Apa Saja Hewan yang Melakukan Pencernaan Secara Ekstrasel?
Daftar Isi :
Apa yang dimaksud pencernaan ekstraseluler?
Sesuai namanya, proses pencernaan makanannya memang di luar sel, sehingga hewannya makan dari hasil sekresi enzim dalam makanan melalui membran sel. Enzim akan menjadi katalisator agar makanan berubah ke dalam bentuk molekul kecil. Tempatnya bisa di dalam lumen sistem pencernaan atau saluruh pembuluh, rongga lambung, organ lain, atau benar-benar di luar tubuh.
Manusia menggunakan pencernaan luar ketika makan. Gigi akan mengunyah sekaligus menggiring makanan, asam lambung dan enzim akan mencairkannya, lalu enzim lain memecah makanan di usus kecil, sehingga bisa diserap oleh sel-sel tubuh.
Sebagai organisme saprobiont (saprobiontic) yang mencerna makanannya di luar, jamur dan pengurai lain memang tidak memiliki saluran pencernaan layaknya manusia. Namun mereka memiliki cara tertentu, sama seperti anemon laut atau hydra. Hydra akan menggunakan tentakelnya agar mangsa terdorong ke dalam rongga. Lalu enzim akan memecah makanan menjadi nutrisi. Selanjutnya sel-sel hydra menyerapnya sebagai energi.
Mekanisme pencernaan ekstraseluler pada jamur
Sebagai organisme heterotrofik, jamur memanfaatkan bahan atau sumber energi organik untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan reproduksi. Sumber energi ekstraseluler sendiri bisa berupa polipeptida, gula sederhana, atau karbohidrat yang kompleks. Melalui dindingnya, jamu menyerap molekul kecil sesuai kebutuhan. Setelah menyerap molekul-molekul kecil, mereka akan menggunakannya langsung atau mengubahnya (melarutkan) menjadi molekul organik yang ada dalam sel.
Sistem pencernaan ekstraseluler ini berlaku pada semua annelida saprobiontic, artopoda, chordata, krustasea, lumut, dan vertebrata.
Pencernaan ekstrasel pada hewan lain
Annelida
Usus cacing sendok (echiura) berbelit-belit dan ukurannya panjang. Lalu pogonophora dewasa tidak memiliki usus sama-sekali. Sementara di antara annelida lainnya, ususnya tidak tersegmentasi dan tidak linier, ada lubang anus, (pygidium), dan ada mulut terbuka pada posteriornya. Silia atau kontraksi otot memindahkan makanan dalam usus. Pencernaan utamanya ekstraseluler, namun ada beberapa spesies yang menerapkan intraseluler.
Arthropoda
Sistem pencernaan hewan ini terbagi menjadi 3. Ada area usus depan, tengah, dan belakang. Mulut dan anus mereka terpisah. Semua spesies arthropoda menggunakan aktivitas otot untuk memindahkan makanan, sebab kutikula melapisi area usus depan dan belakangnya. Umumnya mereka menggunakan pencernaan ekstraseluler. Sedangkan nutrisinya tersebar melalui sistem hemal.
Moluska
Mayoritas moluska sudah memiliki sistem pencernaan lengkap, dengan kondisi anus dan mulut yang terpisah. Enzim pencernaannya akan disekresikan ke dalam lumen kelenjar caeca atau kelenjar pencernaan. Lalu pencernaan ekstraseluler tambahannya dilakukan di dalam perut.
Salah-satu anggota moluska, sefalopoda, menggunakan pencernaan ekstraseluler. Namun bagi sebagian moluska lain, tahap akhir dari pencernaannya dilakukan secara intraseluler. Nutrisinya akan tersebar ke seluruh tubuh. Sebagian bisa disimpan di kelenjar pencernaan. Ada pun sampah atau kotoran yang tidak tercerna akan melewati usus dan dikeluarkan melalui anus.
Manusia
Manusia menggunakan pencernaan ekstraseluler di dalam mulut dan perut. Makanan akan mengarah ke kerongkongan, yang menjadi tabung berotot untuk membawa makanan ke perut. Di dalam perut, sistem percernaan awal (ekstraseluler) terjadi.
Setelah itu, makanan masuk ke usus kecil, lalu enzim percernaan membantu proses selanjutnya. Produk hasil pencernaan yang sempurna akan diserap dan didistribusikan ke dalam aliran darah. Sisanya dikosongkan sampai ke usus besar. Di sini, mineral dan air yang tersisa diserap. Barulah proses ini dikategorikan sebagai pencernaan intraseluler.
Demikian, Pencernaan ekstraseluler?. (DBS) #RD