Cara Merawat dan Melatih Burung Beo Cepat Berbicara Meniru Suara Manusia

Memelihara beo bisa dimulai sejak bakalan yang masih piyik. Keuntungannya ia cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya, cepat jinak, dan lebih gampang melatihnya bicara nanti.

Kalau burung beo yang akan dipelihara masih berupa piyik, taruhlah ia dalam sangkar berukuran 40 x 40 x 60 cm. Sangkarnya boleh sangkar gantung atau sangkar berkaki yang ditaruh di lantai. Kalau sangkarnya berkaki, pada puncaknya sebaiknya ada atap.

Tips Pemberian Pakan

Suapilah setiap pagi piyik itu dengan pur (makanan buatan untuk burung ocehan) yang telah dilumatkan dengan air matang. Lumatan itu bentuknya kental seperti bubur, dan disuapkan dengan sendok kayu atau bambu yang bentuknya tipis selebar jari kelingking.

Minumnya air putih biasa yang dimasak dan didinginkan. Cara pemberiannya juga disuapkan dengan sendok kayu yang tipis itu. Siang hari makanannya pepaya masak atau pisang kepok masak. Lumatlah dua buah itu, baru disuapkan seperti pur tadi.

Pada sore harinya, kembali diberi pur basah seperti pagi harinya. Penyuapan itu berlangsung sampai si burung bisa makan sendiri. Kalau burungnya sudah besar (dewasa), ia tidak membutuhkan penyuapan. Karena ia sudah bisa mengurus kebutuhan makan dan minumnya sendiri. Kita tinggal memperhatikan kebutuhan pakan dan minumnya, menjaga kebersihan kandang dan melakukan hal-hal yang diperlukan olehnya.

Makanannya adalah pur dalam bentuk butiran kasar (merupakan makanan tetap yang harus selalu tersedia dalam wadah di sangkar). Pada pagi harinya burung itu diberi minum susu hangat secangkir kecil. Kalau sudah 1-2 jam tak habis diminum, sisanya dibuang, karena sudah rusak dan asam.

Buah-buahan diberikan setiap siang, boleh berupa satu buah pisang kepok atau sepotong pepaya matang. Buah itu diberikan secara bergantian. Dua hari sekali burung diberi makanan tambahan nasi campur cabai giling dan sedikit garam berjodium. Cabainya cabai merah keriting atau rawit merah. Beo gemar sekali melahap makanan tambahan itu.

Mandikan untuk Kesehatan

Setiap tiga hari sekali beo dimandikan, waktunya pagi hari jam 8.00-9.30, kalau udara cerah. Air mandinya berupa air rebusan daun sirih yang telah didinginkan semalam. Setiap liternya diberi garam 1 sendok teh. Ramuan air mandi itu berguna untuk membersihkan bulu dari kutu, mencegah penyakit lumpuh dan rematik tulang pada burung.

Burung remaja dan dewasa bisa mandi sendiri, kita cukup menyediakan baskom kecil dari plastik untuk menaruh air mandinya. Kalau burungnya masih piyik, ia cukup dibasahi bulu badannya saja pakai tangan. Setelah mandi, burung ditaruh selama 5 menit di tempat teduh agar berangin-angin, lalu dijemur di panas matahari pagi selama 5-10 menit. Sambil berjemur ia diberi minum air susu hangat. Sementara burung dijemur/diangin-anginkan, bisa dilakukan pembersihan sangkar.

Tips dan Cara Melatih Bicara

Burung beo berusia remaja sekitar 6 bulan sudah bisa mulai dilatih menirukan kata-kata. Tutuplah sangkarnya dengan kain hitam, dan dari luar sangkar kita ucapkan kata-kata untuk ditirunya. Pada awalnya kata-kata pendek, lambat laun kata-kata yang lebih panjang, kemudian kalimat-kalimat pendek. Selama melatih, selubung kain jangan dibuka, kecuali kalau kain itu hendak dicuci karena kotor.

Cara melatihnya, ucapkan kata-kata yang utuh, jangan suku kata. Burung yang terlatih baik, pandai sekali mengucapkan kata-kata penyapa, seperti “Selamat pagi, Selamat sore”, atau “Assalamualaikum”, dan lain-lain. Beo yang baik adalah yang pandai mengucapkan kata-kata yang baik. Beo yang mengucapkan kata-kata kotor, tidak disukai orang. Bagaimana Cara Melatih Burung Beo Cepat Berbicara Meniru Suara Manusia? #WE