Apakah Terapi Ikan Berbahaya? Ketahui Nama Ikan untuk Terapi
ekor9.com. Apa anda pernah melakukan terapi ikan?
Pedikur ikan menjadi salah-satu treatment atau terapi yang masih ngetren. Orang-orang tertarik menjalaninya sebab ada klaim kalau aktivitas ini bermanfaat serta mampu menghilangkan bakteri dan jamur, sirkulasi darah lebih lancar, kaki jadi lebih halus dan tidak bau, bahkan bisa mengatasi eksim. Selain itu, mereka juga penasaran dengan pengalaman spa unik ini.
Ada yang berani melakukannya, ada juga yang terlalu geli untuk mencobanya. Namun tanpa disadari, salah-satu layanan yang bisa ditemukan di salon kecantikan atau objek wisata ini tak luput dari bahaya.
Apa yang dimaksud terapi ikan?

Garra rufa, ikan terapi asli
Terapi ikan berasal dari negara-negara Timur Tengah. Ikan Garra rufa dimanfaatkan untuk mengobati psoriasis atau peradangan kulit.Terapi ini dilakukan dengan cara menempatkan atau mencelupkan kaki ke dalam bak atau kolam, yang di dalamnya terdapat ikan-ikan mungil dari spesies Garra rufa. Ikan-ikan ini sering dijuluki sebagai “doctor fish” alias ikan dokter, sebab mereka mampu melahap kulit mati pada kaki-kaki manusia. Sehingga kulit jadi terasa lebih bersih dan halus.
Efek yang bisa anda rasakan tentu saja berupa sensasi menggelitik. Mungkin anda akan terpingkar-pingkal geli sendiri ketika ikan sibuk menggigiti kaki. Biayanya sendiri tergantung pengelola. Demikian juga dengan pembatasan waktunya. Biasanya durasi terapi ini antara 15-30 menit saja agar tidak terjadi perdarahan.
Apa risiko dari terapi ikan?
Sampai saat ini, setidaknya 10 negara bagian Amerika Serikat tidak lagi membolehkan praktik terapi ikan. Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ada beberapa alasan kenapa terapi ikan dilarang. Misalnya risiko infeksi meningkat, kondisinya tidak higienis, ada tindakan kejam terhadap hewan, dll.
Lain lagi dengan Inggris, yang masih melegalkan layanan terapi. Bahkan fasilitas yang menawarkan terapi ini cukup meningkat. Hal ini pun mendapat tentangan dari beberapa peneliti. Tetapi salon atau tempat yang masih membuka layanan terapi ikan mengklaim, kalau praktiknya itu bersih. Bahkan sanitasinya menggunakan pemanasan dan sinar ultraviolet.

Waspada, terapi ikan bisa saja menularkan penyakit
Namun solusi tersebut juga masih masih diprotes. Biasanya air tidak lekas diganti setiap sesinya. Meski sudah menggunakan sinar ultraviolet pun, faktanya sinar ini tidak menghilangkan bakteri jahat yang mungkin ditinggalkan pengguna sebelumnya. Kalau sinarnya diperkuat, yang jadi taruhan justru ikannya sendiri. Ikan bisa terbunuh.
Dilansir dari dovemed.com, sebuah studi dalam jurnal infeksi menyatakan, ada pasien yang terkena methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) pasca menjalani terapi ikan. Padahal MRSA ini kebal terhadap antibiotik methicillin. Sulit dihilangkan dan sangat berbahaya.
Apakah terapi ikan bisa menularkan penyakit?
Seseorang yang terluka atau kena infeksi, jika menjalani terapi ikan, berpotensi menularkan infeksinya ke dalam air. Atau justru dia sendiri yang akan terkena infeksi dari bakteri lain yang ada dalam air, sehingga kondisinya jadi memburuk.
Demikian juga dengan seseorang yang kena diabetes atau kekebalan tubuhnya lemah, maka dia akan riskan untuk tertular dari infeksi apa pun dalam air. Apalagi kalau air tersebut sudah terkontaminasi. Risikonya tentu tinggi.
Bahkan beberapa ahli mengemukakan kemungkinan penularan HIV dan hepatitis C. Hanya saja, klaim ini belum bisa didokumentasikan. Tetapi ada kasus di mana gigitan air menimbulkan darah. Hal ini menunjukkan adanya kerusakan kulit ketika menjalani terapi ikan. Virus HIV dan hepatitis C, yang secara teori bisa menular lewat darah, memang punya potensi untuk berpindah ke individu lain.
Sebenarnya informasi berbasis penelitian dan bukti terkait terapi ikan masihlah terbatas. Namun potensi bahayanya cenderung lebih besar, sehingga situs kesehatan seperti DoveMed tidak merekomendasikan pedikur atau terapi ikan.
Kalau anda bepergian ke tempat yang menyediakan terapi ikan (Garra rufa fish), sebaiknya waspada dan tidak tergoda menjalaninya, apalagi kalau melihat kondisinya yang tidak higienis. Apakah terapi ikan berbahaya?. #RD