Cara Ternak Perkutut Agar Cepat Bertelur "Menghasilkan Anakan" - ekor9.com - ekor9.com

Cara Ternak Perkutut Agar Cepat Bertelur “Menghasilkan Anakan”

Perkutut tidak sukar diternak. Burung ini tidak terlalu memilih tempat untuk bersarang. Sebaiknya selain menggunakan sangkar perjodohan, perlu juga dibuatkan kotak wadah sarang.

ekor9.com. Sebagai burung sangkar, perkutut merupakan burung peliharaan yang sangat populer bagi penduduk di pulau Jawa. Umumnya burung ini dipelihara secara soliter (sendirian) dalam sebuah sangkar terbentuk silinder.

Sangkar dibuat dari bambu dan kayu, yang dibentuk sedemikian rupa sehingga kelihatan artistik. Usaha pemeliharaan serupa ini biasanya untuk mendapat suaranya berirama mengalun. Dan karena perkutut betina tidak bisa bersuara seperti burung jantan, atau kalau bisa suaranya kecil sekali, burung betina diabaikan orang, dan tidak begitu diminati.

Perkutut jantan memang pinter tarik suara. Bagi burung yang suaranya bagus, dan mempunyai lagu suara yang sangat menarik, harganya bisa mencapai jutaan rupiah kalau dijual. Tapi suara burung muda biasanya masih dangkal dan pendek.

Suara burung jantan yang sudah cukup umur dan terlatih, akan terdengar menggema dan merdu sekali. Biasanya perkutut yang diakui perkutut betul-betul masih tetap royal bersuara, dalam empat babak perlombaan @ 50 menit berturut-turut, dengan selang istirahat setengah jam di antaranya, tak perduli apakah ia dikerek di tiang pinggiran lomba, ataukah di tengah lapangan perlombaan.

Daftar Isi :

Cara Mudah Ternak Perkutut

cara ternak perkutut bagi pemula, kandang ternak perkutut aluminium, cara ternak perkutut agar cepat bertelur, analisa ternak perkutut, alamat ternak perkutut, analisis ternak perkutut, alamat ternak perkutut bangkok, ternak perkutut bangkok

Secara alami perkutut hidup di daerah pinggiran hutan dekat persawahan dan perladangan. Kadang-kadang unggas ini merupakan hama pertanian, karena suka makan benih atau biji-bijian yang baru ditanam. Misalnya jagung, kedelai, dan semai padi. Daerah penyebarannya meliputi India Timur dan Asia Tenggara. Tapi tidak terdapat di daerah sebelah timur pulau Kalimantan. Secara liar burung ini berkeliaran di lingkungan daerah bersemak atau perkampungan desa dekat areal pertanian.

Burung perkutut yang baru saja di ambil dari hutan sangat sulit diternakkan, karena harus ada penyesuaian dahulu dengan habitatnya yang baru. Dan proses ini bisa makan waktu lama. Tapi kalau mau dipaksakan, juga bisa.

Cuma orang harus membuatkan kerangkeng besar (tempat mengurung burung seperti di kebun binatang) yang terbuat dari kawat kasa dengan ukuran paling kecil 4 x 8 x 5 meter. Begitu pula tanah dasar kerangkeng peternakan ini, perlu ditanami rumput-rumputan dan semak belukar. Usaha semacam ini jelas tidak praktis, karena membutuhkan biaya besar dan tempat luas.

Perkutut merupakan burung unik, kalau ditinjau dari segi cara hidupnya. Seperti merpati, pergam putih, tekukur, balam, dan puter, burung perkutut mempunyai pasangan tetap. Jadi berbeda dengan ayam kampung atau burung kenari misalnya, yang pejantannya bisa mengawini beberapa ekor betina lainnya. Dan persis seperti merpati, menternakan burung perkutut juga dilakukan secara pasangan. Caranya dengan menjodohkan dua jenis unggas ini dalam sangkar perjodohan.

Baca Juga:  Kakapo, Burung Eksotis yang Berada di Ambang Punah

Sangkar perjodohan ialah tempat khusus kedua pasangan ini bisa melangsungkan perkawinan, membuat sarang, bertelur, mengeram, merawat dan menyapih anak-anaknya dengan aman. Syarat utama agar burung bisa diternak ialah telah jinak atau sudah lama dipelihara. Sebaiknya burung jantan dipilih dari bibit yang bersuara bagus, bertubuh besar, sehat, dan royal mbekurnya. Sebab, tujuan dari menternakan burung ini ialah terutama untuk mendapat turunan yang setara kebagusan atau mendekati bunyi suara bapaknya.

