Cara Mudah Budidaya Ikan Gabus di Lahan Sempit
Jika membicarakan soal ikan gabus, mungkin anda akan bertanya-tanya cara apa yang paling efektif untuk membuat ikan predator ini sehat dan bisa berkembang dengan maksimal walau di kolam yang sempit. Ikan gabus yang termasuk predator ini tentunya juga memiliki tantangan tersendiri ketika ingin dibudidayakan karena sifatnya yang bisa memakan segala jenis ikan, termasuk jenisnya sendiri. Terlebih bagi anda yang memiliki keterbatasan lahan, tentu untuk budidaya jenis ikan gabus memerlukan tips dan trik tersendiri.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami akan memberi informasi lebih dalam seputar ikan gabus agar anda bisa mengetahui bagaimana cara pembudidayaan yang tepat. Nantinya kami juga akan memberitahu trik pembudidayaan ikan gabus yang menguntungkan dengan omzet jutaan rupiah. Penasaran kan seperti apa? Langsung saja simak ulasannya berikut ini.
Daftar Isi :
Mengenal Lebih Jauh Seputar Jenis dan Karakter Ikan Gabus
Ikan gabus merupakan jenis ikan air tawar yang mempunyai sifat karnivora dan tersebar luas di perairan Asia Tenggara. Untuk anakan ikan gabus umumnya mempunyai penampilan yang eksotis dan cukup bayak dipelihara di aquarium sebagai ikan hias. Sedangkan ikan gabus dewasa dikenal sebagai ikan konsumsi yang bernilai ekonomi tinggi dan tidak disukai masyarakat Indonesia. Dan karena popularitasnya, mulai banyak para pembudidaya yang melirik peluang dari budidaya ikan gabus dengan omzet jutaan.
Ikan gabus sendiri sebenarnya memiliki penyebaran yang lebih luas dari sekedar wilayah Asia Tenggara, bahkan ikan ini juga menghuni wilayah perairan Afrika. Ikan gabus juga memiliki lebih dari 30 spesies yang berbeda. Asia menjadi pusat penyebaran ikan gabus terbesar dengan 10 spesies di dan lima spesies diantaranya tersebar di Singapura, Malaysia, dan Indonesia.
Mengenal Habitat dan Kebiasaan Ikan Gabus
Ikan gabus ada pada perairan yang dangkal seperti misalnya di sungai dan rawa dengan kedalaman 40 cm dan menyenangi tempat gelap, berlumpur, berarus tenang, atau bebatuan sehingga ia bisa bersenbunyi. Sering didapati di danau, area pembuangan air atau sawah. Ikan gabus termasuk di antara jenis ikan air tawar yang memiliki penyebaran yang luas sehingga tak sulit untuk menemukannya.
Ikan gabus memiliki keterampilan bernafas langsung dari udara dengan memakai semacam organ labirin yakni divertikula yang terletak di atas insang sehingga dapat menghirup udara dari atmosfir. Sebagaimana ikan-ikan yang memiliki labirin, ikan gabus dapat bertahan dalam situasi perairan rawa dengan kandungan oksigen rendah.
Memilih Tempat Budidaya Ikan Gabus yang Sesuai Kebutuhan
Nah, setelah anda sedikit banyak mengenal karakter dari ikan ini, maka sekarang saat yang tepat untuk mulai mempelajari cara pembudidayaannya. Berikut ini akan kami bagikan beberapa tahapan yang perlu diperhatikan dalam pembudaidayaan ikan gabus. Umumnya ada beberapa tempat yang biasa digunakan oleh para peternak dalam pembudidayaan ikan gabus, seperti misalnya kolam terpal, kolam tanah, atau kolam beton. Pilihlah di antara kolam tersebut yang akan anda pakai nantinya dan sesuaikan dengan modal awal. Berikut sejumlah poin yang mesti anda ketahui mengenai ketiga jenis kolam pemeliharaan ikan gabus ini :
1. Kolam Tanah
Untuk pembuatan kolam ikan dengan media langsung dari tanah, teknik membuatnya lumayan sederhana yakni dengan mencari tanah yang permukaannya datar sampai mencapai kedalaman tertentu. Lalu kita hanya tinggal mengerjakan penimbunan di unsur sisi kolam supaya ketinggian dari kolam tersebut dapat bertambah. Untuk masalah air yang akan dipakaiseringkali berasal dari anak sungai yang dialiri dari atas kolam dan air yang sudah melimpah nantinya akan masuk dan mengalir ke dalam got yang di siapkan di sekitar area kolam sehingga akan terjadi sirkulasi air yang baik. Di samping lebih praktis dan irit biaya, berikut sejumlah keuntungan yang diperoleh melalui pembuatan kolam dari tanah ini:
- Kemungkinan ikan menemukan pakan alami bakal lebih tinggi sehingga akan sangat membantu dalam proses budidaya ikan gabus dan menjaga supaya para ikan tumbuh dengan sehat.
