Informasi : Anjing Schnauzer Sifat Karakteristik dan Cara Perawatannya
Koleksi anjing Jerman di Indonesia bertambah satu lagi. Namanya shnauzer. Anjingnya lincah, cerdas, berani,dan galak, tetapi juga setia dan sopan. Konon ia merupakan anjing kecil terpintar. Ia mudah dilatih sebagai anjing penjaga sekaligus kesayangan.
Nama schnauzer berasal dari kata schnauze (moncong), schnauzig (kasar dan galak), dan schnaucer (penghardik atau pendamprat). Satu nama yang sesuai untuk anjing yang penampilannya kasar, galak dan selalu siap menggonggong. Dulu ia digunakan sebagai anjing penjaga dan pemburu binatang kecil seperti tikus, musang, dan rubah, yang sering mengganggu ladang pertanian dan peternakan. Tetapi belakangan, karena sifatnya yang lincah, cerdik, setia, dan sopan ia menjadi anjing kesayangan keluarga sekaligus penjaga (rumah dan anak) yang baik. Pada tahun 1890 schnauzer mulai diperkenalkan dan diikutkan dalam kontes anjing. Dan pada tahun 1895 dibentuk Schnauzer dan Pinscher Club.
Asal-usul schnauzer masih diperdebatkan. Pada mulanya diduga berasal dari standar Pinscher berbulu halus dan licin (smooth) yang disilangkan untuk menghasilkan Pinscher berbulu wire (kaku seperti kawat). Hasil silangan tersebut (Wire-haired Pincher) bernama Schnauzer. Tetapi hal ini dibantah oleh pendapat yang mengatakan schnauzer dihasilkan dari silangan black Poodle, gray Wolfspitz, ‘dog of Bologne’ atau anjing gembala, seperti Schafpudel yang sudah punah. Pendapat lainnya, anjing ini kemungkinan merupakan hasil silangan dari semua jenis tersebut. Namun dari silangan jenis apa pun asalnya, schnauzer telah diakui oleh beberapa negara dan sudah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Serba bisa
Sebagaimana anjing Jerman lainnya, schnauzer juga mempunyai bentuk tubuh yang ‘compact’, padat dan langsing. Moncongnya meruncing panjang ke depan dan pada moncong ini menjuntai jenggot yang lebat dan panjang, mirip ‘kakek’ tua.
Saat ini, turunan si ‘kakek’ dari Jerman ini ada 3 jenis, yaitu giant, standard dan miniatur shnauzer. Ketiganya dibedakan oleh tinggi dan bobot badannya. Giant schnauzer tingginya 60-70 cm dengan berat 34-43,1 kg. Ia dapat diandalkan dan dipercaya sebagai anjing pekerja. Tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama melatihnya menjadi anjing pekerja yang baik.

miniature schnauzer
Standar schnauzer merupakan yang pertama kali dihasilkan dari ketiga jenis itu. Ia merupakan anjing yang pintar dan mudah dilatih. Gerakannya sangat lincah, berani dan selalu waspada. Tidak heran ia sering digunakan sebagai penjaga rumah dan pemburu tikus yang menyerang ladang pertanian dan peternakan.
Kinder wachter
Kemampuannya yang lain bisa menarik kereta gerobak pengangkut hasil pertanian. Walaupun galak dan kadang-kadang cenderung ganas, ia bisa menjadi teman yang setia sekaligus penjaga yang baik, tak terkecuali bagi anak kecil. Karena kemampuannya itu, ia digelari si kinderwatchter. Saat diperkenalkan di Amerika, tahun 1925, anjing yang tingginya 45-50 cm dan bobotnya 15 kg ini masuk dalam grup terrier, tetapi saat ini ia bersaing dengan anjing pekerja.

Standard schnauzer
Berbeda dengan giant dan standar schnauzer yang digolongkan anjing pekerja, miniatur schnauzer tetap dalam kelompok terrier. Diduga si ‘miniatur’ ini berasal dari silangan standar schnauzer atau Min Pin dengan Affenpinscher atau dari keduanya. Perilakunya sangat menawan, gerakannya lincah, sangat energik, setia, patuh dan dekat dengan pemiliknya. Tetapi walaupun tubuhnya mungil, bukan berarti kemampuannya minim. Ia sangat cerdas, berani, dan sangat curiga terhadap pihak asing. Karena itu ia pun bisa dijadikan penjaga yang baik.
Syarat schnauzer yang Bagus

Giant schnauzer – via : airfreshener.club
Sekalipun sudah sejak sekitar tahun 1986 diperkenalkan, populasinya di Indonesia masih jarang dan belum banyak yang mengenalnya. Kebanyakan orang asing yang mengoleksinya. Selain terpintar dan cocok kuntuk penggemar anjing yang rumahnya kecil, tingkah lakunya juga sopan. Kalau mau digendong atau dipangku ia minta izin dulu. Tidak seperti Pug yang main loncat saja, sekalipun tamu.
Syarat schnauzer yang bagus ialah, ia harus bertubuh kompak dan gagah. Panjang dan tinggi badannya persegi, dadanya keluar dan perutnya lagsing. Lehernya tidak boleh terlalu pendek, matanya hitam dan ekornya dipotong pendek. Teliganya juga tegak lurus menghadap ke depan, sedangkan siku kakinya kelihatan dan ujungnya tidak miring. Bulu pada kaki ini biasanya dibiarkan tumbuh lebat dan panjang menutupi kakinya. Begitu juga jenggotnya dibiarkan tumbuh panjang, sedangkan bulu punggungnya justru dipotong pendek.
Tidak Sulit, Tetapi Cukup Merepotkan
Perawatan schnauzer tidak sulit, cuma sedikit merepotkan bagi mereka yang sibuk. Sebab, bulunya harus disisir setiap hari, terutama pada kaki dan jenggotnya. Setiap 3-4 bulan sekali ia juga perlu dimandikan dan di shampo dengan shampo anjing. Tetapi bila badannya tidak kotor cukup mandi kering, yaitu dengan membedakinya dan menyisirnya setiap hari. Dan kalau sudah panjang, sekitar 6 bulan sekali bulunya dipangkas dengan membawanya ke salon anjing. Sebab pemangkasan bulu ini tidak pakai gunting, melainkan dengan alat khusus flacking.
Schnauzer bukan anjing yang rewel makan. Dogfood ditambah susu sudah cukup baginya. Kalau masih di bawah usia 3 bulan pemberiannya 4 kali sehari, 2 kali dogfood, 2 kali susu. Sedangkan yang sudah besar, cukup dua kali sehari. Informasi : Anjing Schnauzer Sifat Karakteristik dan Cara Perawatannya. #SD