9 Hewan yang Dapat Mengeluarkan Cahaya
ekor9.com. Beberapa hewan tertentu dikaruniai kemampuan keren bernama ‘bioluminesensi’. Istilah ini merujuk pada kemampuan untuk menghasilkan cahaya dan memancarkannya dalam gelap. Cahaya ini dihasilkan secara bikomia.
Bioluminesensi merupakan fenomenang yang sangat unik dan menarik. Manusia mungkin hanya bisa mengamati, menikmati, dan mengaguminya. Namun bagi para hewan, mereka tidak bercahaya untuk sebuah pertunjukan belaka. Mereka menjadikan kemampuan itu sebagai strategi bertahan hidup, menggoda mangsa, memberi sinyal, atau memikat calon pasangan.
Daftar Isi :
Berikut ini Daftar 9 Hewan yang Mengeluarkan Cahaya:
1. Kunang-Kunang

Kunang-Kunang – via : jplee.ca
Di dunia ini ada lebih dari 2000 varietas kunang-kunang, (Kica-kica *Sunda), (Fireflies *Inggris). Mereka biasanya hidup di lingkungan tropis atau yang beriklim sedang. Mereka dikenal memiliki organ pemancar cahaya di bagian bawah perutnya.
Warna cahayanya juga beragam. Ada yang kuning, merah pucat, hijau, dll. Bahkan ketika menarik pasangan, mereka akan menerapkan pola berkedip kedip. Cahaya kunang-kunang biasanya menjadi tanda dari rasa yang tidak menggugah selera.
2. Ubur-Ubur
Selain kunang-kunang, ubur-ubur pun menjadi hewan bercahaya yang populer. Mereka mengandalkan protein fluoresen, protein bioluminesen, dan photo-protein untuk menciptakan cahaya pada tubuhnya yang tembus pandang. Tidak heran kalau makhluk ini bisa menjadi tontonan menarik jika dipajang di akuarium publik.
3. Hiu Pemotong (Cookie Cutter Shark)
Nama hiu ini mungkin muncul dari caranya ketika makan. Mereka akan memotong-motong daging mangsa seukuran kue dulu, baru melahapnya. Tetapi hiu ini nyaris tidak suka muncul ke permukaan laut. Mereka memiliki perut yang dilengkapi sel-sel pemancar cahaya. Pancarannya bergabung dengan sinar redup yang ditembus dari atas. Sehingga penampilannya tampak kabur.
4. Siput Clusterwink/ Clusterwink Snail
Clusterwink menjadi satu-satunya siput yang bercahaya seperti sebuah bola lampu. Cangkangnya yang spiral mengeluarkan cahaya berwarna biru dan hijau dalam bentuk kilatan. Cahaya ini memancar sebagai upaya bertahan. Kilauan cahayanya bisa mengejutkan sekaligus mengundang pemangsa.
5. Bioluminescent Bacteria

Bioluminescent Bacteria – via : seasparkle.org
Ada beberapa bakteri, yang hidup dalam dekomposisi atau hidup di lingkungan laut atau hidup dalam isi makhluk laut, yang rupanya bisa memancarkan cahaya. Banyak dari mereka yang melakukan simbiosis dengan organisme lain.
Sebagai bentuk imbalan karena sudah menyediakan nutrisi serta tempat tinggal, mereka pun mengandalkan bioluminesensi. Contohnya pada anglerfish, yang memiliki bakteri pada organ mirip duri/kailnya. Namun bakteri itu juga yang memberikan efek berkilau dengan bioluminesensi mereka.
6. Arachnocampa Gnat

Arachnocampa Gnat di dalam gua – via : superadventure.co.id
Makhluk ini kadang disebut juga sebagai Cacing Cahaya Selandia Baru alias New Zealand glow worm. Mereka berhabitat di gua basah atau hutan lembap. Biasanya mereka menempel pada dinding gua atau langit-langit dan tampak membentuk benang cacing yang bersinar.
7. Safir Laut/ Sea Sapphire

Sea Sapphire – via : quora.com
Safir laut atau Sapphirina merupakan krustasea atau copepod kecil nan parasit. Selain mungil, mereka juga transparan. Makhluk ini biasanya hidup di lingkungan laut seluruh dunia. Mereka sebenarnya tidak benar-benar bercahaya terang, melainkan memancarkan kilauan.
Ada pelat kristal aneka warna di dalam sel epidermisnya. Pelat tersebut menangkap cahaya. lalu memantulkannya kembali. Besa spesies, beda warna. Bisa biru, emas, atau mungkin warna lain. Penampilan bercahaya ini hanya bisa dilakukan oleh jantan, mungkin dalam rangka menarik perhatian sang betina. Mereka akan menyala, lalu sekejap kemudian bisa langsung menghilang.
8. Kalajengking

Brazilian Yellow Scorpion (Tityus serrulatus) – via : ngehits.net
Sebenarnya kalajengking juga tidak benar-benar memancarkan cahaya. Namun mereka bersinar ketika ada akses cahaya ultra-violet dari panjang gelombang tertentu. Sebenarnya belum ditemukan alasan pasti tentang manfaat dari fluoresensi kalajengking ini. Namun sebagian ilmuwan menyimpulkan, kalau kalajengking menggunakannya untuk mekanisme pengukuran cahaya – sehingga mereka bisa menentukan apakah situasi dan kondisinya mendukung untuk keluar berburu atau tidak. Ada juga kemungkinan kalau pancaran sinar tersebut digunakan untuk saling mengenali.
9. Cumi Kunang-Kunang/ Firefly Squid

Cumi Kunang-Kunang/ Firefly Squid – via : inspiremore.com
Di daerah lepas pantai Jepang, saban tahunnya ada “atraksi” cumi kunang-kunang yang bisa menjadi pertunjukan cahaya unik dan menarik. Mereka menggunakan photophores alias organ penghasil cahaya yang mengeluarkan sinar berwarna biru tua. Sinar tersebut bisa menyala dan mati dalam waktu bersamaan atau membentuk beragam pola.
Predator bersinar ini menggunakan cahaya untuk membingungkan pemangsa atau memikat calon pasangannya. Pada musim kawin, dari Maret sampai Mei, biasanya mereka akan terlihat berkumpul di Teluk Toyama.
Nah, selain hewan-hewan di atas, beberapa spesies serangga dan laba-laba juga memiliki kemampuan sama untuk memancarkan cahaya. 9 Hewan yang Bisa Mengeluarkan Cahaya . #RD