Panduan Lengkap: Cara Merawat Ikan Cupang dengan Baik dan Benar
ekor9.com. Ikan cupang alias Betta splendens sudah tidak asing lagi di kalangan para aquarist. Makhluk tangguh ini menjadi salah-satu ikan hias pertama yang datang dari Asia ke Eropa. Sebelumnya, mereka sudah tersebar di Malaysia dan Thailand.
Ikan cupang populer karena penampilannya yang indah, bisa bertahan di akuarium kecil, serta perilakunya unik. Selain itu, ikan ini mudah dikembangbiakkan, sehingga bentuk sirip dan warnanya jadi bervariasi.
Ikan cupang di alam liar tidak berwarna-warni, jadi penampilan mereka kurang menarik. Warna tubuh mereka kecokelatan dan kehijauan. Siripnya pendek dan tubuhnya memanjang.
Peliharaan ini sering disebut sebagai ikan aduan, lantaran ikan-ikan jantannya memang senang berkelahi. Bahkan tak jarang, salah-satu diantara mereka bisa jadi korban.
Uniknya, mereka seperti memiliki strategi tempurnya sendiri. Misalnya ketika musuh berenang ke permukaan air agar memeroleh udara, ikan lain tidak menyerang dulu, melainkan menunggunya kembali. Kemudian ketika ada dua ikan yang bertarung, ikan lain tidak ikut campur dan menunggu saja sampai perkelahian itu selesai. Baca : Akuarium Ikan Cupang
Namun ikan-ikan cupang modern yang sudah hidup di tangki-tangki mungkin terlihat berbeda. Mereka memang masih memiliki temperamen dan kebiasaan lama, namun penampilan mereka tampak lebih indah. Karena itu, cupang zaman now digunakan sebagai penghias, bukan hewan adu.
Daftar Isi :
Cara Merawat Ikan Cupang
Ikan betta atau cupang ini direkomendasikan untuk pemula, sebab mereka tidak menuntut akuarium berkapasitas besar. Mereka bahkan bisa bertahan dalam air yang miskin oksigen. Harganya juga relatif murah meriah, sehat, dan tidak cerewet soal makanan. Kalau ditempatkan dengan teman yang pas, mereka bahkan bisa bersikap tenang dan damai.
Hanya saja, mereka akan agresif dan galak ketika periode pemijahan berlangsung. Mereka bisa menyerang ikan mana saja. Terutama ikan yang berwarna cerah, yang penampilannya sama, bahkan pada ikan betina sekali pun.
Untuk mengatasinya, anda bisa menempatkan ikan cupang sendirian, selektif terhadap teman seakuarium, atau menyediakan tangki berkapasitas besar agar sanga betina bisa menghindar ketika ketakutan.
Habitat asli ikan cupang
Pada 1910, ikan cupang dideskripsikan untuk pertama kalinya. Mereka ditemukan di Asia barat daya, Kamboja, Thailand, dan Vietnam. Sebutan ‘betta’ diambil dari ‘Wuder Bettah’. Di Thailand, ikan ini disebut sebagai ‘pla-kad’, yang berarti ikan menggigit. Sementara di Indonesia sendiri, ikan ini lebih populer disebut ‘cupang’.
Ikan cupang hidup di air yang mengalir lambat atau perairan yang ditanami. Misalnya di sawah, saluran-saluran, atau sungai. Ikan ini dikategorikan sebagai Anabantoidei. Dengan kata lain, mereka bisa bernapas dengan oksigen atmosfir. Tak heran kalau ikan ini bisa kuat di tengah kondisi kolam yang parah.
Deskripsi ikan cupang
Jika ikan cupang liar tidak begitu menawan, lain dengan ikan cupang di akuarium. Warnanya memesona. Bentuk siripnya juga bervariasi. Ikan ini tumbuh sampai 6-7 cm. Namun usia mereka cenderung pendek. Ikan ini hanya mampu bertahan 2-3 tahun. Baca : Ikan Cupang Terbesar di Dunia
Kesulitan merawat ikan cupang
Sebenarnya perawatan ikan ini tidaklah rumit. Mereka bahkan bisa tinggal dalam akuarium sempit, dengan kondisi air yang biasa saja. Makanannya juga tidak harus khusus.
Yang mesti anda ingat yaitu temperamen ikan jantan. Mereka galak dan berbahaya bagi satu sama lain, termasuk bagi pasangan. Apalagi di masa pemijahan, di mana ikan jadi semakin sensitif. Karena itu, sebaiknya anda menyiapkan akuarium khusus.
Merawat ikan cupang dalam akuarium

via : pinterest.com
Ukuran akuarium ideal bagi ikan ini cukup 20 liter lebih saja. Suhunya berkisar antara 24-27 derajat Celcius. Sedangkan ukuran pH-nya antara 6,0-8,0.
Ikan cupang senang berenang di seluruh lapisan air. Namun mereka sering terlihat berada di bagian atas. Pastikan akuariumnya tertutup, sebab ikan bisa melompat ke luar. Jika ikan dalam akuarium komunitas, pastikan ukurannya besar dan memiliki penghalang khusus sebagai tempat berlindung, khususnya bagi ikan betina.
