Hewan yang Dapat Menghasilkan Cahaya Sendiri
ekor9.com. Pernah mendengar istilah ‘bioluminescence‘?
Daftar Isi :
Hewan yang Menghasilkan Cahaya
Bioluminescence adalah kata yang merujuk pada makhluk hidup tertentu, yang bisa memproduksi dan memancarkan cahaya. Kemampuan itu muncul sebagai hasil dari reaksi kimia, yang bisa terjadi di dalam mau pun luar sel.
Apakah ‘bioluminescence’ hanya berlaku bagi hewan laut?
Rupanya kemampuan spesial ini tidak hanya dimiliki oleh makhluk laut. Tetapi mayoritas hewan yang bisa melakukan ‘bioluminescence‘ memanglah makhluk di lautan alias di air asin, bukan di air tawar. Banyak spesies ubur-ubur, ikan, dan moluska lain yang melakunnya untuk menarik pasangan, memikat mangsa, atau sekadar memberi isyarat pada sesamanya.
Makhluk Laut Predator Vertebrata
Anglerfish alias ikan sungut ganda menjadi makhluk bioluminescent paling populer. Mereka mengandalkan cahaya kecil di ujung antenanya, yang terpasang di atas rahang, sebagai daya tarik bagi calon mangsanya. Sehingga ketika mang mendekat, ikan ini akan sigap menangkapnya.

Anglerfish alias ikan sungut ganda – via : ximera.osu.edu
Ikan bioluminescent lain yang kurang populer yaitu ikan senter, hiu pemotong kue, belut gulper, ikan viper, ikan pinus, dll. Banyak mereka yang menerapkan embel-embel mirip seperti anglerfish, yakni menjadikan cahaya sebagai ‘umpan mangsa’ di area dekat mulut atau bahkan di dalam mulut. Para calon mangsa umumnya tidak curiga dan hanya mengikuti cahaya, sampai kemudian sang predator menutup rahang dan melahapnya.
Makhluk Laut sebagai Mangsa Vertebrata
Sistem bioluminesce tidak hanya berlaku untuk memangsa jenis ikan lain saja. Contohnya hatchetfishalias ikan hantu dan lanternfishalias ikan lentera, yang menggunakan bioluminescent untuk menjauh dari predator. Sebagai salah-satu mahkluk laut paling melimpah, lanternfish diperkirakan berjumlah antara 550 juta dan 660 juta. Mereka biasanya mengelabui predator dengan sifat bioluminescent-nya.
Biasanya predator lautan menyerang dari bawah, sehingga lanternfish kerap mencari spot gelap di permukaan air yang agak terang untuk berburu makanan. Lalu mereka akan memanfaatkan kemampuan bioluminescent agar bisa berkamuflase dari para pemangsa.
Makhluk Laut Invertebrata
salah-satu invertebrata bioluminesen di lautan yaitu ubur-ubur kristal. Mereka mengeluarkan cahaya biru yang berasal dari protein, yang kemudian berinteraksi dengan pelepasan kalsium di dalam dirinya. Jumlah invertebrata yang memanfaatkan bioluminesen memang lebih banyak. Ada krill, teripang, moluska, gurita, cumi-cumi,karang, dll.
Mereka mengandalkan bioluminesen untuk menarik mangsa dan menghalau pemangsa. Spesies gurita dan cumi-cumi tertentu juga, ketika terkejut dan merasa ada bahaya, lebih memilih bioluminesensi ketimbang tinta. Beberapa spesies juga menggunakan cahaya untuk menarik calon pasangan.
Serangga
Sebuah keistimewaan bernama ‘bioluminesen‘ juga bisa dipegang oleh serangga tertentu. Mungkin anda sangat familier dengan kunang-kunang, cacing bersinar, serta beberapa serangga lainnya. Termasuk cacing kereta api, kaki seribu, beberapa cacing tanah, kumbang klik, dan kelabang.
Umumnya mereka memanfaatkan kemampuan mengundang cahaya untuk menarik perhatian pasangan. Sedangkan cacing kereta api, menggunakan aneka warna cahaya, diprediksi untuk membuat predatornya bingung dan tidak jadi menyerang.
Bagaimana? Luar biasa, ya? Demikian, Hewan yang Dapat Menghasilkan Cahaya Sendiri. #RD