Sedang burung betina, dipilih umurnya yang sudah lewat dari 6 bulan. Syukur kalau perkutut dara itu usianya sudah setahun ketika dikawinkan. Karena usia yang lebih tua, maka sifat keibuannya akan menjadi lebih menonjol, yakni nanti setelah tiba waktunya merawat anak.

Dari sepasang perkutut yang diternak dengan baik, dalam waktu setahun bisa diharapkan beranak sampai 6 kali. Di Jateng biasanya burung ini bertelur pada bulan April dan Mei.

Menyiapkan Sangkar Perjodohan

Sangkar perjodohan untuk burung perkutut tidak menuntut bentuk tertentu. Yang penting praktis, mudah dipakai, sehat, keselamatan burung bisa terjamin, dan harganya bisa ditekan murah. Sangkar ini bisa dibuat dengan rangka dari papan. Sangkar perjodohan bisa dibuat dengan ukuran panjang 1 m, lebar 1 m dan tinggi 1,5 m.

Sangkar atau kandang perjodohan harus bersih. Jangan sampai berbau cat, vernis atau bau-bauan lain yang keras dan bersifat merusak pernafasan burung. Sebab, bau-bauan yang menusuk bisa menimbulkan akibat sampingan yang buruk. Burung tak mau makan, misalnya gelisah, atau beterbangan kian kemari. Sangkar baru yang akan dihuni, sebaiknya dicuci atau dibersihkan dahulu dengan menyemprotkan air berulang kali, selanjutnya dijemur kering.

Tempat kadang perjodohan sebaiknya dipilihkan yang sejuk kering (tidak lembab), cukup anginnya dan baik ventilasinya, mudah diawasi, terang tempatnya dan cukup mendapat sinar matahari (terutama pada waktu pagi), jauh dari binatang pengganggu (kucing, tikus, anjing, kecoak, dan cecak), tidak bising dan jauh dari gangguan tangan jahil.

Baca Juga:  Perkutut Blorok, si Hitam Putih yang Unik dan Antik

Begitu pula pada malam hari, kandang harus bisa memberi kehangatan pada burung yang diternak. Kandang yang baik ventilasinya, akan berlangsung cukup baik perputaran udaranya. Selain itu, kandang juga harus aman dari terpaan atau tempias air hujan. Burung perkutut perlu sekali sinar matahari, terutama sinar matahari pagi yang mengandung banyak sinar ultra violet, yang bagus sekali bagi pembentukan tulang yang kuat.

Pada lantai kandang perjodohan, ruangan ditaburi pasir. Pasir berguna untuk mempercepat pengeringan kotoran, karena sifatnya menyerap air.

Dalam kandang juga perlu disediakan petenggeran (tempat hinggap). Sebaiknya dua buah. Satu melintang di depan tempat wadah sarang. Lainnya di tempat lain. Boleh sejajar agak bawah atau bersilangan. Jarak dinding sangkar dengan petenggeran kurang lebih 15 cm. Jadi kalau burung hinggap di atasnya, dan membelakangi dinding sangkar, bulu ekornya tidak bersentuhan dengan dinding.

Wadah dan Bahan Sarang

cara ternak perkutut lokal, cara ternak perkutut dalam sangkar, cara ternak perkutut di sangkar gantung, cara ternak perkutut pemula, cara ternak perkutut bagi pemula, cara ternak perkutut jawa, cara ternak perkutut juara, cara ternak perkutut agar cepat bertelur

Secara alami perkutut membuat sarang berbentuk datar seperti cawan, terbuat dari ranting kecil, akar-akaran dan serabut. Di alam bebas, sarang dibuat di semak belukar.

Agar ternak kita tidak terlalu repot dalam mempersiapkan segala sesuatunya, sebaiknya dalam sangkar perjodohan disiapkan kebutuhan ternak berupa; wadah sarang, bahan sarang, dan kotak tempat wadah sarangnya.