- Terdapat cukup banyak pakan alami yang hidup dan berkembang biak secara langsung di dalam kolam ikan gabus ini akan sangat menyukai beberpa jenis ikan kecil, udang kecil, dan berbagai zat renik yang hidup di dalamnya.
- Peluang untuk meningkatkan kualitas perairan karena bisa menjadi lebih subur bila kita melakukan pemupukan terlebih dahulu sebelumnya.
- Penggantian air yang bersumber dari aliran sungai tentunya sangat mudah dan irit biaya.
2. Kolam Terpal
Sekarang ini, kolam terpal sudah semakin populer digunakan pada budidaya berbagai jenis ikan, tak terkecuali untuk ikan gabus. Penggunaan kolam terpal tentunya bakal lebih praktis dan mudah, pembuatannya pun akan lebih murah andai dibandingkan dengan kolam beton dan pastinya memiliki sejumlah kenggulan antara lain sebagai berikut:
- Sangat direkomendasikan untuk wilayah yang tidak mudah mendapatkan air. Bagi anda yang memiliki area yang tidak mudah untuk mendapatkan air seperti misalnya di wilayah berpasir dan di pesisir maka kolam terpal menjadi salah satu pilihan yang bagus.
- Mampu menjaga kestabilan suhu di kolam. Beberapa petani ikan sudah membuktikan kedahsyatan kolam terpal yang nyatanya dapat menahan bentuk perubahan suhu air kolam yang seringkali terjadi sebab adanya alas sekam yang ditabur pada dasar kolam.
- Kolam dari terpal juga tidak akan menimbulkan bau yang menyengat. Berbeda dengan menggunakan kolam yang langsung dari media tanah, pemakaian kolam dari terpal akan mengurangi bau lumpur maupun bau tanah pada ikan yang dihasilkan.
- Sangat mudah untuk dipanen karena terpal sangat fleksibel. Pada kolam terpal ini juga akan sangat minim lumpur atau bahkan tidak terdapat sama sekali sehingga jadi proses panen bakal lebih gampang dan cepat.
- Jarang ditemukan adanya penyakit maupun hama. Kebersihan kolam terpal ini relatif stabil, makanya jarang di temukan ikan yang sakit atau terpapar hama tertentu.
3. Kolam Beton
Pembudidayaan ikan gabus menggunakan beton membutuhkan persiapan dan perawatan yang jauh lebih rumit jika dibanding dua kolam sebelumnya sehingga kami sangat tidak merekomendasikannya. Namun, sebagai wawasan maka tidak ada salahnya anda mengetahui beberapa sisi keunggulan dari penggunaan kolam beton ini.
- Berbeda dengan penggunaan kolam dari tanah, air yang dialiri ke dalam area kolam beton tidak akam kotor dan lebih higienis sebab tidak langsung bersentuhan dengan tanah.
- Kolam beton jauh lebih tahan lama dan permanen dibanding jenis kolam lainnya.
- Tidak membutuhkan perawatan berkala karena ketahanannya sangat baik.
- Kolam mudah dibersihkan saat memasuki masa panen.
- Hasil panen tidak bau lumpur atau tanah.
Memilih Indukan Gabus yang Berkualitas
Sebelum mengerjakan pembudidayaan, tentunya terlebih dahulu kita perlu memilih indukan yang sehat dan aktif. Perbedaan induk jantan dan betina ikan gabus umumnya sebagai berikut:
- Ikan gabus jantan seringkali memiliki bentuk kepala oval sedangkan betina berbentuk bulat.
- Warna tubuh ikan gabus jantan umumnya agak gelap dan pada betina ada warna kontras yang lumayan terang.
