Asal Muasal Burung Merak dan Makanan Kesukaannya
ekor9.com – Ada yang belum tahu Burung Merak berasal darimana dan makan apa? Naah… di bawah sedikit kami ulas mengenai burung merak, si peacock yang amazing ;D
1. Burung Merak Putih, Bulunya Cantik
Kalau selama ini kita mengenal burung Merak yang berbulu Hijau atau Biru, ternyata ada juga merak yang berbulu putih. Konon, Merak Putih ini merupakan hasil dari persilangan para penyayang binatang di negeri India.
Di negara kita Indonesia, habitat burung merak hanya di Ujung Kulon (Jawa Barat) dan di Baluran (Jawa Timur). Dua tempat itu letaknya persis di Ujung Pulau Jawa. Bedanya, yang satu di ujung barat dan satunya lagi di ujung timur.
Sumatera, yang letaknya lebih dekat dengan semenanjung Malaya (Malaysia) yang diduga merupakan tempat asal muasal merak Indonesia, justru malah tidak dihuni merak. Naahh lhooo…. Mengapa?
Ternyata ada tiga jenis merak berdasarkan dari warna bulunya. Pertama adalah Merak Hijau (Pavo Muticus). Daerah penyebarannya meliputi Jawa Barat, Jawa Timur, sedangkan Malaya adanya di Myanmar (dulu Birma).
Kedua, Merak Biru (Pavo Cristatus), ada di tanah bollywood India dan Kawasan Asia. Ketiga, Merak Putih, karena merak ini dianggap merupakan mutasi dari merak biru, maka sampai saat ini ia pun “numpang nama” Latin pada merak biru, Pavo Cristatus. Selain di India, merak putih ini juga dikabarkan terdapat pula di Srilanka.
Dibandingkan dengan merak hijau atau biru, badan merak putih agak ramping. Namun panjang badan berikut ekornya sama, sekitar 1 – 1,5m. Sesuai dengan namanya, merak ini berbulu putih bersih seperti kapas, tanpa warna lain lagi.
Ciri-Ciri Merak putih jantan berekor panjang dengan taji di kedua kakinya, sedangkan yang betina ekornya pendek dan tidak bertaji. Namun keduanya memiliki bulu mahkota di atas kepala, mirip kipas kecil.
Bila musim kawin tiba, bulu-bulu ekor sang jantan akan terangkat tinggi-tinggi menyerupai kipas besar. Hal ini dilakukan sang jantan untuk menarik perhatian betinanya.
2. Habitat Burung Merak
Di alam bebas, merak hidup di hutan-hutan dataran rendah. Makanan-nya berupa biji-bijian, buah-buahan jatuh, cacing tanah, dan serangga. Ia juga sangat suka makan rumput, di tempat terbuka yang dekat dengan sumber air.
Merak biasa tidur bertengger di pohon-pohon yang tidak terlalu rimbun daunnya. Dalam hal mengasuh anak, merak betinalah yang paling berperan menumbuhkembangkan garis keturunannya. Merak jantan hanya bertugas sebagai pengasuh dan mengawini merak-merak betina yang sudah siap kawin. Setelah itu, ia pergi entah ke mana.
Seekor induk betina biasanya akan mengasuh 2 sampai 5 ekor anak merak. Pada usia 2 minggu, anak-anak merak itu sudah mampu meloncat dan hinggap di dahan setinggi 1 meter.
Jika ada bahaya mengancam, misalnya harimau lewat, musang mendekat, ular merayap, atau manusia yang iseng terhadapnya 😀 anak-anak merak akan langsung menghindar dan berlindung beramai-ramai di bawah sayap induknya.
Bulu-bulu ekor merak jantan biasanya rontok setelah musim kawin berakhir. Sepanjang masa ini, bulu ekor yang rontok itu jumlahnya bisa sampai 100 – 150 lembar. Karena keindahannya, maka bulu-bulu ekor ini sudah lama telah dimanfaatkan sebagai penghias Singo Barong (topeng harimau bermahkota bulu-bulu merak) yang merupakan sarana utama dalam kesenian Reog Ponorogo.
3. Memelihara Merak
Merak diberi makan gabah, jagung giling, dedak, taoge, irisan kangkung, kacang tanah, kacang panjang, serta pepaya.
Pemberian makan dilakukan setiap hari, setelah kandang dibersihkan. Dalam kandang disediakan pokok kayu kering sebagai tempat bertengger, sarang tempat bertelur, kolam kecil dan bak pasir sebagai “area bermain”. Untuk mencegah serangan penyakit, sebulan sekali merak putih diberi obat Rajamix U yang mengandung antibiotika, vitamin dan mineral.
Itulah Asal Muasal Burung Merak dan Makanan Kesukaannya.