20 Macam dan Jenis Burung Cendrawasih Cantik yang Ada di Indonesia
Daftar Isi :
Burung Cendrawasih terkenal dengan keanekaragaman warnanya
Selain dianugerahi kekayaan keanekaragaman hayati, Indonesia juga menjadi negara dengan hutan hujan terbesar ketiga di dunia. Hutan hujan yang begitu luas itu menjadi rumah idaman bagi sekitar 1539 jenis burung. Salah-satunya yaitu makhluk indah bernama Burung Cendrawasih, yang dijuluki sebagai “Bird of Paradise” atau burung surga.
Famili burung ini memiliki anggota sebanyak 43 spesies. Kurang-lebih ada 30 spesies yang ada di Indonesia. Sisanya tersebar di hutan hujan Papua Nugini dan Australia timur laut. Mayoritas spesies memiliki perbedaan kentara antara yang jantan dan betina. Selama musim kawin, penampilan burung jantan terlihat lebih indah. Mereka memang ingin menarik para betina, dan tidak sadar sudah menarik hati semua mata yang memandangnya. Burung Cendrawasih wikipedia Indonesia.
Secara ilmiah, klasifikasi burung cendrawasih yaitu filum Chordata, kelas Aves, ordo Passeriformes, dan famili Paradisaeidae.
Burung Cendrawasih
Nah, berikut ini daftar burung cendrawasih yang paling populer dan terancam punah menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature).
1. Lesser Bird of Paradise/ Cendrawasih Kuning Kecil
Burung ini berukuran sedang, panjangnya sekitar 32 cm. Warna tubuh bagian depannya merah kecokelatan, sementara bagian belakangnya kuning kecokelatan. Burung betina memiliki kepala cokelat dan bulu putih di dadanya. Sementara yang jantan memiliki bulu hijau di area tenggorokannya, lalu sepasang ekor panjangnya berwarna putih dan kuning. Mereka suka memakan serangga dan buah-buahan.
2. Cendrawasih raggiana/ Raggiana Bird of Paradise/ Count Raggi’s Bird of Paradise
Burung asli Pulau Irian Tenggara ini memiliki ukuran sedikit lebih panjang dari Si Kuning Kecil, yakni 34 cm. Mereka berbulu merah-cokelat keabu-abuan, kakinya cokelat keabuan, dan matanya kuning. Postur tubuh betina lebih kecil dan warnanya cokelat. Sementara burung jantan memiliki mahkota kuning dan bulu hijau di area tenggorokannya.
3. Astrapia Ekor-Pita/ Ribbon-tailed Astrapia
Burung selanjutnya begitu fantastis. Ia memiliki ekor berukuran 3x lebih membentang dari panjang tubuhnya, yang kurang-lebih 32 cm. Itu artinya, ekor burung ini bisa mencapai 1 meter. Tak heran kalau ekornya dinobatkan sebagai yang terpanjang. Bulu burung betina berwarna cokelat, kalau yang jantannya hitam-hijau. Sayang sekali, burung ini sudah masuk daftar hewan langka di Indonesia.
4. Cenderawasih biru/ Blue Bird of Paradise
Kalau sudah dewasa, burung asli Papua New Guinea ini bisa tumbuh sampai 31 cm. Umumnya mereka memiliki tubuh berwarna hitam, kaki cokelat, dan mata cokelat gelap. Burung jantannya memiliki sayap biru, sehingga mereka sering dijuluki sebagai Blue Bird.
5. Burung Cenderawasih merah/ Red Bird of Paradise
Burung yang berasal dari Raja Ampat (Papua) ini memiliki panjang 33 cm. Burung betina lebih kecil dari yang jantan. Bulunya merah. Paruhnya kuning. Di atas kedua matanya ada bulu hijau tua. Sementara di belakangnya terdapat sepasang ekor panjang yang sangat khas. Mereka biasa memangsa Artropoda dan buah-buahan.
6. Cenderawasih panji/ King of Saxony Bird of Paradise
Jika cendrawasih lain berukuran 30 sentimeteran, maka panjang burung ini hanya 22 cm. Namun ia memiliki bulu panjang khusus berukuran 41 cm yang sukses menggaet betina. Tubuhnya berwarna hitam. Kakinya abu. Matanya kuning. Burung betina cenderung lebih mungil, sekitar 19 sentimeteran. Mereka biasa ditemukan di sekitar pegunungan Jayawijaya.
7. Burung Cendrawasih botak/ Wilson’s Bird of Paradise
Cendrawasih endemik Indonesia ini juga cenderung mungil, hanya memiliki panjang sekitar 21 cm. Burung betina lebih kecil lagi. Yang jantan memiliki tubuh warna hitam, sedangkan lehernya berwarna merah garis kuning. Kakinya biru, paruhnya hijau, dan sepasang ekornya ungu. Seperti cendrawasih pada umumnya, mereka pun mengonsumsi serangga dan buah-buahan.
8. Cendrawasih goldi / Goldie’s Bird of Paradise
Burung endemik Papua New Guinea ini berukuran sekitar 33 cm. Penampilannya sangat indah dengan bulu cokelat zaitunnya. Burung jantan memiliki mulut, paruh, dan kaki yang sama-sama abu. Sementara dadanya abu-abu lavender. Ia juga dihiasi dengan sepasang ekor panjang. Makanan utama mereka lebih banyak dari jenis buah-buahan.
