Ikan hias Predator Akuarium Air Tawar Berukuran Kecil
ekor9.com. Bagi para penggemar ikan hias pemula, ikan predator biasanya dihindari karena butuh perawatan ekstra dan kehati-hatian. Tapi bagi aquarist berpengalaman yang tak kenal takut, ikan predator justru jadi “mainan” mereka.
Ikan predator menarik dan memesona banyak aquarist melalui kombinasi kekuatan, kecepatan, dan sisi misterinya. Tetapi popularitas ikan predator tidak selalu berarti bahwa mereka semua bisa dipahami dengan baik. Mereka sebenarnya adalah sekelompok ikan yang seringkali dipelihara dengan cara yang salah, diberi makanan yang salah, dan dipelihara bersama tankmate yang salah. Kita perlu mendefinisikan terlebih dahulu apa itu ikan pemangsa.
Sebagian besar ikan adalah predator oportunistik dan akan memakan ikan yang lebih kecil ketika ada kesempatan. Angelfish adalah contoh yang paling terkenal karena lebih dari mampu untuk memakan teman seakuarium sebesar neon tetra. Contoh lain dari predator oportunistik yang dijual sebagai ikan komunitas adalah ikan sumpit, glassfish, kupu-kupu Afrika, belut berduri, dan killifish Aplocheilus.
Seekor ikan predator sejati adalah ikan yang -setidaknya di alam liar- akan memangsa ikan yang lebih kecil. Ini bukan berarti mereka harus makan ikan kecil di penangkaran atau akuarium. Faktanya, penggunaan makanan ikan yang sembarangan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Keyakinan bahwa ikan predator perlu diberi makan ikan hidup adalah simbol kesalah pahaman dalam dunia pemeliharaan ikan predator.
Daftar Isi :
Characins predator
Ordo Characiformes meliputi banyak spesies ikan predator yang dipelihara oleh aquarist, paling terkenal adalah piranha. Aquarist juga mengenal ikan lain, termasuk bucktooth tetra (Exodon paradoxus) dan hujeta gar (Ctenolucius hujeta).
Piranha
Piranha adalah anggota dari subfamili Serrasalminae, sebuah kelompok yang juga mencakup silver dollar dan pacu. Bertentangan dengan mitos populer, sebagian besar piranha bergerombol hanya ketika muda dan akan menjadi penyendiri teritorial setelah dewasa. Pengecualian ditemukan sebagian besar dalam genus Pygocentrus, tetapi ikan ini tetap perlu dipelihara dalam kelompok besar jika ingin menghindari pembullyan antar spesimen.
Apakah piranha bisa menjadi ikan peliharaan yang baik? Mereka tidak terlalu sulit untuk dirawat, tetapi sekali lagi mereka juga tidak melakukan banyak hal menarik -mereka kebanyakan hanya melayang-layang dan terlihat bosan. Jika kamu menginginkan sesuatu yang lebih menghibur, maka bucktooth tetra bisa menjadi pilihan yang jauh lebih baik.
Bucktooth tetra (Exodon paradoxus)
Bucktooth tetra mencapai panjang maksimal hanya 15 cm (6 inci), yang membuatnya mudah untuk dipelihara dalam kawanan besar. Ini penting diingat karena mereka terkenal sebagai ikan pembully. Pelihara bucktooth tetra dalam kawanan 10 ekor atau lebih, atau mereka akan menggertak satu sama lain ketika mereka berebut posisi teratas dalam tangga kekuasaan.
Akibatnya spesimen yang lebih lemah akan terbunuh dan tidak jarang pada akhirnya hanya tersisa satu spesimen terbesar yang bertahan. Mereka tidak senang hidup bersama ikan lain dan harus dipelihara dalam akuarium spesies tunggal.
Terlepas dari kepribadiannya yang kasar, bucktooth tetra adalah ikan yang cantik yang ditandai dengan warna merah dan hitam pada tubuhnya yang berwarna hijau keemasan berkilauan. Mereka sangat aktif dan kawanan ikan ini yang berenang di akuarium penuh tanaman terlihat benar-benar menakjubkan.
Seperti piranha, bucktooth tetra menunjukkan perilaku makan-gila-gilaan. Mereka akan makan apa saja, bahkan makanan serpihan, dengan melesat cepat ke mana-mana saat makan. Ini bisa menjadi pemandangan yang luar biasa. Untuk aquarist yang menginginkan ikan yang cantik dan ganas, bucktooth tetra sulit diabaikan.
Ctenolucius hujeta
Hujeta gar (Ctenolucius hujeta) adalah characins mirip gar yang paling banyak diperdagangkan, meskipun spesies terkait Boulengerella dan Ctenolucius juga muncul secara berkala. Hujeta gar tumbuh hingga panjang maksimum sekitar 25 cm (10 inci), dan meskipun sedikit predatori, mereka adalah ikan yang agak damai yang akur dengan tankmate berukuran dan berkepribadian sama.
