Netizen Gempar! Babi Besar Berotot Kekar ala Hulk Viral di Media Sosial
ekor9.com. Babi Besar Berotot Kekar. Merekayasa evolusi biosfer, atau lebih populer jika disebut rekayasa genetika, menjadi salah satu kemampuan manusia yang paling mengkhawatirkan. Kita sulit menerka, apa tujuan manusia setiap kali melaksanakan ide-ide liarnya. Keselamatan alam? Mengukuhkan kemudahan dan kenyamanan? Atau, sekadar memuaskan keingintahuan?
Tak jarang, percobaan demi percobaan di laboratorium para ilmuwan justru menyeret korban. Dari spesies kita, maupun hewan-hewan tidak berdaya. Ya, seperti kasus babi berotot kekar asal Kamboja yang sempat viral di media sosial. Babi-babi mutan yang tampak seperti Hulk tersebut tak ayal menggemparkan netizen.
Di balik rekayasa genetika babi tersebut, rupanya perusahaan peternakan bernama Duroc Cambodia yang memiliki andil besar atas keanehan mereka. Bahkan, lebih dari itu, Duroc Cambodia membuka peluang inseminasi buatan dengan hanya 5 euro. What a phenomenon.
Berdasarkan informasi Dailymail.uk, babi-babi mutan ini hidup dan berkembang biak pada sebuah peternakan di Banteay Meanchey, Kamboja. Hanya saja, hasil rekayasa evolusi ini sepertinya tidak cukup baik. Babi-babi Hulk jadi tampak kesulitan bergerak dan tidak nyaman dengan otot kekar dan tubuh yang besar di luar kewajaran. Lebih buruk lagi, babi-babi ini ditempatkan pada kandang yang sempit dan hidup berdesakan.
Maka, atas perlakuan yang kurang beradab dan minim etika, Duroc Cambodia dikecam keras oleh dunia, terutama di kalangan pecinta hewan. Mereka terbukti melakukan kekejaman terhadap hewan dan rekayasa genetika yang tidak sesuai dengan kaedah keseimbangan alam.
Apakah kamu ingat dengan kasus babi mutan serupa yang pernah terjadi di China dan Korea Selatan?
Sekitar tahun 2015, ditemukan 32 anak babi yang berotot kekar. Setelah ditelusuri, mereka tidak mengalami penyimpangan genetika secara alami, melainkan hasil rekayasa para ilmuwan di sana. Kejamnya, ekor anak-anak babi tersebut dipotong, gigi susu mereka dirontokkan, dan para babi jantan dikebiri tanpa pemberian obat penekan rasa sakit.
Karena kasus mengerikan yang terjadi sebelumnya, maka kecaman tidak hanya datang dari para netizen, melainkan PETA, selaku pembela hak hewan berbasis internasional. Dengan kekuatan advokasi yang mereka miliki, PETA mengancam akan meakukan pemblokiran dagang Duroc Cambodia, apabila mereka masih melakukan praktek rekayasa babi mutan tersebut. Kecaman ini diharapkan menjadi peringatan keras bagi seluruh warga dunia untuk selalu menghargai kelestarian dan keselamatan seluruh makhluk hidup di muka bumi.
Apalagi, kita telah tiba pada masa ketika teknologi menjadi layaknya sebilah pisau. Menjadi ancaman atau tidak, bahaya atau tidak, tergantung siapa dan bagaimana menggunakannya. Rekayasa genetika, bisa menjadi terobosan yang luar biasa membanggakan bagi umat manusia. Namun, ada syarat-syarat yang harus terpenuhi. Sebut saja, segala etika terhadap alam, peraaban, bahkan Tuhan. Lagipula, pertanyaan besarnya, kemanakah arah kemajuan zaman? Perbaikan berkelanjutan, atau kehancuran? Babi Besar Berotot Kekar ala Hulk -NSP