9. Cenderawasih belah rotan/ Magnificent Bird of Paradise
Ukurannya terbilang imut, sekitar 26 cm, namun bulunya kompleks. Burung betina berwarna cokelat dan telurnya berwarna krem. Sedangkan para burung jantan memiliki bulu dada warna hijau, sayap kuning terang, leher kuning, dan kaki biru. Dua ekor panjangnya yang melengkung berwarna biru-hijau. Mereka tersebar di bukit dan hutan di Papua New Guinea serta hidup di sekitarnya.
10. Burung Cendrawasih Toowa viktoria/ Victoria’s Riflebird
Orang Yidinji menyebut burung ini sebagai Duwuduwu. Ia adalah burung endemik Queensland (Timur Laut), Australia. Postur mereka kecil, ukurannya saja antara 23-25 cm. Burung jantan memiliki bulu ungu yang berkilau, dada bagian bagian bawahnya berwarna perunggu, dan kepalanya biru-hijau. Kalau burung betina memiliki alis pucat. Bagian bawahnya berwarna gelap kecokelatan. Mereka mengonsumsi serangga dan buah-buahan dari pohonnya. Sebagian dari mereka bahkan mampu mengupas buah dengan cara memegangnya menggunakan satu kaki, lalu mengulitinya pakai paruh.
11. Princess Stephanie’s Astrapia
Pada 1884, Carl Hunstein menemukan burung indah ini. Namanya diambil dari Putri Stephanie asal Belgia. Burung ini sendiri merupakan endemik dari hutan pegunungan di bagian timur-tengah Papua Nugini. Ukurannya sekitar 37 cm. Kepala burung jantan berwarna ungu dan hijau-biru. Sementara yang betina memiliki warna cokelat tua dan hitam kebiru-kebiruan di area kepalanya.
12. Cenderawasih mati-kawat/ Twelve-wired Bird of Paradise
Burung hitam beludru dan kuning ini memiliki panjang sekitar 33 cm. Burung jantan bermata merah. Paruhnya yang panjang berwarna hitam. Di sisi lain, burung betinanya berwarna cokelat dan bagian bawahnya hitam. Kakinya berwarna pink, ukurannya besar, dan sangat kuat. Dari bagian belakang burung jantan pada ekornya terdapat dua belas filamen kehitam-hitaman, seperti kawat, yang membelok ke belakang.
13. Cenderawasih gagak/ Paradise Crow
Burung berukuran 34 cm ini memiliki bulu gelap yang halus. Paruhnya hitam dan suaranya mirip seperti gonggongan anjing. Penampilan burung jantan dan betina mirip, namun yang betina berukuran lebih mungil. Mereka adalah endemik hutan dataran rendah di kawasan Maluku Utara, Indonesia.
14. Glossy-mantled Manucode
Burung dengan panjang 42 cm ini sering bergerak sendiri atau secara berpasangan. Mereka memiliki bulu hijau-ungu-biru mengkilap, paruh hitam, mata merah, dan ekor panjang. Sebagian besar waktunya dihabiskan di cabang-cabang pohon untuk mencari makanan. Santapan kesukaannya tak jauh dari artropoda dan buah-buahan.
15. Burung Cendrawasih Manukodia Jobi/ Jobi Manucode
Tampilan burung ini mirip gagak. Sesuai namanya, mereka tersebar di hutan dataran rendah yang ada di Pulau Jobi serta kawasan Papua Nugini utara. Ukuran burungnya kurang-lebih 34 cm. Jantan dan betina hampir mirip. Hanya saja yang betina lebih kecil dan terkesan kusam.
16. Manukodia leher-keriting/ Crinkle-collared Manucode
Burung berukuran 36 cm ini menjadi penghuni hutan bukit dan dataran rendah di Papua Nugini dan Pulau Misool, Papua Barat. Warnanya biru kehijau-hijauan dengan kemilau warna hitam-ungu. Matanya merah, ekornya panjang, dan bulu dadanya hijau. Burung betina lebih imut dan sentuhan warna ungunya lebih sedikit.
17. Cenderawasih kerah/ Superb Bird of Paradise
Burung dari genus Lophorina ini memiliki ukuran sekitar 26 cm. Burung jantan berbulu hitam. Mahkotanya hijau kebiruan. Sementara burung betina berwarna cokelat kemerahan. Populasi burung betina spesies ini terbilang rendah. Namun mereka begitu pilih-pilih pasangan. Setelah menolak sekitar 15-20 pejantan, sang betina baru bersedia kawin dengan seekor jantan pilihan. Burung dengan sistem asmara rumit ini sering ditemui di seluruh hutan hujan Papua Nugini. Burung ini suka menari-nari dengan indahnya saat memikat pasangannya.
18. Cendrawasih Raja/ King bird-of-paradise
19. Toowa cemerlang/ Magnificent riflebird
20. Burung Cendrawasih Bidadari halmahera/ Semioptera wallacii
Sebagai wujud syukur, sudah seyogyanya kita menjaga kelestarian alam, khususnya populasi burung – burung cendrawasih. Demikian, Jenis Burung Cendrawasih Asli yang di Indonesia.