Hewan Anoa, Deskripsi dan Informasi Lainnya
ekor9.com. Anoa (Bubalus sp.) kadang disebut juga sebagai kerbau kerdil atau sapiutan. Anoa merupakan endemik Indonesia, tepatnya Pulau Sulawesi. Dengan kata lain, anoa tidak ditemukan di wilayah mana pun di dunia ini. Habitat anoa ada di hutan dan rawa dataran rendah yang tidak begitu terjamah oleh manusia.
Daftar Isi :
Deskripsi fisik anoa
Sekilas, anoa mirip seperti kerbau, namun versi cebol atau mininya. Kepalanya mirip sapi. Sedangkan kuku dan kakinya mirip banteng.
Ada dua jenis atau spesies anoa. Ada Anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis) dan Anoa pegunungan (Bubalus quarlesi). Keduanya sama-sama agresif dan sulit dijinakkan (domestikasi), apalagi dijadikan hewan ternak. Mereka memiliki perbedaan ukuran tubuh dan bentuk tanduk.
Anoa dataran rendah cenderung lebih kecil, berotot, tanduknya melingkar, dan ekornya pendek. Tinggi pundaknya antara 80-100 cm.
Anak anoa dataran rendah memiliki bulu tebal dan warna cokelat kekuningan. Ketika sudah besar, warnanya jadi hitam. Mereka juga memiliki bulu berwarna putih atau putih kekuningan pada bagian kaki depan, kadang pada bagian tengkuk dan tenggorokannya juga.
Sedangkan anoa pegunungan memiliki penampilan berlainan. Mereka lebih besar, tanduknya kasar dengan penampang segitiga, ekornya panjang, dan kakinya tampak putih. Tinggi pundaknya antara 60-75 cm.

Anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis)
Reproduksi Anoa
Tidak ada istilah musim kawin bagi anoa di dataran rendah. Anoa jantan dan betina sama-sama reproduktif ketika memasuki usia 2 tahun. Anoa betina menjalani periode kehamilan sekitar 275-315 hari. Mereka biasanya akan menyendiri selama melahirkan.
Ketika melahirkan bayi anoa kembar, biasanya hanya seekor saja yang bisa dilahirkan dan bertahan. Pada periode waktu 6-9 bulan, terjadi penyapihan. Tetapi anoa betina cenderung bereproduksi rutin setiap tahun.
Tercatat anoa dataran rendah yang hidup di penangkaran bisa bertahan sampai 31 tahun. Namun anoa di alam liar biasanya memiliki usia maksimum sekitar 20 tahun.
Perilaku Anoa
Anoa di dataran rendah memiliki tingkah laku sedikit berbeda dengan sapi liar lainnya. Mereka cenderung suka menyendiri. Namun ada juga yang beriringan induk dan anak betinanya. Beberapa dokumentasi juga menunjukkan adanya kawanan kecil.
Anoa diprediksi bersifat teritorial. Anoa jantan suka menandai wilayah dengan menggaruk tanah setelah buang air kecil atau menggaruk pohon dengan tanduknya. Anoa ini aktif beraktivitas pada pagi dan sore hari. Mereka juga sering terlihat bermain-main di kubangan lumpur atau air.
Makanan Hewan Anoa
Sebagai herbivora, anoa sangat menyukai tanaman. Mereka akan melahap pakis, tanaman air, jahe, rumput, palem, dll. Anoa terlihat sering meminum air laut, khususnya di daerah yang tidak memiliki sumber mata air mineral. Air tersebut memang baik untuk memenuhi kebutuhan mineral. Ada pun anoa yang di penangkaran kerap diberi makan pelet herbivora dan jerami.

Anoa pegunungan (Bubalus quarlesi)
Predasi
Sebenarnya anoa dataran rendah dewasa tidak menghadapi predator apa pun, kecuali manusia. Namun anoa yang masih bayi kerap dimangsa oleh ular piton atau sanca batik, musang palem endemik Sulawesi, serta ular piton India.
Pengaruh Anoa Bagi Manusia
Dari segi ekonomi, anoa memberi dampak positif. Sebab pasar lokal masih menyediakan ruang jual-beli daging anoa, tanduk anoa (untuk suvenir atau piala), serta tengkoraknya. Tanduknya juga dinilai memiliki manfaat pengobatan.
Anoa memang sudah berstatus sebagai hewan yang dilindungi, namun penduduk lokal masih saja memburunya. Bahkan kadang-kadang area perburuan itu menjangkau hutan lindung atau kawasan konservasi. Biasanya para pemburu akan menggunakan tombak, jerat, atau anjing.
Namun manusia juga mesti waspada, sebab anoa dataran rendah yang liar bisa begitu agresif. Ada beberapa kasus, di mana anoa menyerang manusia dengan memanfaatkan tanduknya. Umumnya anoa galak itu anoa betina yang sedang merawat keturunannya atau anoa jantan yang masih belia.
Status Konservasi Anoa
Pada tahun 1900-an, anoa di dataran rendah menyebar ke seluruh Sulawesi Utara. Namun kegiatan perburuan dan meluasnya pemukiman membuat populasi anoa jadi terdesak. Mau tidak mau ada kegiatan penebangan, pengeringan rawa-rawa, serta pembukaan kawasan hutan untuk lahan pertanian. Saat ini, diprediksi populasi anoa hanya sekitar 5.000 ekor.
Beberapa kebun binatang seperti KB St. Louis, KB Forth Worth, KB San Diego, dan KB Woodland Park di Seattle (Washington) terus melakukan penelitian dan dukungan terhadap upaya penangkaran anoa ini.
Semoga pihak pemerintah daerah dan nasional juga memerhatikan eksistensi anoa, ya. Hewan Anoa. #RD