Hewan Berkaki Tiga, Tripedalisme dan Contohnya
ekor9.com. Tripedalisme (dari bahasa Latin tri=tiga dan ped=kaki) adalah penggerak yang menggunakan tiga kaki. Menurut penelitian, diduga bahwa parrot (Psittaciformes) menampilkan tripedalisme selama memanjat tebing, meskipun hal ini belum didokumentasikan secara menyeluruh dalam literatur ilmiah. Cara berjalan tripedal juga diamati oleh K. Hunt pada primata.
Ini biasanya diamati ketika hewan menggunakan satu anggota badannya untuk memegang benda yang dibawa dan dengan demikian gaya berjalannya menjadi yang tidak standar.
Terlepas dari dugaan bahwa burung parrot adalah tripedal, tidak ada spesies yang dikenal yang berjalan menggunakan tiga kaki, meskipun pergerakan beberapa macropoda seperti kanguru, yang dapat bergantian antara menumpukan berat mereka pada ekor berotot dan dua kaki belakangnya, mungkin menjadi contoh penggerak tripedal pada hewan.
Ada juga ikan tripod. Beberapa spesies ikan ini berada di dasar samudra dengan dua duri/serit dari dua sirip perut dan satu duri dari sirip ekornya.
Tripedalisme kontras dengan bipedalisme umum pada hewan berkaki dua dan quadrupedalisme pada hewan berkaki empat.
Amputasi dan mutasi quadrupedal
Ada beberapa makhluk berkaki tiga di dunia saat ini, yaitu binatang berkaki empat (seperti anjing dan kucing peliharaan) yang salah satu anggota badannya diamputasi atau lahir ‘cacat’. Dengan perawatan medis yang tepat, sebagian besar hewan yang terluka ini dapat terus hidup secara normal, meskipun secara artifisial tripedal. Ada juga kasus mutasi atau kelainan kelahiran pada hewan (termasuk manusia) yang mengakibatkan tiga kaki.
Tripedal dalam mitologi dan fiksi
- Katak uang
- Burung berkaki tiga
- Spesies 8472, ras fiktif dalam serial televisi Star Trek: Voyager
- Mesin tempur lapis baja dalam novel H. G. Wells, The War of the Worlds, serta adaptasi radio dan filmnya
- Xorn, dari game role-playing Dungeons & Dragons