12+ Hewan yang Diambil Kulitnya, Menjadi Korban Demi Fashion
ekor9.com. Gelombang aksi penolakan terhadap produk fashion yang terbuat dari hewan begitu riuh di seluruh penjuru dunia. Namun, masih ada saja orang-orang yang menggunakan pakaian, tas, atau sepatu dari kulit hewan.
Daftar Isi :
Hewan yang Kulitnya Bisa Dijadikan Pakaian
Padahal, kita perlu sadar dan mengetahui, bahwa produk fashion atau pakaian seperti jaket, sabuk, dompet hingga aksesoris dll, berbahan dasar kulit hewan harus melalui proses panjang yang menyakitkan, serta mengancam eksistensi hewan-hewan tersebut.
Maka, menggunakan kulit ular, buaya, hingga jaguar, dan hewan liar lainnya dalam produk fashion bukankah pilihan yang bijak, bahkan cenderung kejam dan justru mencerminkan ketidakpedulian.
Nah, apakah kamu tahu hewan apa saja yang sering menjadi korban demi produk fashion? Berikut ini daftarnya:
1. Sapi

Kulit sapi – via : cowhideoutlet.com
Berbeda dengan tempat penyembelihan yang menjaga kualitas dan kesehatan daging sapi, di peternakan sapi yang berorientasi pada kulitnya, sapi diperlakukan dengan semena-mena. Mereka tinggal di kandang yang kotor, tersakiti, dan disembelih tanpa prosedur yang baik.
2. Domba
Seperti kehidupan yang ada di film Shaun the Sheep, manusia biasa mencukur domba untuk mendapatkan wol. Hanya saja, dalam prakteknya, pencukuran tersebut dilakukan tergesa-gesa untuk mencapai target produksi, sehingga sering kali melukai kulit domba. Setelah tidak produktif, mereka disembelih dan kulitnya dimanfaatkan untuk produk pakaian.
3. Kelinci

Kulit dan bulu kelinci – via : wikimedia.org
Dari kelinci, biasanya didapatkan bulu yang bisa diproses menjadi sweater, syal, dan pakaian hangat lainnya. Seperti domba, dalam proses pencukurannya, kelinci juga sering kali merasa kesakitan dan terluka.
4. Ular
Kulit ular yang unik dan eksotis memang menarik. Namun, proses untuk mendapatkan kulit ular sungguh kejam, karena mereka harus dipasung dan dikuliti hidup-hidup untuk menjaga fleksibilitas kulitnya.
5. Serigala
Sebagai hewan liar dengan insting predator, serigala harus hidup bebas di lingkungan yang alami. Namun, demi menghasilkan produk dengan bulu serigala, hewan agresif ini harus tinggal di kandang kecil dan kotor, atau dijebak dengan perangkap yang menyakitkan.
6. Cerpelai
Di habitat aslinya, hewan imut ini gemar berenang dan hidup bebas. Namun, cerpelai yang diternakkan untuk diambil bulunya, justru tinggal dalam kandang kecil yang kotor. Mereka juga rentan stres, karena tidak bisa berenang ataupun bergerak bebas.
7. Anjing laut

via : pinterest.com
Bulu putih milik bayi anjing laut biasa digunakan untuk mantel dan beragam aksesoris. Namun, proses yang menyakitkan hanya akan mengancam kehidupan anjing laut di alam liar. Kamu tidak tega jika bumi sampai kehilangan anjing laut, bukan?
8. Berang-berang
Penangkapan berang-berang marak terjadi untuk dibunuh dan diambil bulunya. Namun, jika perangkap tersebut gagal, berang-berang akan terluka dan tidak dapat bertahan hidup lebih lama. Ya, begitu malang nasib berang-berang hanya demi produk fashion yang tidak sepadan dengan pengorbanan mereka.
9. Chinchilla
Hewan mungil mirip tikus ini diburu untuk diambil bulunya. Yang tragis, chinchilla harus menjalani penangkapan dan penyembelihan yang menyakitkan, serta mengancam eksistensi mereka yang telah berada diambang kepunahan.
10. Anjing dan Kucing
Di china, anjing dan kucing juga tidak luput menjadi korban. Biasanya bulu anjing dan kucing digunakan dan menjadi produk palsu yang diakui sebagai bulu hewan lain yang lebih mahal.
11. Rakun
Di alam liar, rakun dapat hidup selama bertahun-tahun. Namun, perburuan rakun dengan memanfaatkan anjing atau perangkap tidak terelakkan. Cara tersebut membuat rakun kesakitan, sebelum akhirnya mati dan diambil bulunya hanya untuk menjadi produk fashion.
12. Beruang

via : imgur.com
Penganiayaan dan pembunuhan secara brutal menjadi salah satu proses untuk mendapatkan bulu beruang yang digunakan dalam berbagai produk fashion. Sungguh pengorbanan yang sangat mahal dan tidak sepadan jika harus diukur dengan sekadar nominal. Jadi, apakah kamu masih tega menggunakan produk fashion dari kulit hewan?
Demikian, Tentang Hewan yang Diambil Kulitnya untuk Produk Pakaian.