Biarkan cahayanya redup. Usahakan untuk rutin memperbaharui air. Dalam seminggu, setidaknya anda mesti mengganti sekitar 25% air. Hal ini dikarenakan banyaknya sampah atau sisa makanan dalam akuarium. Lingkungan mereka kotor, sehingga penampilan siripnya pun bisa berubah jelek.
Makanan ikan cupang
Makanan utama ikan cupang adalah serangga. Namun sebagai omnivora, apa pun bisa dimakan, termasuk alga. Di alam liarnya sendiri, ikan ini melahap zooplankton, serangga air, dan larva.
Tidak ada masalah besar dalam hal makanan ikan cupang. Mereka bersedia memakan pakan hidup, buatan, atau yang beku. Jika anda memilih produk pakan khusus, pastikan memilih yang berkualitas. Jangan sampai menjadi sumber infeksi dan cepat membuat akuarium jadi kumuh.
Teman akuarium untuk ikan cupang
Umumnya, ikan cupang bisa hidup bersama dengan ikan mana saja. Namun anda mesti memasukkan tiger barb (ikan sumatera) dan ikan buntal kerdil ke dalam blacklist, sebab mereka suka menggigit sirip. Meski demikian, ikan cupangnya sendiri kadang gemar menggigit sirip ikan lain.
Hal lain yang patut anda camkan, yaitu tidak boleh menempatkan dua ikan jantan. Sebab bisa dipastikan mereka akan berkelahi. Kontras dengan ikan cupang betina, yang tidak begitu agresif. Hanya saja mereka memiliki hierarki yang relatif kuat.
Ikan cupang jantan sebaiknya ditempatkan bersama beberapa betina. Itu pun mesti dilengkapi dengan beberapa dekorasi, yang juga bermanfaat sebagai tempat bernaung para betina. Ikan cupang juga bisa hidup rukun dengan glowlight tetra, serpae tetra, black tetra, gurami kerdil, dll. Baca : Ikan yang Cocok Disatukan dengan Cupang
Perbedaan jenis kelamin ikan cupang
Menentukan ikan cupang jantan dan betina relatif mudah. Ikan jantan memiliki tubuh dan sirip yang lebih besar. Warnanya juga lebih jenuh. Beda lagi dengan ikan cupang betina, yang tubuh dan siripnya kecil. Warnanya kurang cerah. Perutnya pun cenderung lebih bundar.
Pembiakan dan Budidaya ikan cupang
Ikan cupang termasuk spesies yang membangun sarang gelembung. Perihal pemijahan memang mudah. Namun yang merepotkan, yaitu temperamen ikan jantan serta lembeknya anak ikan cupang, sehingga mereka mudah sakit. Agar juvenil (burayak) atau anak ikan cupang tumbuh sehat, anda mesti sabar dengan prosesnya.
Perut ikan cupang betina akan semakin bundar ketika mereka siap memproduksi telur. Jika momen itu tiba, anda mesti memasukkannya ke dalam tangki pemijahan bersama sang betina. Ketinggian airnya mesti kurang dari 15 cm. Namun jangan sampai terlalu sempit, sebab ikan betina kadang butuh tempat bersembunyi dan berlindung. Baca : Makanan Ikan Cupang Terbaik
Suhu air mesti lebih ditingkatkan, antara 26-28 derajat Celcius. Setelah itu, ikan akan terlihat merangkai sarangnya sendiri. Anda bisa menambahkan tanaman tebal, misalnya lumut Jawa, agar ikan jantan tidak sampai menghabisi pasangannya. Anda juga disarankan menempatkan tanaman mengambang atau riccia.
Begitu sarangnya siap sedia, ikan jantan seperti meminta sang betina untuk mendekatinya. Ikan betina menuruti keinginannya dan menutup siripnya. Namun ia juga tetap waspada, sebab kemungkinan sang jantan untuk membunuhnya masihlah ada.
Ikan betina menghasilkan sekitar 40 telur dalam satu waktu. Mereka bisa memberikan 200-an telur dalam sekali periode pemijahan. Telur-telur itu akan berjatuhan ke dasar tangki. Lalu ikan jantan akan memungut dan memasukkan telur ke dalam sarang. Kadang-kadang ikan betina akan membantunya. Tak jarang ia justru memakannya. Untuk itu, lebih baik anda segera memisahkan sang betina begitu pemijahannya selesai.
Dalam waktu 24-36 jam, telur akan menetas. Sekitar 2-3 hari, larva akan tetap berada dalam sarang. Setelah itu, mereka akan mulai berenang. Jika sudah tahap demikian, sebaiknya anda memisahkan ikan jantan, sebab mereka bisa memakan anak-anaknya sendiri. Aerasi dan level air pun mesti diturunkan, antara 5-7 cm saja. Lakukan hal ini sampai anak ikan memiliki organnya sendiri. Pakannya sendiri antara kuning telur dan infusorian.
Begitu semakin tumbuh, anda bisa memberikan cacing tubifex dan udang. Ada pun pertumbuhan mereka relatif individual, tidak rata. Jika ada yang tampak tumbuh lebih cepat, sebaiknya anda segera memisahkan ikan tersebut agar tidak terjadi aksi perkelahian dan kanibalisme. Cara Merawat Ikan Cupang.