Seperti kebanyakan ikan berbentuk gar, mereka adalah predator siluman. Ikan liar ini hanya mengintai di bayang-bayang menunggu sesuatu yang bisa dimakan sambil berenang. Jika kamu melihat bentuk tubuhnya, kamu akan melihat beberapa adaptasi ke mode kehidupan ini.
Mereka memiliki mata besar yang ideal untuk berburu saat senja dan fajar. Sirip punggung, dubur, dan ekornya besar dan posisinya berdekatan, membuat hujeta mampu berakselerasi dengan cepat ke mangsanya. Mereka juga memiliki rahang tipis dan panjang yang dipenuhi dengan gigi tajam yang dapat dibuka secara luas, tetapi karena tipis, rahang ini sedikit menghambat ketika ikan menggeser kepalanya ke samping menuju mangsanya.
Hujeta gar mudah dipelihara asalkan beberapa syarat dasarnya dipenuhi. Kualitas air harus bagus dan mereka menyukai arus air yang cukup kuat. Mereka suka bersembunyi di bawah tanaman terapung, Mereka akan lebih santai dan cenderung tidak melompat jika dipelihara di akuarium dengan banyak naungan. Hujeta gar adalah ikan yang suka berteman yang perlu dipelihara dalam kawanan dua atau lebih spesimen. Mereka tidak rukun dengan ikan lincah atau agresif, jadi pilihlah teman seakuarium dengan hati-hati.
Perilaku sosial
Seperti yang ditunjukkan oleh survei kami terhadap characin predator, ikan predator menunjukkan sejumlah perilaku sosial. Uniknya, mayoritas ikan ini cenderung menjadi ikan yang relatif damai. Penjelasannya cukup sederhana: Jika kamu ingin menyerang ikan mangsa, tidak ada gunanya berkelahi dengan ikan saingan dan menarik perhatian pada diri sendiri.
Ikan-ikan predator yang mengandalkan kecepatan dan kesigapan itu lebih suka dipelihara di akuarium yang tenang dengan banyak tanaman, terutama tanaman terapung, di mana mereka dapat mengintai mangsa dengan tenang. Hujeta gar adalah salah satu contohnya, tetapi ada jenis lain seperti ikan daun Afrika (Ctenopoma acutirostre), ikan jarum (Xenentodon cancila), dan berbagai gar Amerika Utara (Atractosteus dan Lepisosteus spp).
Perilaku kawanan adalah hal yang umum tetapi punya keunikan tersendiri. Ikan berbentuk gar seringkali adalah ikan kawanan, sedangkan hujeta gar, ikan jarum, dan gar Amerika Utara semuanya sebaiknya dipelihara dalam dua, tiga, atau kelompok yang lebih besar. Predator penyergap berbentuk daun seperti ikan daun Afrika, ikan daun Amerika Selatan (Monocirrhus polyacanthus), dan ikan daun Asia (Nandus spp.) cenderung lebih teritorial, meskipun jarang agresif. Asalkan masing-masing memiliki tempat persembunyiannya sendiri, ikan pemangsa ini dapat bekerja dengan baik dalam kelompok.
Sayangnya tidak ada aturan praktis yang dapat diandalkan tentang spesies perairan terbuka yang dikompresi secara lateral. Seperti disebutkan sebelumnya, piranha dari genus Pygocentrus cenderung membentuk kelompok yang cukup stabil dalam kondisi akuarium, seperti halnya bucktooth tetra. Tetapi sebagian besar piranha lainnya, termasuk Pygopristis, Pristobrycon, dan Serrasalmus spp., cenderung menjadi ikan soliter setelah dewasa, bahkan jika mereka adalah ikan kawanan ketika muda.
Bisakah ikan pemangsa dipelihara di dalam akuarium komunitas? Jelas ikan yang lebih kecil akan dipandang sebagai makanan, tetapi tankmate dengan ukuran yang sama atau lebih besar mungkin menjadi pilihan yang bagus. Ikan daun Afrika, misalnya, bisa menjadi sahabat yang baik untuk tetra Kongo dan barb berukuran sedang. Demikian pula, hujeta gar dapat dikombinasikan dengan silver dollar atau cichlid berukuran sedang dan tidak agresif seperti festivums dan keyholes.
Paradoksnya barangkali adalah jenis adaptasi yang menjadikan ikan predator pemburu yang terampil ini seringkali membuat mereka lemah dalam bertarung. Hujeta gar, misalnya, mungkin memiliki akselerasi luar biasa tetapi tidak gesit, dan ketika dipelihara bersama cichlid teritorial maka rahangnya bisa rusak dan siripnya bisa robek, atau bahkan lebih buruk lagi.