Hewan Amfibi: Pengertian, Ciri-ciri, Jenis, dan Contohnya
ekor9.com. Berdasarkan taksonomi, hewan-hewan amfibi termasuk dalam kelas Amphibia. Nama kelas ini terdiri dari dua kata, yaitu “amphi”, yang dalam bahasa Yunani artinya ganda atau rangkap, dan “bios”, yang berarti kehidupan. Jadi, bisa diambil kesimpulan bahwa hewan amfibi merupakan hewan yang bisa menjalani kehidupan ganda atau dapat hidup di dua alam, daratan dan perairan.
Mereka mampu hidup di dua lingkungan yang berbeda, karena amfibi merupakan hewan berdarah dingin atau poikiloterm. Dengan begitu, mereka bisa dengan mudah beradaptasi atau menyesuaikan diri pada perubahan suhu lingkungan, bahkan dalam kondisi ekstrem.
Uniknya, hewan amfibi merupakan satu-satunya vertebrata (hewan bertulang belakang) yang mengalami metamorfosis sempurna. Mereka berkembang biak dengan cara bertelur di dalam air, atau tempat lembap. Telur yang menetas, akan mengeluarkan larva atau berudu, yang hidup di air dan bernafas menggunakan insang. Berudu, atau yang biasa disebut kecebong tersebut, akan tumbuh menjadi amfibi dewasa yang bernafas dengan kulit dan paru-paru.
Hewan-hewan dalam kelas Amphibia, terbagi menjadi 3 ordo, yaitu anura (salientia), caudata (urodela), dan gymnophiona (apoda). Berikut ini penjelasannya:
Daftar Isi :
1. Anura (Salientia)
Amfibi yang tergolong ordo Anura, ketika muda memiliki ekor, namun berangsur hilang, hingga tidak memiliki ekor sama sekali saat dewasa. Hewan yang termasuk dalam ordo ini, ialah berbagai spesies katak dan kodok.
Contohnya, katak sawah, katak pemanjat, katak bertanduk, kodok bangkong, katak Amazon, beragam jenis katak dan kodok lainnya.
2. Caudata (Urodela)
Salah satu contoh hewan amfibi yang tergolong urodela, yaitu salamander
Setidaknya, ada 550 spesies salamander yang tersebar di segala penjuru dunia. Kendati hidup sebagai amfibi, ada beberapa macam salamander yang menghabiskan waktunya di salah satu habitat saja. Keunikan salamander terletak pada kemampuan regenerasi anggota tubuh, sebagaimana yang dimiliki oleh cicak dan kadal.
3. Gymnophiona (Apoda)
Sesuai namanya, hewan amfibi yang tergolong apoda, tidak memiliki ekor dan kaki. Salah satu contohnya ialah cecilia, yang berbentuk mirip dengan cacing, ular, atau belut. Hewan ini sering kali dijumpai pada lingkungan yang lembap seperti selokan, parit, dan tepian sungai.
Kendati terbagi menjadi tiga ordo, hewan amfibi memiliki persamaan dan ciri-ciri umum. Ingin tahu? Berikut ini ciri-ciri amfibi yang wajib kamu ketahui:
- Kulit tubuh yang licin karena lendir.
- Berdarah dingin (poikiloterm).
- Mengalami metamorfosis lengkap 0atau sempurna.
- Kecuali ordo apoda yang tidak berkaki, hewan-hewan ini merupakan tetrapoda atau berkaki empat.
- Ketika muda, mereka bernafas dengan insang. Namun, beralih menggunakan kulit dan paru-paru untuk bernafas saat dewasa.
- Untuk melindungi mata selama berada dalam air, mereka memiliki selaput pada mata, yang disebut membran niktitans.
Nah, kini kamu mengetahui bahwa hewan amfibi bukan hanya katak atau kodok saja. Namun, untuk referensi dan ilmu yang lebih komprehensif, sebaiknya kamu mencari informasi dari buku-buku atau jurnal ilmiah, ya. Selamat belajar! Seluk-beluk Hewan Amfibi: Pengertian, Ciri-ciri, Jenis, dan Contohnya. -NSP