10 Langkah Cara Ternak Ayam Petelur Bagi Pemula
ekor9.com. Telur ayam menjadi salah satu komoditas yang paling menguntungkan. Dengan harga yang setimpal dan cenderung naik, permintaan pasar terhadap telur ayam tidak pernah berhenti. Selain sehat karena kandungan protein dan kalsium yang tinggi, telur ayam juga begitu fleksibel menjadi bahan dasar dalam berbagai macam olahan makanan dan kudapan, mulai dari martabak, bolu, kue kering, seblak, pancake, atau sekadar telur dadar sebagai menu sarapan sehari-hari
Menarik, bukan? Berangkat dari segmentasi dan animo pasar yang sedemikian besar, kita dapat melihat peluang usaha yang amat menjanjikan. Alih-alih menjadi penjual telur secara eceran atau grosir, kamu bisa menjajal rezeki dengan menekuni budidaya ayam petelur. Tidak begitu sulit, selama kamu mau belajar. Lagipula, dengan produktivitas ayam petelur yang begitu tinggi, ketekunan kamu akan menghasilkan keuntungan yang melimpah.
Tertarik mencoba? Inilah 10 poin paling esensial dalam budidaya ayam petelur yang penting bagi para pemula :
Daftar Isi :
1. Mengenal jenis ayam petelur
Terdapat dua jenis ayam petelur yang umum dibudidayakan di Indonesia, yaitu: petelur putih dan ayam petelur berwarna cokelat atau ayam medium. Sesuai namanya, ayam petelur putih menghasilkan telur berwarna putih, sensitif terhadap suara dan suhu, berbobot tubuh ringan, dan mudah dijumpai. Sementara ayam petelur cokelat menghasilkan telur berwarna cokelat yang berukuran relatif lebih besar dari petelur putih, dapat berfungsi sebagai ayam pedaging, dan harga telur lebih mahal karena sulit dijumpai.
2. Mendapatkan bibit ayam petelur
Untuk mendapatkan bibit ayam petelur, kamu bisa menetaskan sendiri atau membeli anakan dari peternak ayam petelur. Yang terpenting, bibit ayam petelur, memenuhi kriteria unggul, yaitu: (1) sehat, (2) berbulu halus, (3) berkembang dengan cepat, (4) nafsu makan tinggi, (5) berat badan ideal, (6) tidak memiliki cacat, dan (7) turunan dari indukan sehat yang berkualitas.
3. Menyiapkan kandang ayam petelur
Besar kandang tentu bergantung pada jumlah ayam yang kamu miliki. Namun, setidaknya terdapat dua tipe kandang ayam, yaitu: (1) kandang umparan/koloni, berupa kandang besar tanpa sekat, sehingga ayam bercampur dan dapat terjadi kemungkinan telur tidak terlihat; dan (2) kandang baterai, berupa kandang bersekat dan setiap ayam memiliki ruang sendiri untuk bertelur.
4. Menentukan lokasi peternakan
Atas pertimbangan risiko penyebaran penyakit, tingkat stres pada ayam, dan bau yang menyengat, penentuan lokasi peternakan ayam petelur tidak bisa sembarangan. Lokasi yang kamu pilih, sebaiknya: (1) jauh dari permukiman; (2) tidak berpindah-pindah; dan (3) terdapat akses transportasi atau mudah dijangkau.
5. Persiapan pakan
Ayam petelur membutuhakan pakan yang bervariasi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, antara lain berupa jagung, tepung ikan, dan sentrat. Untuk pakan ayam petelur yang masih bibit, lakukan dalam dua fase, yaitu: (1) fase starter, pada usia 0 – 4 minggu; dan (2) fase finishin, di usia 4 – 6 minggu dengan intensitas 3 kali sehari dan terus bertambah setiap minggu.
6. Penyajian minum ayam petelur
Sebenarnya, tidak ada minuman khusus untuk ayam petelur. Namun, untuk menjaga kualitas telur dan mencegah stres pada bibit ayam petelur yang baru dipindahkan, berikan campuran gula dan obat anti stress dalam minuman ayam, agar lebih tenang dan mudah beradaptasi.
7. Perawatan rutin ayam petelur
Demi mendapatkan telur berkualitas baik, ayam harus sehat dan bahagia. Maka, jagalah kebersihan dan kenyamanan kandang, berikan ruang gerak bagi ayam, dan lakukan vaksinasi.
8. Menjaga kebersihan kandang ayam petelur
Lingkungan yang bersih akan mencegah pertumbuhan virus dan bakteri penyebab penyakit. Maka, bersihkan lingkungan peternakan secara rutin setiap hari, meliputi kandang, tempat makan, dan tempat minum ayam petelur.
9. Vaksinasi ayam petelur
Sebelum terlambat, segera lakukan karantina apabila ada ayam yang terkena penyakit. Sebagai langkah pencegahan, berikan vaksinasi pada ayam petelur, untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam dan tambahan nutrisi.
10. Masa panen ayam petelur
Pemanenan telur dapat dilakukan tiga kali sehari, pada pagi, siang, dan sore hari. Setiap panen, pisahkan telur abnormal yang berbentuk tidak oval hingga gepeng, berkulit tebal, dan mengambang apabila dicelupkan ke dalam air. Kemudian, kumpulkan telur berkualitas baik untuk dijual di pasaran.
Mudah, bukan? Kini, apakah kamu siap beternak ayam petelur?