5 Fakta Tentang Belut Listrik yang Mengejutkan
ekor9.com. Belut listrik terbilang familier di telinga kita. Jumlahnya juga tidak begitu mengkhawatirkan, sehingga tidak terancam punah. Namun sebagian besar belum pernah melihatnya langsung. Maklum saja, belut listrik ini memang hanya tinggal di sungai dangkal nan berlumpur seperti Amazon dan Orinoco. Tidak heran kalau belut listrik dianggap sebagai binatang eksotis yang sangat keren.
Informasi populer tentang belut listrik, yaitu belut ini menghasilkan aliran listrik. Mayoritas dari kita juga tahu, kalau belut listrik adalah bagian dari spesies belut. Padahal masih banyak hal yang perlu digali dari makhluk mengagumkan ini.
Daftar Isi :
Berikut ini fakta-fakta mengejutkan seputar belut listrik:
1. Belut Listrik Bukanlah Sejenis Belut
Sebutannya saja ‘belut’, namun belut listrik bukanlah belut yang sebenarnya. Mereka memang memiliki penampilan mirip belut dan tubuhnya memanjang. Namun faktanya, binatang dengan nama latin Electrophorus electricus ini adalah sejenis ikan knifefish (black ghost).
Pada tahun 1766, untuk pertama kalinya Linnaeus menjelaskan tentang belut listrik. Sejak saat itu, belut listrik sudah mengalami beberapa klasifikasi ulang. Sampai saat ini, belut listrik menjadi spesies tunggal dalam Genus Electrophorus.
2. Belut Listrik Menghirup Udara
Makhluk ini memiliki tubuh silinder dengan ukuran mencapai 2 meter, dan berat badannya sekitar 20 kg. Ukuran jantan lebih kecil dari betinanya. Mereka beraneka warna. ada yang hitam, putih, abu-abu, ungu, dan biru. Penglihatannya buruk, namun pendengarannya sangat tajam.
Ikan ini memang hidup di air dan memiliki insang, namun nyatanya mereka bernapas dengan menghirup udara. Tidak heran kalau belut ini harus naik ke permukaan. Dengan demikian, mereka bisa menarik napas setiap sepuluh menit sekali.
Umumnya belut listrik tercipta sebagai mahkluk soliter. Musim kawinnya terjadi pada musim kemarau. Belut listrik betina akan bertelur di dalam sarang buatan belut listrik jantan. Sarang spesial tersebut terbuat dari air liur sang jantan.
Sebagai karnivora, mereka akan memburu dan melahap mamalia kecil, ikan lain, amfibi, dan bahkan burung. Mereka memiliki senjata ampuh berupa sengatan listrik untuk melumpuhkan mangsa. Mereka juga mengandalkan senjata tersebut ketika melindungi diri. Di alam liarnya, belut listrik hidup sekitar 15 tahun. Namun di penangkaran, harapan hidup mereka bisa menjangkau usia 22 tahun.
3. Memiliki Organ Khusus untuk Menghasilkan Sengatan Listrik
Ada tiga organ dalam perut belut listrik yang bertugas memproduksi aliran listrik. Organ-organ ini bisa menghasilkan tegangan rendah atau tinggi. Organ utama dan organ “hunter” terdiri atas 5000 sampai 6000 elektrosit atau elektroplak, semacam sel khusus yang bekerja seperti baterai mungil.
Begitu belut listrik mendeteksi mangsa, bagian-bagian organ langsung memberi sinyal dan menghasilkan arus listrik. Belut ini bahkan kerap melompat ke luar untuk melawan ancaman di udara atau mengejutkan incarannya. Kemudian organ “sach” dimanfaatkan untuk elektrolokasi. Adapun bercak pada tubuh belut memiliki reseptor sensitif dengan frekuensi tinggi. Dengan demikian, belut listrik bisa merasakan medan elektromagnetik.
4. Belut Listrik Bisa Berbahaya
Efek kejut dari sengatan listrik belut ini memang menyentak, sehingga bisa begitu mematikan. Normalnya, rasa kaget itu tidak bisa membunuh seseorang. Lain lagi dengan belut listrik ini. Sebab rasa kaget yang ditimbulkan bisa menyebabkan gagal jantung dan gagal pernapasan.
Seringkali kematian akibat belut ini terjadi ketika seseorang tenggelam. Belut listrik ini memang terisolasi, sehingga mereka tidak akan mengejutkan dirinya sendiri. Kecuali jika mereka terluka, maka belut ini rentan terhadap listrik.
5. Jenis Belut Listrik
Belut listrik bukan satu-satunya ikan yang bisa mengejutkan anda dengan sengatan listriknya. Masih ada sekitar 500 spesies ikan lain yang mampu memproduksi aliran listrik. Bahkan 19 spesies lele yang bisa menghasilkan 350 volt. Spesies lele ini masih saling berhubungan dengan belut listrik.
Habitat lele listrik ada di sekitar Sungai Nil, Afrika. Orang Mesir kuno menamainya sebagai “Angry Catfish” atau lele pemarah. Uniknya, mereka kerap menggunakan sengatan lele ini untuk meredakan nyeri radang sendi. Ya, sengatannya memang kuat, tapi tidak berakibat fatal.
Pari listrik juga bisa meniru menghasilkan listrik. Kemudian platipus dan hiu juga bisa mendeteksi aliran listrik. Namun mereka tidak mampu memproduksi sengatan atau kejutan listrik.
Apa ada lagi fakta seputar belut listrik yang belum diketahui banyak orang? #RD