Tentang Hyena, Si Hewan Licik yang Suka Main Keroyokan
ekor9.com. Dalam lingkup kompetisi para fauna di savana dan padang rumput, singa kerap mencuri perhatian karena sosoknya yang menakjubkan. Padahal, di sisi lain, terdapat mamalia karnivora lain yang cukup signifikan dalam menciptakan atmosfer mencekam dan menjalankan peran yang unik dalam pergolakan rantai makanan. Mereka memiliki nama latin Crocuta crocuta, atau yang biasa kita kenal sebagai hyena.
Seunik apa mereka? Mengapa hyena kerap disebut-sebut sebagai hewan yang licik? Cari tahu, yuk!
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mamalia
Ordo: Carnivora
Famili: Hyaenidae
Genus: Crocuta
Nama ilmiah: Crocuta Crocuta
Panjang: 63,5—89 cm
Berat: 41—86 kg
Kecepatan maksimum: 60 km/jam
Masa hidup: 20—25 tahun
Mangsa: rusa, monyet, burung
Predator: singa, macan tutul, buaya
Sekilas, tampilan hyena begitu mirip dengan anjing. Hanya saja, mereka memiliki postur dan warna yang lebih nyentrik. Hyena terdiri dari empat spesies, yaitu hyena tutul, hyena belang, hyena cokelat, dan aardwolf. Pada masa lampau, aneka spesies hyena pernah hidup tersebar di kawasan Afrika, dan sebagian wilayah Asia dan Eropa. Namun, kini keempat spesies hyena sebagian besar hanya dapat dijumpai pada savana Afrika, kecuali hyena belang yang masih nampak berkeliaran pada hutan-hutan di kawasan India, dan Asia bagian barat.
Keempat spesies hyena memiliki kaki depan yang lebih panjang daripada kaki belakang, sehingga menunjukkan sikap yang menyerupai beruang ketika berjalan. Spesies hyena belang, hyena coklat, dan aardwolf, memiliki surai di bagian atas leher atau tengkuk yang akan berdiri laiknya jabrik ketika hyena merasa terancam. Sementara pada hyena tutul, surai yang tumbuh relatif lebih pendek, serta senantiasa terlihat kaku dan jabrik, meski dalam kondisi normal.
Hyena tergolong hewan yang sangat pintar dan cerdas. Status evolusi otak hyena, bahkan dianggap sebanding dengan primata dan manusia. Barangkali, itu sebabnya mereka menjalankan taktik dan cenderung memilih jalan yang mudah dalam mendapatkan makanan. Hyena dikenal licik karena mereka terbiasa memulung atau merampok bangkai yang berasal dari hasil tangkapan karnivor lain. Hanya sebagian spesies hyena yang berburu, itupun mereka lakukan dalam satu gerombolan.
Kecenderungan hyena ini menunjukkan secara gamblang, sifat mereka sebagai hewan komunal. Hyena selalu berkelompok dan membangun sarang di tengah-tengah wilayah jajahan mereka. Hyena memiliki rahang yang sangat kuat, dan mengandalkan kekuatan tersebut dalam menaklukkan mangsa.
Selain kebiasaan “memalak” makanan, keunikan hyena juga terletak pada suara mereka yang unik. Hyena menghasilkan suara teriakan yang terdengar seperti orang tertawa. Suara ini diperkirakan sebagai peringatan atau panggilan bagi anggota kelompok hyena ketika terdapat sumber makanan, yang konon dapat didengar oleh hyena lain dalam jarak tiga mil.
Dari segi jumlah, hyena tergolong karnivor besar yang mendominasi, karena populasi mereka cukup melimpah di benua Afrika. Namun, eksistensi mereka kerap dipandang sebagai parasit dan gangguan bagi karnivor lain yang menjadi “korban pencurian” sekelompok hyena yang lapar.
Sementara itu, ancaman terbesar bagi hyena, yaitu manusia yang melakukan perburuan dan membunuh hyena atas berbagai alasan. Sekian lama, manusia dan hyena menjalin sejarah konflik yang panjang. Mulai dari serangan hyena terhadap hewan ternak, hingga kewaspadaan manusia di masa lalu, karena hyena dipercaya memiliki hubungan khusus dengan sihir dan aktivitas supernatural. Atas kondisi tersebut, populasi hyena tergolong terancam dan mengalami penurunan dari waktu ke waktu.