya akan dikeringkan. Kemudian mereka akan menjualnya dalam bentuk bubuk, batang, filamen, atau serpihan – yang kemudian kita sebut sebagai Agar-Agar.
Proses Produksi Agar-Agar
Untuk lebih jelasnya, berikut ini atau proses produksi agar-agar dari Alga merah:
- Mengeringkan Alga
Alga yang sudah dikumpulkan akan dikeringkan di bawah sinar matahari.
- Alkalisasi Alga
Begitu kering, Alga disimpan di dalam wadah yang sudah diberi air panas. Lalu air tersebut dicampur dengan produk alkali, misalnya soda kaustik.
- Pencucian dan Pemutihan Alga
Selanjutnya, alga akan dicuci dengan air dingin agar kotorannya hilang. Tidak lupa, asam sulfat akan ditambahkan sebagai pelarut. Lalu Natrium hipoklorit juga digunakan untuk memutihkan. Setelah itu, alga akan kembali dibersihkan dengan air dingin.
- Ekstraksi Alga
Langkah ini memerlukan proses memasak alga selama kurang-lebih 2 jam. Dengan demikian, alga akan terpisah dengan produk limbah. Entah itu batu, kotoran, kerang, plastik, dll.
- Gelling
Proses ini mengolah alga agar memiliki tekstur gel. Alga akan didinginkan dengan suhu dari 80 ke 25 derajat Celcius.
- Press dan Pengeringan
Alat press diperlukan untuk memadatkan alga. Lalu alga akan dikeringkan dengan udara dingin.
- Penggilingan, Pengayakan, serta Pengemasan
Setelah semua proses dilalui, alga akan ditumbuk. Sebelum dikemas, alga akan disaring lebih dahulu.
Manfaat Agar-Agar
Agar-agar memiliki peranan penting di berbagai bidang, diantaranya yaitu:
- Industri Makanan
Di industri ini, agar-agar menjadi tambahan makanan berkode E-406. Agar-agar menjadi pengental alami yang tanpa rasa, tidak beracun, tidak memiliki banyak kalori, dan tidak bisa terdegradasi oleh enzim proteolitik atau asam. Agar-agar bisa mengolah cairan menjadi gel.
Agar-agar pun banyak digunakan untuk produksi daging atau ikan kemasan. Sebab biasanya agar-agar akan menyumbang tekstur yang lebih baik. Selain itu, agar-agar bisa membentuk lapisan pelindung makanan dari dinding logam wadahnya. Makanan kaleng pun jadi tidak mudah berkarat.
Industri minuman pun memercayakan produknya pada agar-agar. Sebab agar-agar bisa memurnikan cairan, karena bisa mengendapkan kotoran ke dasar. Agar-agar pun dimanfaatkan sebagai penstabil dan pengental di dalam saus, yogurt, es krim, jus buah, dll.
Bisa disimpulkan, kalau agar-agar menjadi pengganti gelatin hewan yang berasal dari kulit dan tulang. Khususnya bagi orang vegetarian, yang kemudian melibatkan agar-agar di dalam aneka resep masakannya.
- Logam
Agar-agar digunakan untuk meningkatkan lapisan benda logam, khususnya yang terbuat dari seng atau timah. Tujuannya untuk membantu peregangan jenis logam tertentu.
- Industri kertas
Agar-agar digunakan supaya kertas memiliki sifat kedap air.
- Industri kulit
Agar-agar membantu upaya penyamakan kulit.
- Industri tekstil
Agar-agar bisa memberikan efek kuat dan kaku pada pakaian. Agar-agar juga bisa meningkatkan performa percetakan.
- Industri farmasi
Industri obat-obatan ini biasanya memasukan agar-agar ke dalam aneka komposisi eksipien dan obat. Entah itu untuk meningkatkan rasa, tekstur, warna, dll. Agar-agar juga bisa digunakan sebagai penutup gel, pessary, atau suppositoria.
- Obat alami
Agar-agar juga diandalkan dalam obat pelangsing dan pencahar natural.
- Industri kosmetik
Agar-agar dipercaya menjadi bagian dari produksi krim kulit.
- Penelitian mikrobiologis
Agar-agar menjadi salah-satu media untuk penelitian mikrobiologis. Dibanding gelatin hewan, agar-agar bisa memberikan kapasitas yang lebih besar. Khususnya untuk melawan mikroorganisme dan membantu membuat suhu tetap stabil ketika menginkubasi mereka. Agar-agar juga memiliki sifat yang bisa dijadikan gel atau dipadatkan, sehingga kemungkinan untuk dicampur dengan mikroorganisme jadi lebih mudah.
