11 Binatang Paling Beracun yang Wajib Kamu Waspadai
ekor9.com. Setiap makhluk hidup dianugerahi Tuhan dengan alat pertahanan diri yang berbeda-beda. Manusia dengan akal dan kekuatan fisik, sementara fauna menggunakan insting dan senjata yang tertanam secara alamiah dalam tubuh mereka.
Sebut saja, hewan beracun. Selain berupa sengatan secara aktif, hewan-hewan yang mengandung racun juga dapat mentransfer racun di tubuh mereka secara pasif ketika diserang atau diganggu oleh predator.
Maka, kamu jangan macam-macam. Salah perlakuan sedikit saja, racun mereka dapat melumpuhkan, bahkan mematikan! Karena itulah, waspada terhadap 11 hewan atau binatang paling beracun berikut ini:
Daftar Isi :
1. Ular: Taipan pedalaman

via : commons.wikimedia.org
Meski karakter ular taipan pedalaman jinak dan mudah dikendalikan, mereka memiliki bisa beracun dengan dosis yang dapat membunuh hingga 100 orang dewasa dalam sekali gigitan. Namun, kabar baiknya, angka kematian yang disebabkan oleh ular asal Australia ini relatif rendah, karena mereka jarang bersinggungan dengan peradaban manusia.
2. Amfibi: Katak panah emas beracun
Nama latin : Phyllobates terribilis
Nama lain : Golden poison frog
Kulit katak yang hidup di hutan hujan pada bagian barat Kolumbia ini diselubungi racun yang dapat membunuh 10—20 orang dewasa. Menariknya, racun tersebut berasal dari makanan mereka, yaitu semut dan kumbang setempat, sehingga spesimen yang hidup dalam penangkaran tidak akan berbahaya. Baca : Jenis Katak Beracun dan Mematikan di Dunia
3. Ikan: Ikan batu
Sesuai namanya, ikan dari Pasifik Selatan ini wujudnya sangat mirip dengan batu karang. Akibat kamuflase terhadap predator tersebut, mereka rawan terinjak oleh penyelam yang tidak hati-hati, padahal, ikan batu dapat mengeluarkan racun berbahaya.
4. Mamalia: Platipus

mamalia beracun. via : nationalparks.nsw.gov.au
Tragedi kematian yang disebabkan oleh platipus termasuk fenomena langka. Racun mereka dapat berakibat fatal kepada hewan-hewan kecil, sementara efeknya pada manusia sebatas berupa rasa sakit yang ekstrem.
5. Ubur-ubur: Tawon laut

Ubur-ubur beracun. via : oknation.nationtv.tv
Mereka terkenal dengan sebutan tawon laut atau ubur-ubur kotak, karena tentakel ubur-ubur ini dapat memberikan sensasi sengatan. Pada tentakel hewan yang memiliki nama ilmiah Chironex fleckeri ini terdapat sel bernama “cnidocytes” yang dapat meletus dan memaparkan racun ke lingkungan sekitarnya.
6. Burung: Pitohui kepala hitam
Jarang orang menyangka bahwa ada spesies burung yang mengandung racun. Namun, rupanya, pitohui kepala hitam asal Papua New Guinea mengandung sejenis neurotoxin pada kulit dan bulu mereka. Racun tersebut dapat menyebabkan sensasi sengat dan mati rasa kepada manusia.
7. Hewan bertempurung: Penyu sisik
Berat penyu sisik dewasa dapat mencapai 75-100 kilogram dengan besar tubuh yang setara dengan manusia. Populasi mereka tersebar di seluruh dunia, dan di Asia Tenggara, penyu sisik memakan alga beracun, yang berdampak pula pada kandungan tubuh mereka.
8. Laba-laba: Laba-laba pengembara Brazil
Dalam dosis mikro saja, racun laba-laba pengembara yang tinggal di wilayah tropis Amerika Selatan ini dapat melumpuhkan manusia. Namun, kabar baiknya, laba-laba ini tidak suka menyerang dan jarang bersinggungan dengan manusia.
9. Sefalopoda: Gurita cincin biru
Diam-diam mematikan. Gurita cincin biru akan menggigit saat merasa terancam. Uniknya, kamu tidak akan merasa sakit, namun racun gurita ini dapat membunuh manusia dalam beberapa menit saja.
10. Serangga: Semut pemanen Maricopa
Dalam 300 gigitan, racun semut pemanen Maricopa asal Arizona ini dapat mengirim kamu ke alam baka. Syukurlah, kamu dapat mewaspadai keberadaan mereka, karena semut ini terkenal dengan sarangnya yang megah, berdiameter 9 meter dan tinggi 1,8 meter. Baca : Serangga Beracun yang Paling Mematikan
11. Moluska: Siput kerucut laut
Cukup satu gigitan, Conus marmoreus atau siput kerucut laut, mampu melumpuhkan mangsanya. Siput mengerikan ini mentransfer racun dengan gigi berbentuk tombak yang dapat menembus kulit.
Berdoa saja kita tidak pernah bertemu mereka, ya!