Mengenal Aardvark: Fakta, Gambar dan Deskripsi Lengkap

ekor9.com. Sebagian orang mengenal nama “Aardvark” hanya berupa layanan tanya jawab besutan Google yang kini telah pensiun. Namun, tidak banyak yang menyadari bahwa nama tersebut berasal dari nama hewan asal Afrika yang berwujud unik dan jarang diketahui orang. Aardvark, atau “babi tanah” memiliki bentuk yang janggal, seperti penggabungan dari babi, beruang, armadillo, dan kelinci. Apakah bisa dibayangkan?

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, ada baiknya kamu simak informasi lengkap mengenai hewan aardvark, berikut ini:

Aardvark – via : zoozania.fandom.com

Klasifikasi Aardvark

Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Tubulidentata
Famili: Orycteropodidae
Genus: Orycteropus
Nama ilmiah: Orycteropus afer
Nama populer: Aardvark
Nama lain: babi tanah dan beruang semut

Gambaran Umum Tentang Aardvark

Nama “aardvark” berasal dari bahasa Afrika Selatan yang artinya “babi tanah”, karena wujudnya menyerupai babi dengan moncong dan badan besar. Mereka hidup di wilayah Afrika, terutama Sahara bagian selatan. Aardvark bersifat soliter dan nokturnal. Sepanjang siang, mereka tidur di dalam lubang galian untuk berlindung dari sengatan panas dan predator. Menjelang malam, barulah mereka keluar dan berkeliling untuk mencari makan. Meski aardvark satu-satunya spesies unik yang masih bertahan dalam famili Orycteropodidae, diduga mereka memiliki keterkaitan dengan insektivor lain seperti armadillo dan pangolin.

Karakteristik fisik dan anatomi Hewan Aadrdvark

Aardvark memiliki tubuh yang tangguh dan istimewa. Aardvark dewasa dapat mencapai panjang 1,05 – 2,2 meter, dengan berat 60—80 kg, berambut jarang, dan mempunyai moncong panjang yang tampak seperti babi. Mereka memiliki kulit tebal yang berfungsi sebagai pelindung dari fluktuasi suhu, sekaligus pengaman dari gigitan serangga. Aardvark juga mampu menutup lubang hidungnya untuk mencegah debu dan serangga masuk. Dan lagi, telinga aardvark yang memanjang dan mirip kelinci, dapat terlipat untuk mencegah masuknya pasir saat berada di dalam tanah.

Di samping itu, ardvark mempunyai cakar yang kuat, dengan telapak kaki menyerupai sekop. Dengan kaki belakang yang lebih panjang dari kaki depan, aardvark mampu menggali dengan cepat hingga 60 cm per 15 detik, untuk membangun tempat berlindung. Dan, meski memiliki indera penglihatan yang tidak begitu baik, aardvark dianugerahi penciuman yang tajam untuk dapat mencari mangsa dan mengetahui tanda bahaya.

via : animalscience.ucdavis.edu

Pesebaran dan habitat

Habitat aardvark tersebar di berbagai bentang alam Afrika, mulai dari gurun yang kering hingga hutan hujan yang lembab. Yang terpenting, area tersebut memiliki tanah gembur yang mendukung untuk menciptakan galian besar. Karena, umumnya lubang galian mereka bisa mencapai 10 meter, memiliki beberapa pintu masuk, dan menyebar dalam cakupan 2 – 5 kilometer persegi.

Perilaku dan gaya hidup

Karena bersifat soliter, aardvark hanya bertemu ketika kawin dan tidak pernah berkumpul dalam kelompok besar. Mereka banyak menghabiskan waktu di bawah tanah, dan hanya pergi di malam hari untuk berburu mangsa, dengan mengandalkan ketajaman indera penciuman dan pendengaran. Meski telah membangun “benteng” yang meluas di bawah tanah, aardvark juga seringkali menggali tanah sebagai tempat perlindungan sementara, sebelum kembali ke sarang yang sebenarnya.

Siklus hidup dan reproduksi

Setelah mencapai usia 2 tahun, aardvark terhitung matang secara seksual. Induk aardvark mengandung selama 7 bulan, dan umumnya melahirkan di bulan Oktober-November atau Mei-Juni, tergantung musim kawin di wilayahnya. Aardvark yang baru lahir hanya berbobot 2 kilogram, tidak berambut, berkulit merah muda, dan hidup dengan aman dan nyaman di lubang galian induknya. Setelah dua minggu, barulah aardvark muda ikut berkelana mencari mangsa di malam hari. Aardvark disapih saat usia 3 bulan , dan dapat hidup mandiri, serta menggali tanah sendiri setelah berusia 6 bulan. Tidak diketahui secara pasti rentang usia aardvark di alam liar, namun mereka dapat bertahan lebih dari 20 tahun di dalam kandang.

Makanan Aadrdvark, Mangsa dan predator

Aardvark adalah anteater, yang memakan semut dan rayap. Namun, ada kalanya mereka juga memakan kumbang dan larva serangga. Secara natural, aardvark merupakan insektivor dengan lidah panjang yang lengket, lengan dan cakar yang kuat, dan penciuman tajam.

Sementara predator bagi aardvark, yaitu singa, hyena, ular, dan macan tutul, tergantung habitatnya. Aardvark berlindung dari predator dengan segera masuk ke dalam tanah, atau melawan dengan cukup agresif menggunakan kaki belakang. Di sisi lain, meski mereka jarang dijumpai orang karena berkelana di malam hari, kehidupan aardvark juga terancam oleh perburuan yang dilakukan manusia di habitat alami mereka.

Status konservasi

Jumlah populasi aadvark sulit diketahui karena pola hidup yang elusif.  Namun, berdasarkan evaluasi IUCN, populasi aardvark tergolong berisiko rendah atau tidak begitu mengkhawatirkan. Meski di sebagian wilayah mereka mengalami penurunan populasi, secara umum tetap stabil dan berada di lingkungan yang aman. Hanya saja, kehilangan habitat akibat deforestasi dan pembukaan lahan untuk permukiman, dapat menjadi ancaman bagi mereka.

Wah, kalau begitu, kita harus menghemat penggunaan sumber daya agar alam tetap terjaga dan aardvark bisa hidup lebih sejahtera, ya!

Referensi : wikipedia.org, nationalgeographic.com, britannica.com