Di Mana Agar-Agar Diproduksi?
Agar-agar diproduksi secara tradisional di Asia. Khususnya di Indonesia, Korea, Tiongkok, dan Jepang. Namun kini banyak negara lain yang ikut memproduksinya. Termasuk Amerika Serikat, Maroko, Spanyol, Korea, Chili, Prancis, Portugal, dan Afrika Selatan.
Dari sekian varietas, agar-agar atlantik yang berasal dari Gelidium sesquipedale menjadi unggulan. Agar-agar produksi Spanyol ini terbuat dari Alga Galicia dan sangat populer. Mayoritas agar-agar diproduksi untuk konsumsi manusia. Hanya sekitar 10% yang digunakan untuk keperluan lain.
Spesies atau Jenis Alga untuk Pembuatan Agar-Agar
Mayoritas agar-agar yang tersebar di pasaran berasal dari dua jenis Alga berikut ini:
- Gelidium
Alga ini berada di kawasan berbatu zona sublitoral dan eulitoral. Umumnya, sublitoral adalah wilayah pantai dengan kedalaman kurang dari 200 meter. Sedangkan eulitoral adalah zona antara, di mana spot ini terendam ketika pasang dan kering ketika surut. Biasanya spesies Alga dari genus ini tidak menyukai sinar matahari yang berlebihan. Spesies ini lebih betah dengan suhu sedang antara 15-20 derajat Celcius.
Dulu Jepang memiliki area yang produktif. Sayang sekali, polusi dari industri sudah membuat area ini tercemar dan sebagian besar bahkan sudah tiada. Kini titik yang masih diharapkan ada di pantai timur Portugal, pantai utara Spanyol, pantau barat Maroko, dan pantai barat daya Perancis. Jumlah yang lebih rendah juga didapat di Indonesia, pantai tenggara Korea, dan pantai barat daya Meksiko.
- Gracilaria
Alga ini berhabitat di area eulitoral, di tanah berpasir. Biasanya Gracilaria memerlukan suhu yang lebih tinggi. Mereka pun lebih betah tinggal di kawasan hangat dan menjadi daerah pesisir, misalnya Indonesia dan Tiongkok Selatan.
Beberapa spesies Gracilaria bahkan bisa ditanam khusus di muara atau kolam. Tempat lain yang bisa menjadi alternatif yaitu Pantai Namibia dan pantai barat Afrika Selatan. Sementara itu, beberapa spesies Gracilaria yang bisa menyesuaikan diri dengan area dingin yaitu Kanada Timur dan Chili Selatan.
Genus alga lain yang bisa dimanfaatkan yaitu Gelidiella. Genus ini biasanya digunakan di India, Ahnfeltia di Selandia Baru, Pterocladia di Rusia, dan Azores.
Budidaya Agar-Agar
Sebagian besar agar-agar memang diperoleh secara langsung dari sumber alaminya. Namun budidaya agar-agar pun semakin banyak. Spesies yang paling sering dijumpai yaitu Gracilaria. Namun tidak menutup kemungkinan, ada spesies lain yang memang layak secara ekonomi.
Sejauh ini ada 3 metode utama budidaya Gracilaria:
- Budidaya terbuka di teluk atau muara
Metode ini memerlukan tanah berpasir. Alga yang ditempatkan pada tanah akan berakar dan tumbuh berkembang.
- Pada Jaring atau Tali
Tali atau jaring akan membentuk semacam barisan dengan filamen atau nilon atau polipropilen. Pola ini akan membuat Alga melekat dan berkembang.
- Kolam
Biasanya Alga akan ditanam sampai ke dasar. Namun kolam yang diperlukan jangan sampai terlalu berangin. Kedalamannya hanya sekitar 60-70 cm. Harus memenuhi seluruh permukaan berukuran satu atau setengah hektar. Temperatur dan salinitas atau kadar garamnya mesti benar-benar terkendali. Suhunya mesti stabil antara 15-30 derajat Celcius. Agar salinitasnya stabil, anda mesti benar-benar paham kapan airnya mesti dibuang atau ditambahkan.
Demikian, Jenis Alga yang Digunakan untuk Bahan pembuatan Agar-agar. #RD