- Lubang genital pada ikan gabus jantan seringkali berwarna merah dan ketika ditekan akan mengeluarkan zat cairan jernih dan pada betina umumnya ketika ditekan akan mengeluarkan telurnya.
Memulai Pemijahan dan Penetasan Telur Ikan Gabus
Pemijahan sendiri berarti suatu proses di mana adanya pelepasan telur beserta sperma pada induk ikan yang nantinya bakal menghasilkan pembuahan. Cara melakukannya cukup mudah, yaitu dengan mencampurkan indukan jantan dan betina, minimal 20 sampai 30 indukan. Disinilah kolam ikan yang sebelumnya sudah dibuat akan segera kita gunakan.
Biarkan indukan ikan gabus sekitar 3 atau 4 hari di dalam kolam tersebut, usahakan supaya air tetap mengalir selama proses pemijahan berlangsung. Beberapa tumbuhan air bisa ditambahkan dalam kolam selama pemijahan. Isi kolam dengan batasan sampai 50 cm saja. Biasanya ikan gabus betina dapat menghasilkan sampai 11.000 butit telur.
Telur – telur itu akan menetas dalam cukup cepat, yaitu kurang lebih hanya sehari saja. Aturlah suhu kolam sampai 28 derajat celcius dan biarkan anakan ikan gabus yang sudah menetas tersebut sebab mereka masih menyimpan cadangan makanan sendiri untuk 2 hari ke depan sehingga anda tidak perlu memberi pakan.
Merawat Burayak atau Anakan Ikan Gabus
Setelah burayak atau anak ikan gabus memasuki usia lebih dari 2 hari, maka mereka memerlukan makan yang harus anda sediakan. Nah, dalam perawatan burayak ini menjadi hal yang vital karena nantinya angka pendapatan anda akan bergantung dari seberapa banyak anakan ikan yang mampu bertahan hingga dewasa dan memasuki masa panen. Berikut ini beberapa hal yang perlu anda perhatikan saat merawat burayak tersebut:
1. Perawatan Burayak saat Memasuki Usia 2 Hari
Seperti yang diterangkan di atas bahwa larva atau burayak ini sudah menyimpan cadangan makanan guna 2 hari lamanya dan setelahnya anda bisa memberi makanan seperti misalnya artemia. Pemberian makan bisa dilakukan 3 kali sehari untuk menjamin kebutuhan nutrisinya.
2. Perawatan Burayak saat Memasuki Usia 5 Hari
Di tahap ini anda wajib memberikan makanan 3 kali dalam sehari dan sisipkan makanan tambahan, bisa berupa Daphina. Anda juga harus mengganti air kolam secara berkala agar kelancaran sirkulasi air dan udara tetap terjaga.
Memberikan Makanan Rutin untuk Ikan Gabus Dewasa
Setelah burayak tadi tumbuh besar maka anda bisa mengganti pakan menggunakan pelet ikan. Anda juga bisa menyediakan sejumlah jenis pakan pilihan seperti anakan rayap, ikan teri kecil, hingga sisah-sisah daging yang sudah dicincang kecil. Bahkan andajuga bisa membuat pakan sendiri dari beberapa bahan, seperti misalnya menggunakan jagung, ikan teri, ampas tahu, dan bekatul.
Karena sifat dari ikan gabus ini kanibal maka anda tidak boleh telat memberi makan karena mereka bisa memangsa sesamanya. Dan jika hal itu terjadi, maka seisi kolam akan saling berebut untuk menyisahkan ikan yang paling kuat. Tentu saja hal ini sangat tidak bagus untuk keberlangsungan pembudidayaan anda.
Memasuki Masa Panen Ikan Gabus
Di sini anda bisa mengerjakan proses panen secara bertahap di dalam setiap kolam. Pilihlah ukuran ikan gabus yang sama besar dan sisihkan dengan yang berukuran lebih kecil atau lebih besar. Kelompokkan ikan – ikan itu dari bentuk fisik ukuran mereka. Ini dilakukan untuk memastikan jika nantinya mereka tidak saling melahap ikan yang berukuran lebih kecil. Jika proses panen sudah selesai, maka anda hanya perlu mendistribusikannya dan menikmati keuntungannya.
Demikianlah beberapa ulasan yang bisa kami sampaikan seputar budidaya ikan gabus. Semoga ulasan ini bermanfaat dan sukses selalu untuk pembudidayaan anda.