9 Fakta Tentang Sedikitnya Populasi Panda Raksasa - ekor9.com - ekor9.com

9 Fakta Tentang Sedikitnya Populasi Panda Raksasa

ekor9.com. Meski pernah tergabung dalam kriptozoologi, kini panda telah populer dan dikenal oleh seluruh warga dunia. Selain karena tingkahnya yang lucu dan menggemaskan, sosok panda raksasa yang berwarna hitam-putih juga mengandung filosofi kuat di sebagian wilayah Asia.

Namun, sayang sekali, rupanya populasi panda raksasa amat sedikit dan membutuhkan upaya konservasi. Atas dasar filosofi dan jumlah populasinya, bahkan panda raksasa terpilih sebagai logo World Wide Fund for Nature (WWF).

apa saja makanan panda, apa saja aktivitas panda, apa yang diketahui tentang panda, apakah yang kamu ketahui tentang panda,berapa lama panda tidur, berapa lama panda hidup, bisakah panda hidup di indonesia, kenapa panda makan bambu, kenapa panda hanya ada di china, kenapa panda lucu, kenapa panda jalannya unik

via : worldwildlife.org

Tapi, kira-kira, kenapa ya, jumlah panda raksasa tidak sebanyak tikus atau kucing yang dapat kamu temukan di mana-mana?

Nih, buat para pecinta panda raksasa, berikut 9 penjelasan dari para ahli tentang sedikitnya populasi panda raksasa:

Daftar Isi :

1. Habitat yang kecil dan terpencil

Untuk melihat panda raksasa di habitat aslinya, kamu perlu usaha ekstra. Karena, bentang alam yang menjadi habitat panda ada di pegunungan terpencil China, berupa hutan bambu yang basah dan dingin. Penciuman panda raksasa juga amat peka terhadap makhluk hidup lain yang mendekatinya.

Baca Juga:  Fenomena Unik, 7 Hewan Laut yang Bisa Berubah Kelamin

2. Kebutuhan makanan yang besar

Dilansir dari Wonderopolis, seekor panda raksasa butuh bambu sebanyak 9—18 kilogram per hari. Sementara itu, jumlah makanan yang tersedia di alam liar sangat terbatas dan kurang sebanding dengan kebutuhan mereka.

3. Cenderung hidup soliter

Menyukai ketenangan dan kesendirian, panda raksasa lebih menyukai hidup soliter daripada hidup dalam kelompok. Sifat ini membuat mereka sulit menemukan pasangan atau pun berkembangbiak secara alami.

4. Jumlah yang sedikit di alam liar

Berdasarkan sensus yang dilakukan oleh WWF pada tahun 2014, jumlah panda raksasa hanya mencapai 1.864 ekor di seluruh belahan dunia. Dan, sulit bagi WWF untuk mendapatkan data terbaru karena kondisi alam dan perilaku panda raksasa yang soliter.

Baca Juga:  20 Dinosaurus, Reptil dan Hewan Prasejarah Terbesar

5. Angka kelahiran yang rendah

Panda raksasa mencari pasangan ketika musim semi, dan sang betina baru akan melahirkan satu-dua anak saat musim gugur. Angka kelahiran yang rendah, serta kerentanan hidup yang sulit menghasilkan jumlah populasi yang amat sedikit.

6. Perburuan oleh manusia

Penurunan populasi panda raksasa secara drastis pernah terjadi akibat perburuan liar yang mengincar bulu mereka. Persoalan ini terjadi sebelum adanya undang-undang dan kesadaran publik akan pentingnya konservasi panda raksasa.

7. Perubahan bentang alam di China

Setelah perburuan liar tehenti oleh regulasi, populasi panda raksasa terancam oleh bentang alam China atau Tiongkok yang mengalami perubahan besar-besaran menjadi permukiman dan jalur transportasi, sehingga mengganggu keseimbangan lingkungan di sekitar habitat panda.

Baca Juga:  15 Hewan yang Paling Panjang Umurnya, Ada yang Abadi!

semua tentang hewan panda, apa hewan panda, apakah hewan panda berbahaya, apakah hewan panda, tentang hewan panda, tentang hewan panda dalam bahasa Indonesia

8. Upaya konservasi gencar dilakukan

Sebagai solusi, upaya konservasi panda raksasa gencar dilakukan. Terhitung sebanyak 250 panda hidup di kebun binatang yang sebagian besarnya berada di China sebagai habitat asal mereka.

9. Konservasi membuahkan hasil

Sebagai pertanggungjawaban terhadap alam, pemerintah China melakukan upaya konservasi dan telah membuahkan hasil berupa perubahan status panda yang awalnya “terancam punah” menjadi “rentan”. Namun, tentu saja butuh waktu dan kerja panjang untuk mengembalikan populasi panda ke jumlah yang seharusnya.

Kita sama-sama mendoakan hasil yang terbaik untuk kawanan panda raksasa, ya!

error: