10 Jenis Ayam Petelur Terbaik, Paling Unggul di Dunia dan Gambarnya
ekor9.com. Jenis Ayam Petelur Terbaik. Pasti menyenangkan kalau anda bisa memiliki persediaan telur segar. Tak heran banyak yang mulai memelihara ayam dan berharap “panen telur” dengan cepat.
Namun ternyata, jenis/ peranakan ayam petelur atau ayam layer pun bisa memengaruhi jumlah telur yang dihasilkan. Faktor lain juga ikut berpengaruh.
Daftar Isi :
Nah, Berikut ini Daftar Ayam Petelur Super Unggulan Paling Produktif, yang Jadi Favorit di Indonesia dan Dunia. Jom!
1. Ayam Hibrida
Banyak sekali jenis ayam hybrid. Salah-satunya yaitu Golden Comet yang telah dikenal dengan nama ayam negeri. Jenis ayam hibrida ini paling bagus dalam hal Total Digestible Nutrient (TDN). Mengkonsumsi sedikit makanan, tetapi bisa menghasilkan telur yang banyak. Karena itu, ayam ini terbilang lebih murah ketimbang breed lain. Oleh karena itu di Indonesia para peternak ayam banyak sekali membudidayakan jenis ayam ini.
Penampilan ayam hibrida memang khas. Tubuh mereka berwarna emas dan cokelat. Sementara ekornya berwarna putih. Bulunya lembut. Ayam hibrida juga cenderung tangguh dan ulet meskipun kadang-kadang terserang penyakit ayam. Mereka bisa bertelur sebanyak 280-an telur setiap tahun. Warna telurnya cokelat dan ukurannya sedang.
2. Ayam Ancona
Ayam berukuran kecil dan berbadan ramping ini asalnya dari Italia. Namun sekarang sudah tersebar juga di Amerika Serikat dan Inggris. Setiap tahunnya, mereka akan memproduksi sekitar 200 telur putih yang mungil. Penampilannya sendiri mirip dengan Plymouth Rock, namun mereka lebih kecil. Sementara karakternya lebih liar, bahkan hobi terbang ke luar dari kandangnya.
3. Ayam Barnevelder
Ayam dengan corak indah ini merupakan hasil persilangan dari burung hutan Asia dengan Landrace Belanda. Bisa dilihat, ayam ini memiliki bulu yang mengkilap. Warna bulunya didominasi oleh hitam, dengan ujung bulu berwarna cokelat.
Jika memelihara ayam ini, anda bisa mengharapkan 200-an telur per tahunnya. Mereka juga cenderung tenang, bukan ‘penerbang’ handal. Anda pun tak perlu khawatir soal bulu-bulunya yang berterbangan.
4. Ayam Rhode Island Red
Ayam ini berasal dari Amerika. Mereka tak hanya dipelihara untuk diambil telurnya, melainkan ia juga berperan sebagai ayam pedaging. Senada dengan ayam hibrida, mereka juga terkenal tangguh, bisa menjaga diri, cenderung ramah, dan produktif bertelur.
Secara fisik, Rhode Island Red memiliki bulu yang cokelat dan hitam. Sehingga penampilannya terbilang lebih gelap. Dalam setahun, ayam ini bisa menghasilkan sekitar 250 telur. Telurnya berwarna cokelat dan berukuran sedang.
5. Ayam Leghorn
Sama seperti Rhode Island Red, telur ini juga memproduksi 250 telur dalam setahun. Namun telur mereka bukan cokelat, melainkan putih dan berwarna sedang. Sementara tubuhnya putih bersih, dengan sisir merah yang besar dan tebal. Namun leghorn cenderung sulit dijinakkan. Ayam petelur berwarna putih ini mempunyai perangai pemalu.
6. Ayam Sussex
Sussex juga menjadi ayam yang dipelihara karena 2 tujuan; telur dan daging. Mereka bertelur sebanyak 250 butir per tahun. Warna telurnya putih krem hingga cokelat.
Namun warna ayamnya beragam, sekitar 8 warna berbeda. Yang paling umum berwarna putih bersih dengan ekor berbulu dan bulu lehernya hitam. Ras ayam ini dinilai sangat tenang. Mereka juga senang berkeliaran tanpa merusak lingkungan. Bahkan ayam ini pun bersedia memakan sesuatu dari tangan anda.
7. Ayam Plymouth Rock/ Barred Rock
Ayam ini juga bisa menjadi pilihan ideal, sebab mampu bertelur sampai dua kali sehari. Kalau kondisinya sehat, mereka bisa memproduksi 200 telur setahun. Warnanya cokelat muda, dan ukurannya kecil sampai sedang.
Adapun fisiknya didominasi oleh abu-abu, dilengkapi dengan corak belang-belang putih di sekujur tubuhnya. Perawakannya besar dan senang berkeliaran. Ayam ini juga mirip dengan Sussex, yakni mudah untuk dijinakkan.
8. Ayam Hamburg
Sebagaimana namanya, Salah satu jenis ayam petelur terbaik ini memang asli dari Jerman. Mereka menjadi salah-satu ras ayam yang paling menarik pandangan. Bulunya bahkan menyerupai mantel keren dengan varian warna gelapnya.
Hamburg menghasilkan sekitar 200 telur berukuran sedang, dengan cangkangnya yang putih mengkilap. Namun hati-hati dengan karakternya yang agresif, apalagi kalau ditempatkan di dalam kandang. Mereka senang menjelajah, sehingga lebih cocok berada di ruang terbuka nan luas.
9. Ayam Maran
Penampilannya serupa dengan Plymouth Rock, namun warna ayam ini didominasi oleh abu-abu gelap dengan aksen putih. Sementara telurnya berukuran sedang dan berwarna cokelat gelap yang kentara. Orang-orang memeliharanya dengan 2 tujuan utama.
Selain mengambil telurnya, peternakan juga mengandalkan dagingnya. Untuk kandangnya sendiri, Maran tak memerlukan spasi luas. Mereka tipikal induk yang lembut. Namun tetap saja, Maran terbilang sulit untuk dijinakkan
10. Ayam Buff Orpington
Ayam yang menyerupai Hibrida ini berasal dari Kent, Inggris. Bisa dibilang, Buff Orpington merupakan ‘ayam halaman belakang’. Mereka jinak dan ramah bila berada di sekitaran kebun. Bahkan anda bisa mengajari mereka untuk ‘bersosialisasi’ serta melahap makanan dari tangan anda. Ada sekitar 180 telur yang bisa mereka hasilkan setiap tahunnya.
Cara Agar Ayam Petelur Tetap Produktif Menghasilkan Telur
Memiliki peranakan ayam yang bertelur banyak bukan jaminan utama. Ada faktor lain yang mesti anda perhatikan. Baik itu usianya, makanannya, serta akses terkena sinar matahari juga.
a. Usia Ayam
Faktanya semakin tua usia ayam, maka produktivitas telurnya semakin merosot. Hanya ayam yang sedang hidup di tahun pertama saja yang rajin menghasilkan telur. Mereka bisa menyajikan 250 telur. Tetapi kalau sudah memasuki tahun ke-3 lebih, produksi bisa jadi hanya 160-an. Alaminya memang begitu. Anda tak bisa mengotak-atik faktor usia.
b. Pakan
Untuk menjaga produksi telur, anda mesti menyiapkan sekitar 20 gram protein untuk para ayam. Kalau tidak, telur yang dihasilkan pun bisa jadi hanya sedikit. Salah-satu pakan yang direkomendasikan yaitu layers pellets. Sebab di dalamnya sudah mengandung banyak protein, nutrisi, dan mineral yang dibutuhkan ayam.
c. Cahaya
Pakan yang baik dan berkualitas harus ditunjang dengan kucuran cahaya matahari selama kurang-lebih 14 jam. Kalau pasokan cahayanya berkurang, maka jumlah telurnya juga terbatas. Karena itu para peternak akan membebaskan ayamnya sejak pagi.
Kalau pun musimnya tidak mendukung, sebagian peternak tak segan-segan menyediakan cahaya buatan. Sebagian lagi justru tak melakukannya, dengan alasan memberi waktu rehat pada para ayam. Kalau dipaksakan, boleh jadi mereka tetap memberikan telur, namun risikonya kesehatan ayam akan menurun. Demikian, 10 Jenis Ayam Petelur Terbaik di Dunia dan Gambarnya. #RD