Yang dimaksud dengan wadah sarang ialah wadah, untuk menaruh bahan sarang. Kalau di hutan perkutut membuat sarang di sela-sela cabang dan ranting, maka dalam usaha peternakan ini sebagai wadah sarang dipakai mangkok plastik, keranjang kecil dari bambu, dus karton kecil atau tempurung. Garis tengah wadah kira-kira 20 cm, dan dalamnya sekitar 7,5 cm.

Sebagai bahan sarang bisa dipakai rumput kering yang agak halus, bulu ayam, serat nanas, serabut kelapa dan daun cemara kering. Serat nanas sebaiknya dipotong sependek 3-5 cm. Bahan sarang ini dimasukkan dalam wadah sarang. Jangan terlalu banyak, tapi juga jangan terlalu sedikit. Sebaiknya bahan disusun agak cekung, agar burung tidak terlalu repot mengatur tempat sarangnya.

Perkutut tidak terlalu memilih tempat untuk bersarang. Di mana saja kita menaruh wadah sarang, ia akan mengatur sarang, dan bertelur. Tetapi ia akan lebih cepat bersarang di tempat terbuka, dibanding di tempat tertutup. Hanya di daerah yang banyak hujan, dan dingin udaranya saja, menaruh sarang di tempat terbuka bisa kurang menguntungkan.

Baca Juga:  5 Langkah Penangkaran, Ternak dan Budidaya Burung Kakatua

Penggunaan kotak sarang untuk menaruh wadah dan bahan sarang akan sangat menolong keselamatan induk dan piyiknya dari udara dingin dan kelembaban udara basah. Terutama di daerah dingin seperti Bandung, Garut, Malang, Wonosobo, dan Temanggung.

Yang dimaksud dengan kotak wadah sarang ialah kotak, tempat menaruh wadah sarang. Dalam kotak ini burung perkutut membuat sarang, bertelur, mengeram, dan merawat anaknya. Bentuk kotak umumnya persegi, dibuat dari papan atau triplek, dengan ukuran panjang 25 cm, lebar 25 cm dan tinggi 30 cm.

Dinding kotak wadah sarang yang tak berpintu ditempelkan pada dinding kandang, sehingga pintu kotak wadah sarang terletak di dalam. Sebelah kiri dan kanan samping kotak sarang dibuat lubang jendela yang ditutup kawat strimin (anyaman kawat halus) untuk menjaga ruang dalam kotak wadah sarang tidak terlalu gelap. Selain menghindari udara dingin, kotak wadah sarang juga meringankan pekerjaan induk dalam menjaga dan merawat anaknya.

Makanan Perkutut

Perkutut yang diternak dalam sangkar atau kandang perjodohan jelas tidak bisa mencari makanan sendiri secara lengkap. Dan ini bisa menjadi persoalan bagi peternak, karena bisa mempengaruhi mutu dan hasil burung yang diternakkan. Makanan pokok burung perkutut berupa berbagai biji-bijian kecil. Yang biasa diberikan orang ialah jewawut, padi, kejawan (biji rumput yang tumbuh di sela-sela tanaman padi). Makin banyak diberi biji-bijian, makin baik pengaruhnya bagi perkutut. Makanan yang bermutu mempengaruhi daya tahan tubuh dan warna bulu.

Biji-bijian yang diberikan harus kering benar. Jangan sekali-kali memberi biji-bijian yang sudah tersimpan lama, rusak, berbau apeg, dan bercendawan. Sebaiknya dalam penyimpanan biji-bijian untuk konsumsi (dicuci bersih dahulu, lalu dijemur sampai kering benar). Baru kemudian disimpan di tempat yang bersih dan tertutup rapat.

Ransum yang bagus untuk perkutut ialah campuran berbagai biji-bijian, terdiri dari millet (semacam jewawut dari Bangkok), beras ketan hitam, jagung yang telah ditumbuk kasar, kacang hijau, jewawut jawa, dan godem (jewawut Bali). Kacang hijau dan ketan hitam banyak mengandung vitamin B1. Selama bahan itu disukai dan dimakan secara teratur, burung perkutut akan tetap lincah dan segar. Ini berarti sangat membantu dalam menghasilkan terur yang normal dan keturunan yang sehat kuat. Cara Ternak Perkutut Agar Cepat Bertelur “Menghasilkan Anakan Super” *** ekor9.com

error: